Kegiatan yang
dilakukan oleh perguruan tinggi dikelompokkan ke dalam tiga bagian penting,
yaitu pendidikan dan pengajaran, pengabdian pada masyarakat, dan penelitian. Ketiga
kegiatan tersebut dinamakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi,
dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan lain, sehingga setiap komponen yang ada di perguruan
tinggi, lebih-lebih mahasiswa dan dosen harus secara aktif dapat melakukan
penelitian atau pengabdian pada masyarakat disamping pendidikan dan pengajaran
yang sifatnya klasikal atau penugasan. Untuk melakukan penelitian diperlukan
langkah-langkah yang sistemik sehingga hasil diperoleh dari penelitian tersebut
merupakan produk ilmiah yang kevalidannya tidak diragukan dan diakui secara
meluas. Bentuk penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah
berupa artikel, makalah, atau laporan lengkap penelitian. Oleh karena itu bentuknya
dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan ilmiah
tidak hanya meliputi penelitian saja, akan tetapi dapat juga berupa pembuatan
artikel dalam sebuah jurnal atau kumpulan jurnal, penulisan makalah dan juga
pembuatan hasil penelitian yang berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Skripsi adalah
suatu proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di jenjang pendidikan
sarjana, tesis adalah proses penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di
jenjang pendidikan pascasarjana, dan disertasi adalah proses penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa di jenjang pendidikan doktor. Dengan memahami istilah
yang ada, diharapkan bagi setiap mahasiswa, dosen, guru dan bahkan calon guru
sekalipun dapat membedakannya, sehingga proses penulisannya dapat dilakukan
sesuai dengan kaidah dan ketentuan yang berlaku. Karya ilmiah diperlukan,
karena ada 3 pertanyaan yang harus dijawab dalam kegiatan ilmiah. Pertanyaan
tersebut adalah apa, mengapa, dan bagaimana. Melalui ketajaman sebuah analisis yang
dilakukan, maka pertanyaan tersebut dapat terjawab sesuai dengan jenis
penelitian yang dilakukan.

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Sebagaimana telah
dikemukakan sebelumnya, bahwa jenis karya ilmiah yang disajikan dalam tulisan
ini terdiri dari artikel, makalah dan laporan penelitian. Artikel adalah hasil karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel, penulisannya
menggunakan tata cara ilmiah dengan pedoman yang ada. Artikel dapat berupa
hasil penetian lapangan, hasil pemikiran murni penulis dari sebuah kajian
pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Dari segi sistematika penulisannya,
artikel dikelompokkan menjadi artikel hasil penelitian dan artikel
nonpenelitian.

Karya ilmiah yang
lain adalah makalah, makalah dibuat berupa hasil pemikiaran sistematis dan runtut dengan analisis yang
logis dan tidak berpihak (objektif). Selain artikel dan makalah, jenis karya
ilmiah yang lain adalah adalah laporan penelitian. Sesuai dengan namanya maka
laporan penelitian berupa pemaparan tentang proses dan hasil yang diperoleh
dari suatu kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan dapat bersifat
kuantintatif atau kualitatif.

Teknik Penulisan Karya
Ilmiah.

Untuk memudahkan pemahaman bagi
calon penulis, maka semua karya ilmiah ditulis
dengan menggunakan aturan standar sebagai berikut:

> a. Kertas yang digunakan jenis HVS
putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau ukuran kuarto (21,0 cm x 28,0 cm).

b.
Untuk artikel, makalah dan
laporan penelitian kertas minimal 60 gram.

c. Khusus untuk skripsi, tesis dan disertasi
kertas minimal 70 gram.

d. Bidang pengetikan (batas margin) berjarak
4 cm dari tepi kiri atas, 3 cm dari tepi
atas, tepi kanan, dan tepi bawah yertas.

e. Tiap halaman handaknya tidak berisi lebih
dari 26 baris kata untuk spasi ganda dua.

f. Jenis huruf (font) Times New Roman 12,
pada hal khusus jenis huruf Italics 12.

g. Spasai rangkap dua, dan pada hal-hal
khusus spasi satu.

> Berdasarkan ketentuan umum tersebut,
selanjutnya dalam tulisan ini dipaparkan sistematika dan teknik penulisan
artikel, makalah, dan laporan penelitian.

