Tiba-tiba merasa sesak nafas karena batuk adalah salah satu alasan paling umum kedatangan pasien ke unit gawat darurat rumah sakit. Meski demikian, ketika mendadak sulit bernapas dan batuk-batuk, dibutuhkan pemeriksaan medis segera untuk menentukan apakah kondisi tersebut membahayakan atau hanya gejala sakit biasa.

Penyebab sesak nafas karena batuk bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan kemunculannya, yakni mendadak (akut) atau sudah berlangsung lama (kronis). Salah satu gejala serangan jantung, misalnya, adalah nyeri dada serta kegelisahan yang kerap dibarengi sesak napas. Serangan panik alias kepanikan yang tiba-tiba muncul karena situasi tertentu dapat membuat kita bernafas dengan sangat cepat dan dalam.

Orang yang kerap terpapar asap rokok dari lingkungannya juga lebih berisiko mengalami sesak nafas karena batuk. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sesak nafas karena batuk, baik secara alami maupun dengan obat-obatan. Namun cara terbaik adalah mengidentifikasi penyebab sesak nafas dan batuk itu sehingga penanganan bisa lebih spesifik.

Daun kenanga bisa dicuci lalu direbus hingga mendidih, Setelah dingin saringlah untuk kemudian tambahkan madu secukupnya sebelum dikonsumsi 2 kali sehari. Ya, bunga kenanga juga memiliki kemampuan secara klinis membuka penyempitan pembuluh darah pada organ pernafasan sehingga sesak nafas bisa dihilangkan. Cara mengatasi sesak nafas karena batuk berdahak adalah dengan menggunakan beberapa helai daun peterseli yang dicuci lalu direbus sampai mendidih.

Tanaman sereh memiliki kandungan zat anti inflamasi dan minyak atsiri yang tinggi sehingga keharumannya mampu membuak jalan nafas menjadi lega kembali. Potonglah bawang putih menjadi beberapa bagian lalu diblender dan tambahkan madu untuk menetralisir rasa getirnya.

Hal ini untuk menghindari efek samping bawang putih bagi kesehatan tubuh yang dapat menggagalkan proses penyembuhan sesak nafas dan batuk berdahak itu sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Tindakan yang kami sarankan berikut adalah langkah awal sebelum kondisi penderita penyakit sesak nafas mengalami fase kritis. Bila jawabnnya adalah ya, maka kamu sedang mengalami Dyspnea atau sesak nafas.

Ketika paru-paru tidak mendapatkan cukup pasokan udara, kamu akan merasa sesak nafas atau kesulitan bernafas. Sesak napas dapat muncul tiba-tiba (akut) atau bersifat kambuhan dalam jangka panjang (kronis), dan bisa diakibatkan sejumlah masalah kesehatan berbeda selain asma. Batuk berdahak merupakan masalah gangguan tenggorokan yang umum dan bisa dialami semua orang. Sedangkan sesak nafas merupakan keluhan kesehatan yang berhubungan dengan adanya masalah pada sistem saluran pernapasan. Kedua cara tersebut saling berkaitan dan dapat mendukung terlaksananya proses penyembuhan relatif lebih cepat. Berikut cara mengatasi sesak nafas karena batuk berdahak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.

Madu merupakan obat alami dengan segudang khasiat, salah satunya dapat menyembuhkan sesak napas karena batuk kering. Bahkan, sebuah studi yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information, mengungkapkan madu lebih efektif meredakan batuk daripada dextromethorphan. Kendati tidak meredakan sesak napas karena batuk secara langsung, probiotik dapat menyeimbangkan jumlah bakteri baik yang mendukung sistem pencernaan.

Buah nanas mengandung enzim bernama bromelan yang berperan menekan batuk dan memecah lendir di tenggorokan. Hal ini karena sifat antitusif (antibatuk) dan antispasmodik (merelaksasi otot polos) senyawa mentol di dalam peppermint. Garam mengandung senyawa antiperadangan yang dapat mengurangi ketidaknyamanan akibat tenggorokan gatal dan sesak napas karena batuk.

Meski demikian, pengobatan sederhana ini tidak disarankan diberikan kepada anak di bawah 6 tahun yang belum bisa berkumur. Oleh karena itu, jahe diduga bermanfaat untuk meredakan gejala asma, seperti sesak napas dan batuk.