Artikel

Artikel
dibedakan menjadi artikel hasil penlitian dan artikel nonpenelitian. Secara
umum artikel menggunakan sistematika tanpa angka atau abjad. Sistimatika penulisan
artikel terdiri dari judul, nama penulis,
nama sponsor (jika ada), abstrak dan kata kunci, pendahuluan, metode, hasil,
pembahasan, kesimpulan dan saran, dan daftar rujukan

. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut:

Judul

Judul
artikel hendaknya informatif, lengkap dan tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek yaitu antara 5 – 15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Nama Penulis

Nama
penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik atau gelar lainnya. Nama lembaga
tempat bekerja peneliti ditulis dalam catatan kaki. Jika penulis lebih dari
satu orang, maka nama peneliti saja yang disajikan dibawah judul,
sedangkan nama peneliti lainnya ditulis
dalam catatan kaki.

Nama Sponsor

Jika ada, nama sponsor
ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama dan diletakkan di atas nama
lembaga asal peneliti.

Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak
berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting.
Abstrak memuat masalah dan tujuan, prosedur yang dilakukan, dan ringkasan hasil
penelitian. Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti
hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Panjang abstrak kata
dan ditulis satu paragraf. Abstrak ditulis satu paragraf dengan spasi tunggal
dengan batas margin kiri lebih sempit (menjorok) kekanan 1,2 cm. Sebaiknya abstrak
ditulis dalam bahasa Inggris. Jenis huruf Italics
dengan spasi tunggal.

Kata
kunci (keywords) adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli. Kata kunci berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata
kunci 3-5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah sehingga dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian
beserta abstraknya dengan mudah.

Pendahuluan

Pendahuluan
dalam artikel ditulis langsung setalah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan daftar pustaka yang
meliputi latar belakang, wawasan dan rencana pemecahan masalah, tujuan
pembahasan masalah.

Sebagai
kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang dapat dijamin
keasliannya. Jumlah rujukan harus proporsional dan disajikan secara ringkas,
padat, dan mengenai hal yang dibahas. Aspek yang dibahas dapat berupa landasan
teori, segi historisnya atau lainnya. Penyajian latar belakang yang dikemukakan
hendaknya mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang
dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuann.

Metode

Metode
menjelaskan bagaimana proses pencapaian hasil artikel, uraiannya disajikan
dalam beberapa paragraf tanpa sub bagian.Sehingga yang perlu disajikan hanya hal-hal pokok
saja. Materi pokok dalam bagian ini
adalah bagaimana data dikumpulkan, sumber data dan bagaimana analisis datanya.

Penelitian
yang menggunakan alat peraga dan bahan, perlu ditulis spesifikasi alat dan
bahan. Spesifikasi menggambarkan kecanggihan alat yang digunakan, sedangkan
spesifikasi bahan juga diberikan karena penelitian ulangan ada kemungkinan
hasilnya berbeda dengan sebelumnya. Khusus untuk penelitian kualitatif perlu
ditambahkan mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informan beserta
cara penggalian data penelitian, lokasi, dan lama penelitian.Selain itu juga diberikan uraian mengenai
pengecekan keabsahan hasil penelitian.

Hasil

Hasil
adalah bagian utama sebuah artikel ilmiah sehingga lebih panjang dibanding yang
lain. Hal yang disajikan dalam hasil adalah mencakup proses analisis data dan
hasil pengujian hipotesis. Tidak perlu memuat hitungan statistika.

Jika
hasil yang disajikan cukup panjang dapat dilakukan dengan memilah milah dalam
subbagian sesuai dengan keperluan, untuk penelitian kualitaif langsung pada
fokus penelitian.

Pembahasan

Pembahasan
adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan utamanya
adalah menjawab masalah, menafsirkan temuan, mengintegrasikan temuan penelitian
kedalam kumpulan pengetahuan dan menyusun teori baru.

Jawaban
masalah harus disimpulkan dari hasil penelitian, penafisiran temuan yang
dilakukan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori yang ada, misalnya
ditemukan adanya korelasi antara berat badan dengan kelincahan dalam permainan
sepakbola dan seterusnya. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa semakin gemuk
seseorang akan berakibat lari kurang cepat dan gerak tubuh terganggu, sebagai
akibatnya mengganggu kecepatan dalam
menggiring bola.

Temuan
diintegrasikan dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada, cara yang dilakukan
adalah membandingkan hasil temuan dengan penelitian sebelumnya, teori yang ada,
atau fakta di lapangan. Pembanding perlu disertai rujukan. Jika penelitian
menelaah teori, teori lama dapat dikonfirmasikan atau ditolak sebagian atau
seluruhnya. Jika menolak teori atau sebagian teori sebelumnya harus dengan
modifikasi teori atau perumusan teori baru.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
menyajikan ringkasan dari uaraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan. Berdasarkan pada kedua bagian tersebut dikembangkan pokok-pokok
pikiran yang merupakan esensi dari uraian. Kesimpulan disajikan dalam bentuk
essei bukan berupa numerikal.

Saran
disusun berdasarkan kesimpulan yang dibuat, saran dapat mengacu pada
tindakankan praktis atau pengembahan teoritis atau untuk penelitian lanjutan.
Bagian saran dapat berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran juga dapat
disebut bagian penutup.

Daftar Rujukan

Daftar
rujukan harus lengkap dan sesuai dengan yang disajikan dalam batang tubuh artikel.
Bahan pustaka yang dicantumkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam batang tubuh artikel.Demikian
juga semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam
daftar rujukan.

Sumber
rujukan dapat berupa buku, buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya),
artikel dalam buku kumpulan artikel (ada
editornya), jurnal, jurnal dari CD-ROM, majalah atau koran, koran tanpa
penulis, karya terjemahan, dokumen resmi pemerintah, skripsi, tesis, disertasi,
makalah dalam seminar atau sejenisnya, internet berupa karya individual atau
artikel/jurnal atau bahan diskusi atau E-mail pribadi.

Contoh:

Dekker, Nyoman. 1992. Pengembangan
Sumber Belajar yang Berwawasan Lingkungan
Alam Sekitar.

Malang: PT. Kalang Kabut.

Kumaidi. 2007. Pengukuran Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Akademik dan Kognitif.Jurnal PARADIGMA, (Online) Nomor 4 tahun XII (, diakses tanggal 4 maret 2007).

Naga, Dali S. (ikip-) 1 Maret 1997.Artikel untuk Jurnal Paradigma. E-mail kepada Dwi Purnomo().

Jika
artikel yang dibuat adalah artikel nonpenelitian, maka isi dan sistematikanya
terdiri dari judul, nama penulis, abstrak
dan kata kunci, pendahuluan, bagian inti, penutup dan kesimpulan
.

Makalah

Salah
satu tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang
ditulis dengan disertai penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis
memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah sebagai karya ilmiah memiliki
ciri-ciri objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis dan logis.
Sehingga baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah
atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, logis tidaknya pembahasan
dan kejelasannya.

Berdasarkan
sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam
yaitu, makalah deduktif, induktif dan makalah campuran. Makalah deduktif
merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teori yang relevan
dengan masalah yang dibahas, makalah induktif ditulis berdasarkan data empiris
di lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas, sedangkan makalah
campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang
digabungkan dengan data empiris di lapangan.

Secara
garis besar makalah tidak lebih dari 20 halaman, isi dan sistematikanya
meliputi bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari halaman
sampul, daftar isi, dan daftar tabel atau gambar (jika ada). Bagian inti
terdiri dari pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan makalah, masalah
atau topik pembahasan, tujuan penulisan makalah.Bagian inti makalah yang lain adalah teks utama,
dan penutup. Sedangkan bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran (jika
ada).

Isi Bagian Awal

Halaman Sampul

Halaman sampul
memuat judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, tempat dan
waktu penulisan makalah.

Daftar Isi

Daftar
isi memberikan panduan dan gambaran tentag garis besar isi makalah, sehingga
pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang dianggap penting dan
membangun makalah.Penulisan
daftar isi menggunakan spasi tunggal dan jarak antar bagian ditulis 2 spasi

Daftar Tabel dan Gambar

Daftar
tabel dan gambar bersifat fakultatif (bukan keharusan), hal ini dimaksudkan
bahwa tidak semua makalah memerlukan tabel dan gambar.

Isi Bagian Inti

Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok yaitu
pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik) dan penutup. Penulisan
sistematikanya memiliki beberapa alternatif pilihan, yaitu:

1. Penulisan dengan menggunakan angka Romawi
atau Arab.

2. Menggunakan angka yang dikombinasikan
dengan abjad

3. Tanpa menggunakan angka atau abjad.

Pendahuluan

Bagian
pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah atau
topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah.

Penulisan
bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara:

Cara pertama

1. Pendahuluan

1.1
Latar Belakang

1.2
Masalah dan Topik Bahasan

1.3
Tujuan Penulisan Makalah

Cara kedua

Tanpa penomoran dan subbagian, untuk membedakannya
antara masing-masing paparan cukup dengan penggantian paragraf.