Saat terserang batuk, gejala yang sering mengikuti biasanya adalah hidung tersumbat dan sesak napas. Sebenarnya, lendir ini dibutuhkan dalam saluran pernapasan untuk menjebak partikel debu, bakteri, dan kotoran lainnya yang terhirup.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi sesak napas yang telah dirangkum oleh Jovee. Humidifier juga dapat meringankan beberapa gejala yang disebabkan oleh flu dan batuk, seperti sesak napas. Mandi dengan air hangat dapat menjadi salah satu cara mengatasi sesak napas karena batuk. Selain mandi, kamu juga dapat gunakan kompresan handuk dengan air hangat untuk meredakan penyumbatan lendir dan membuka saluran hidung.

Suplemen ini akan membantu proses pemulihan lebih cepat, dan mengurangi beberapa gejala yang ditimbulkan dari batuk. Cara paling baik untuk mencegah penyakit adalah dengan hidup sehat dan tingkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kamu juga bisa dapatkan suplemen daya tahan tubuh lainnya di Jovee, pusat vitamin personal terlengkap.Unduh juga aplikasi Jovee di Play Store atau App Store dan ikuti kuisnya untuk dapatkan rekomendasi vitamin yang sesuai dengan kondisi kamu.

Kondisi yang dalam medis dikenal dengan sebutan dyspnea ini bisa jadi tanda masalah kesehatan serius. Cara ini bisa digunakan kapan saja saat kamu mengalami sesak napas, terutama selama menjalani kegiatan yang cukup berat, seperti menekuk, mengangkat benda, atau menaiki tangga. Jika terdapat meja di sekitar kursi, kamu bisa mendapatkan posisi duduk yang sedikit jauh lebih nyaman untuk mengatur napas. Berdirilah di dekat meja atau perabot datar dan kokoh lainnya yang posisinya sedikit rendah dengan ketinggian bahu.

Istirahatkan siku atau tangan di atas perabot dan jangan lupa untuk menjaga leher tetap rileks. Kedua posisi ini membantu tubuh dan saluran udara rileks, sehingga membuat pernapasan menjadi lebih mudah. Setelah itu, hembuskan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut, lalu ulangi selama sekitar lima menit.

Studi pada 2010 yang diterbitkan di Journal of Pain and Symptom Management, menemukan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi gejala sesak napas. Jika setelah melakukan cara-cara tersebut sesak napas yang kamu alami tidak membaik dan malah semakin memburuk, segera cari pertolongan medis atau pergi ke rumah sakit terdekat. Kamu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar tidak perlu antri.

Itu sebabnya, penting bagi Anda mengetahui berbagai macam cara mengatasi serta meredakan sesak napas sebagai pertolongan pertama. Mengutip Cleveland Clinic, sesak napas atau dispnea adalah kondisi terjadi ketika Anda mengalami kesulitan bernapas, karena kurangnya pasokan udara yang masuk ke dalam paru-paru. Posisi berdiri, duduk, atau berbaring dapat membantu Anda meredakan sesak napas karena membut saluran pernapasan jadi lebih relaks. Beberapa posisi tersebut dapat membantu mengurangi tekanan pada saluran pernapasan dan meningkatkan kemampuan untuk bernapas, saat mengalami sesak napas.

Beberapa penelitian membuktikan, kafein juga dapat meningkatkan fungsi saluran pernapasan pada penderita asma, sehingga mempermudah dalam menghirup udara. Itu sebabnya, melakukan batuk secara efektif dapat membantu mengeluarkan lendir yang menyumbat sekaligus melegakan saluran pernapasan. Jika Anda mengalami sesak napas saat berada di area yang penuh dengan polusi, sebaiknya carilah udara bersih. Jika udara di rumah terlalu kering, Anda dapat mencoba menggunakan humidifier sebagai cara mengatasi sesak napas.

Alat ini berfungsi untuk menjaga kelembapan udara, sehingga membantu mengatasi saluran hidung yang kering dan membuat napas terasa lebih mudah. Jika sesak napas tak kunjung membaik, tiba-tiba terjadi dengan parah, atau disertai nyeri dada, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Oleh sebab itu, obat sesak napas yang diberikan untuk setiap anak tidak selalu sama. Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui aturan pemakaiannya secara jelas. Berikut beberapa jenis obat-obatan yang paling umum digunakan sebagai cara untuk meredakan sesak napas pada anak.

Bronkodilator sering digunakan sebagai pertolongan pertama sesak napas pada anak karena kemampuannya yang dapat melegakan pernapasan dengan cepat. Obat ini bekerja dengan melemaskan dan melonggarkan otot-otot saluran pernapasan yang membengkak, sehingga anak bisa bernapas lebih lega. Kortikosteroid adalah obat untuk mengurangi efek peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pernapasan.

Namun, kortikosteroid hirup lebih sering diresepkan dokter daripada oral (tablet atau cair).