Teks Utama

Berisi
pembahasan topik-topik makalah, isinya bervariasi bergantung pada topik yang
dibahas. Jika dibahas tiga topik, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks
utama.

Penutup

Bagain penutup berisi kesimpulan dan saran.

Isi Bagian Akhir

Bagian akhir berisi daftar rujukan dan
lampiran-lampiran jika ada

Daftar Rujukan

Daftar
rujukan dibuat sepert halnya dalam pembuatan artikel dengan mencantumkan sumber
penulisan makalah.

Lampiran

Lampiran
berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah, hal yang dimaksud dapat
berupa data (dapat kuantitif atau kualitatif) atau hal lain tidak dimasukkan
dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran juga diberi nomor halaman.

Laporan Penelitian

Laporan
penelitian adalah adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan ilmiah. Karena sifatnya
kegiatan ilmiah, maka dapat dilakukan oleh siapapun sepanjang memenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan. Khusus jika yang melakukan adalah mahasiswa pada jenjang
sarjana laporannya dapat dikategorikan sebagai skrispi (S-1), tesis untuk
pascasarjana, dan disertasi untuk
doktor.

Bentuk
penelitian yang dilakukan dapat berupa hasil penelitian kuntitatif, kualitatif, kajian pustaka, atau hasil kerja
pengembangan. Isi dan sistematika laporan
hasil penelitian kuantintatif untuk
sebuah skripsi terdiri dari bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir.Bagian awal terdiri dari halaman
sampul, lembar logo, halaman judul,
lembar persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, daftar lainnya. Bagian inti terdiri dari Pendahuluan, Kajian
Pustaka/Landasan Teori. Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Analisis,
Penutup. Sedangkan bagian akhir terdiri dari daftar rujukan, lampiran-lampiran
dan riwayat hidup.

Selengkapnya isi
dan sistematika masing-masing bagian skripsi dijelaskan sebagai berikut:

Isi Bagian Awal

1.Halaman Sampul

Halaman sampul berisi : Judul, kata skripsi secara
lengkap disertai dengan identitas peneliti dan almamaternya.(Nama, NPM, Jurusan, Fakultas, logo dan
lambang perguruan tinggi, tahun lulus ujian).Semuanya
ditulis dalam huruf capital dengan susunan secara simetris.

2.Halaman Logo

Hanya berisi lambang IKIP Budi Utomo Malang dengan
ukuran menyesuaikan.

3.Halaman Judul

Formatnya sama dengan halaman sampul, hanya ditambahkan
teks: Skripsi Diajukan Kepada Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Matematika

4.Lembar Persetujuan

Ada dua lembar yaitu
lembar pertama memuat persetujuan
para pembimbing . Hal yang dicantumkan adalah (1) Skripsi oleh ….. ini telah
disetujuai untuk diujikan (2) Nama Pembimbing lengkap dengan Nomor Induk
Pegawai (jika ada)

Lembar kedua
berisi pengesahan skripsi oleh para pembimbing/penguji dan ketua jurusan atau
dekan

5.Abstrak

Kata Abstrak ditulis ditengah halaman. Dituliskann judul skripsi di bawah abstrak
disertai dengan nama dosen pembimbing
dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan dibawah nama dosen
pembimbing .Jumlah kata
kunci 3-5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi system informasi ilmiah.
Dengan kata kunci dapat menemukan judul skripsi.

Abstrak memuat intisari skripsi secara pada dan
singkat yang mencakup latar belakang , masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan akhir, dan (kalau ada) saran
yang diajukan.

Teks dalam abstrak dibuat spasi tunggal dengan panjang kalimat tidak
melebihi 2 halaman kertas kuarto.

6.Kata Pengantar

Mencantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi atau pihak lain yang telah banyak
membantu penyelesaian skripsi. Panjang tidak melebihi 2 halaman quarto. Pada
bagian akhir kata pengantar (pojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa
menyebut nama penulisnya.

7.Daftar Isi

Memuat Judul Bab, subbab, dan anak subbab disertai dengan
nomor halaman pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik huruf capital,
sedangkan bagian subbab dan anak subbab hanya ditulis dengan huruf capital pada
bagian awalnya saja.

8.Daftar Tabel

Memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor pemuatan tabelnya.
Judul tabel yang lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal. Antar judul tabel diberi jarak 2 spasi.

9.

Daftar Gambar

Memuat
nomor gambar, judul gambar, serta nomor pemuatan gambaran, dalam teks. Judul
gambar lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal.Antar judul gambar berjarak 2 spasi.

10. Daftar Lampiran

Memuat
nomor lampiran, judul lampiran, serta nomor pemuatan lampiran dalam teks. Judul
lampiran lebih dari satu baris ditulis dalam spasi tunggal.Antar judul lampiran berjarak 2 spasi.

11. Daftar Lainnya

Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda
lain yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang) terutama
dalam matematika, teknik atau bahasa maka perlu ada daftar khusus mengenai
lambang-lambang atau tanda-tanda tersebut.

Isi Bagian Inti

Bab I Pendahuluan

1.1
Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah
mengemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan
teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Dalam latar
belakang masalah dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil penelitian,
kesimpulan sebuah seminar atau pengalaman pribadi yang berkaitan erat dengan
masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang diteliti mendapat landasan
berpijak yang lebih kokoh.

1.2

Rumusan Masalah

Adalah suatu pertanyaan
yang akan dijawab dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu hendaknya disusun
secara singkat. Rumusan masalah yang
baik akan menampakkan variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat
hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu rumusan
masalah hendaknya dapat diuji secara empiris atau dengan kata lain memungkinkan
dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Contoh:

·
Adakah perbedaan prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan
soal cerita antara Proses Belajar
Mengajar (PBM) yang menggunakan metode X dan Y pada siswa kelas V SD
Alengkapura-Malang

·
Adakah hubungan antara prestasi belajar matematika dengan fisika
pada siswa kelas VII SMP Negeri
Balaidesa-Malang

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran
yang ingin dicapai dalam penelitian.Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah
penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan
dengan menggunakan kalimat Tanya, sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam
bentuk pernyataan.

Contoh:

·
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika
dalam menyelesaikan soal cerita antara
yang PBM menggunakan metode X dan Y pada
siswa kelas V SD Alengkapura-Malang

·
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar
matematika dengan fisika pada siswa kelas VII
SMP Negeri Balaidesa-Malang

1.4 Hipotesis Penelitian
(Fakultatif)

Hipotesis dalam sebuah penelitian tidak harus selalu
ada, sehingga tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis
penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskrftif
tidak membutuhkan hipotesis.

Secara procedural hipotesis diajukan setelah peneliti
melakukan kajian pustaka, karena hipotesis adalah rangkuman dari
kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan
jawaban terhadap masalah penelitian yang dianggap paling mungkin dan paling
tinggi tingkat kebenarannya.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitive atau
directional, artinya dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya
hubungan perbedaan antar varuabel , melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan
atau keadaan perbedaan tersebut.

Contoh :

·
Adaperbedaan prestasi belajar matematika dalam
menyelesaikan soal cerita antara Proses
Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan metode X dan Y pada siswa kelas V SD
Alengkapura-Malang

·
Adahubungan antara prestasi
belajar matematika dengan fisika pada siswa kelas VII
SMP Negeri Balaidesa-Malang

·
Prestasi belajar matematika siswa kelas X SMU Negeri Padalarang
yang pekerjaan rumah dikoreksi bersama
lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan rumah tidak dikoreksi.

Perlu diingat bahwa hipotesis yang baik hendaknya:

1.
Menyatakan hubungan (pertautan)
antara dua variable atau lebih

2.
Dapat diuji secara empiris

3.
Dirumuskan dalam pernyataan
yang singkat, padat, dan jelas.

1.5 Kegunanaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya
sebuah penelitian terutama bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau pelaksanaan
pembangunan dalam arti yang luas.Dengan kata lain dalam subbab ini berisi alas an kelayakan atas`masalah
yang diteliti. Dari uraian tersebut diharapkan dapat disimpulkan bahwa
penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

1.6 Asumsi (Fakultatif)

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang
suatu hal yang dijadikan pejakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian. Misalnya peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap murid dapat diukur
dengan menggunakan skala sikap, sehingga dalam penelitian peneliti tidak perlu
membuktikan kebenaran hal yang diasumsikan tersebut. Oleh karena itu peneliti
dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya.

Asumsi dapat bersifat substantive atau metodologis.
Asumsi substantive berhubungan dengan masalah penelitian, sedangkan asumsi
metodologis berkaitan dengan metodologi penelitian.

Yang perlu diperhatikan peneliti adalah, dalam suatu
penelitian asumsi adalah sesuatu yang tidak harus ada (fakultatif).

1.7 Ruang Lingkup dan
Keterbatasan Penelitian

Yang
dikemukakan dalam subbab ruang lingkup penelitian adalah variable-variabel yang
diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian.Juga dapat dipaparkan penjabaran variable
menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya.

Keterbatasan penelitian tidak harus selalu
ada, namun demikian keterbatasan
seringkali diperlukan agar para pembaca dapat menyikapi temuan penelitian
sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu
keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering
dihadapi menyangkut pada dua hal. Pertama,

keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena
alasan-alasan procedural, teknik penelitian, ataupun karena factor logistic.
Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adapt,
tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk
mencari data yang diinginkan.

1.8 Definisi Istilah
(Fakultatif)

Definisi
istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau
kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah
yang ditegaskan adalah yang berhubungan dengan konsep pokok dalam penelitian.
Kriteria bahwa suatu istilah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah
yang diteliti atau variable penelitian.
Penegasan istilah disampaikan secara langsung
dan tidak diuraikan asal-usulnya. Penegasan istilah lebih
dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oelh peneliti.

Penegasan
istilah dapat berbentuk definisi operasional variable yang akan diteliti,
definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional akan menunjuk alat
pengambil data yang cocok digunakan. Contoh definisi operasional dari variable “prestasi aritmatika” adalah
kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi,
mengalikan, membagi, dan menggunkan decimal.

Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena
dengan teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan
pengukurannya. Selain itu penyusunan definisi operasional memungkinkan orang
lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang akan dilakukan oleh peneliti
terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

Bab II Kajian Pustaka

Penelitian sebagai kegiatan ilmiah, didalamnya
memerlukan dugaan atau jawaban sementara sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan. Dengan cara demikian akan diperoleh jawaban yang
diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji
teori-teori atau hasil penelitian
sebelumnya yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam mengkaji suatu teori, tidak hanya teori
yang relevan saja lebih-lebih teori yang bertentantan juga diperlukan sebagai
kerangka berpikir peneliti.

Kajian pustaka memuat dua hal
pokok. Pertama, deskripsi teoritis
tentang objek (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang
antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya.
Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variable yang diteliti, maka
diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Kedua, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti
untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan
hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil
penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam subbab tersendiri.

Prinsip bahan pustaka yang
dikaji didasarkan pada dua criteria, yaitu:

§ Prinsip
kemutakhiran
(kecuali
untuk penelitian histories), prinsip kemutakhiran pnting karena ilmu
pengetahuan terus berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu
periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip
kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang
pada waktu itu dipandang paling representative. Hal yang serupa juga berlaku
terhadap telaah laporan-laporan penelitian.

§ Prinsip
relevansi
, hal ini diperlukan untuk menghasilkan kajian
pustakayang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Bab III Metodologi
Penelitian

Pokok-pokok pikiran yang
terdapat dalam metodologi penelitian adalah Rancangan Penelitian, Populasi dan
Sample, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

3.1

Rancangan
Penelitian

Penjelasan mengenai rancangan
atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis
penelitian, terutama penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi untuk mengatur latar penelitian
agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variable
dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental rancangan penelitian yang
dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan
variable-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variable terikat.
Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimen selalu mengacu pada
hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab
rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penilitian yang dilakukan
ditinjau dari tujuan dan sifatnya, apakah penelitian ekploratoris, deskriptif,
eksplanatoris, survai, atau yang lain. Disamping itu dalam bagian ini
dijelaskan pula variable-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat
hubungan antara variable-variabel tersebut.

3.2 Populasi Penelitian

Istilah populasi dan sample tepat digunakan jika
penelitian yang dilakukan menggunakan sample sebagai subjek penelitian. Akan
tetapi jika sasarannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok
digunakan istilah subjek penelitian.

Penjelasan yang akurat tentang karakteristika populasi
penelitian perlu diberikan, agar banyaknya sample dan cara pengambilannya dapat
ditentukan secara tepat. Tujuannya agar
sample yang dipilih benar-benar representative atau dapat mencerminkan keadaan
populasinya secara cermat. Sifat Kerepresentatifan sample merupakan criteria
penting dalam pemilihan sample dalam kaitannya dengan maksud
menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian terhadap sample ke populasinya, maka
semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan.

Jadi hal-hal yang dibahas dalam subbab populasi dan
sample adalah: (a) indentifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau
subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sample, serta (c)
banyaknya sample.

3.3 Instrumen Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur
variable yang diteliti. Setelah itu baru dipaparkan prosedur pengembangan
instrument pengumpul data atau alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
Dengan cara ini akan terlihat apakah instrument yang digunakan sesuai dengan
variable yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrument
yang baik juga harus memenuhi persyaratan realibilitas. Apabila alat ukur tidak
dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban melaporkan tingkat validitas
dan realibilitas tentang instrument yang digunakan.

Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrument
penelitian adalah cara pemberian skor atau kode masing-masing butir pertanyaan.
Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari
alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang digunakan. Khusus dalam bidang
eksakta istilah instrument penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena
belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian.Oleh karenanya subbab ini dapat diganti
dengan Alat dan Bahan.

3.4 Teknik
Pengumpulan Data

Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh
dan Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) Kualifikasi dan jumlah
petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadual waktu
pelaksanaan pengumpulan data.

Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pengumpul
data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk
menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat
berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan. Walaupun hal ini
adalah sesuatu yang tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Subbab analisis data memuat tentang
jenis analisis statistic yang digunakan. Dilihat dari metode yang digunakan,
maka terdapat dua jenis statistic yang dapat diterapkan, yaitu statistik
deskriptif dan statistic induktif (inferensial). Jika statistic induktif maka
terdapat statistic parametric dan non-parametrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh
jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak
dicapai, atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang lebih penting
untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya,
bukan kecanggihannya.

Beberapa teknik analisis statistic parametric memang
lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik
analisis sejenis dalam statistic non parametric. Penerapan statistic parametric
secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan, sedangkan penerapan statistic
non parametric tidak menuntut persyaratan tertentu.

Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analasis
data yang digunakan perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya, apabila teknik
analisis data yang dipilih sudah cukup
dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar.
Sebaliknya jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan
(kurang popular) maka uraian tentang analisis perlu dijabarkan secara rinci.

Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis

Pada umumnya penelitian yang
bertujuan menguji suatu hipotesis, laporan mengenai hasil penelitian dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian penting. Pertama, berisi uraian tentang
karakteristik masing-masing variable. Kedua, memuat uraian tentang hasil
pengujian hipotesis.

Bab hasil penelitian memuat
subbab (a) Paparan data, (b) Analisis Data, (c) Pengujian hipotetsis, dan (d)
pembahsan jika diperlukan.

4.1 Paparan Data (Deskripsi Data)

Subbab ini memuat beberapa,
utamanya yang berkaitan dengan temuan dan data yang didapat selama penelitian.
Misalnya nilai siswa, hasil angket dalam bentuk skore atau data-data yang
sifatnya kualitatif.

Dalam banyak penelitian, hasil
yang sudah disajikan secara statistic atau grafik tidak dengan sendirinya
bersifat komunikatif. Penjelasan terhadap hal tersebut masih diperlukan. Namun,
bahasan pada tahap ini perlu dibatasi
pada hal-hal yang bersifat
factual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti. Hal-hal yang
berkaitan dengan rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan
temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran yang ada.

4.2 Analisis Data

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan rumus-rumus
dan perhitungan yang sesuai dengan statistic yang digunakan. Dalam hal ini dapat berupa statistic
parametric, non-parametrik, atau statistic deskriptif.

4.3 Pengujian Hipotesis

Berisi paparan tentang hasil pengujian
hipotesis yang pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian umum temuan
penelitian untuk masing-masing variable.Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam subbab ini,
termasuk dalam penyajian secara berpasangan antara hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya.

Masing-masing hipotesis diikuti cara
pengujiannya serta penjelasan atas`hasil pengujian secara ringkas dan padat.
Penjelasan terhadap hasil pengujian hipotesis ini terbatas`pada interpretasi atas
angka statistic yang diperoleh dari perhitungan statistic.

4.4 Pembahasan

Subbab
ini mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan
pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana
tujuan penelitian dicapai (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian (3)
mengintegrasikan temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5)
menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan
temuan-temuan penelitian.

Dalam
upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan
secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap
temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.

Pembahasan
hasil penelitian menjadi lebih penting, jika hipotesis penelitian yang diajukan
ditolak. Sebuah hipotesis ditolak, dibebabkan oleh banyak factor. Pertama, factor non-metodologis misalnya
adanya intervensi variable lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda
dengan hipotesis yang diajukan. Kedua,
karena kesalahan metodologis misalnya instrument yang digunakan tidak sachih
atau kurang reliable. Selanjutnya dalam pembahasan perlu diuraikan lebih lanjut
mengenai letak ketidaksempurnaan instrument yang digunakan. Penjelasan tentang
kekurangan atau kesalahan yang ada akan menjadi salah satu pijakan untuk
menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis diwaktu-waktu yang akan datang.

Pembahasan
hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori atau
menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud
menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan
bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai
dengan rumusan teori yang baru.

Bab V Penutup

Bab penutup memuat beberapa hal penting yang
berkaitan dengan kesimpulan dan saran-saran penting dalam sebuah penelitian.

5.1 Kesimpulan

Isi
kesimpulan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan terikat secara substantive terhadap temuan-temuan
penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar
relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.

Kesimpulan
penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap
pada Bab IV. Tata urutannyapun hendaknya sama dengan yang ada dalam bab tersebut.
Dengan demikian, konsistensi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan
penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan tetap terpelihara.

5.2 Saran-saran

Saran
yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian.

Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan
saran tersebut ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakannya. Saran dapat ditujukan
kepada sebuah intitusi perguruan tinggi, pemerintah atau swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

Isi Bagian Akhir

Hal-hal penting yang
tersarikan dalam bagian akhir sebuah karya ilmiah yang berupa skrispi adalah
(a) Daftar Rujukan, (b) Lampiran-lampiran, (c) Daftar riwayat hidup.

Daftar Rujukan

Istilah lain untuk daftar
rujukan adalah daftar pustaka. Dalam daftar rujukan bahan pustaka yang
dimasukkan harus sudah dimasukkan dalam teks sebelumnya. Artinya, bahan pustaka yang dipakai sebagai
bahan bacaan akan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak perlu dimasukkan dalam
daftar pustaka. Sebaliknya untuk semua
bahan pustaka yang telah disebutkan dalam teks, harus tercantum dalam daftar
pustaka.

Istilah daftar pustaka digunakan
untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang telah dirujuk oleh
penulis. Penulisannya spasi tunggal, sedangkan jarak antar rujukan spasi ganda.

Sumber
rujukan dapat berupa buku, buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya),
artikel dalam buku kumpulan artikel (ada
editornya), jurnal, jurnal dari CD-ROM, majalah atau koran, koran tanpa
penulis, karya terjemahan, dokumen resmi pemerintah, skripsi, tesis, disertasi,
makalah dalam seminar atau sejenisnya, internet berupa karya individual atau
artikel/jurnal atau bahan diskusi atau E-mail pribadi.

Contoh:

Dekker, Nyoman. 1992. Pengembangan
Sumber Belajar yang Berwawasan Lingkungan
Alam Sekitar.

Malang: PT. Kalang Kabut.

Kumaidi. 2007. Pengukuran Hasil Belajar Berbasis Kompetensi Akademik dan Kognitif. Jurnal PARADIGMA, (Online) Nomor 4 tahun XII (, diakses tanggal 4 maret 2007).

Naga, Dali S. (ikip-) 1 Maret 1997.Artikel untuk Jurnal Paradigma. E-mail kepada Dwi Purnomo().

Jawa Pos. 1999, 1 Januari. Konsep yang Perlu Dikembangkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).Halaman 12.

Strunk, W., Jr. and White, E.B. 1990. The Elements of Style (3rd ed.) New York: Macmillan and
Publishing Co.

Purnomo, Dwi. 2004. Keunggulan Problem Posing sebagai
Pendekatan dalam Membelajarkan Soal Cerita pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal PARADIGMA. Volume IV No. 11
Juni-Desember. Hal. 23-31.

Suryawidagsa. 1999, 4 April. Mengapa
Matematika Penting
. Jawa Pos. Hal. 11.

Karimi, M. 1987. Tatapraja Kepedulian Sebuah Analogi
Kebudayaan Bangsa-bangsa Modern
. Makalah disampaikan dalam Seminar
Kolegial. Malang: IKIP Budi Utomo Malang, 1 Desember.

Lampiran-lampiran

Lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk sebuah karya ilmiah, misalnya instrument penelitian,
data mentah, hasil penelitian, rumus-rumus statistika yang diperlukan, hasil
perhitungan statistic, surat ijin dan bukti telah melaksanakan penelitian, dan
lampiran lain yang dianggap perlu.

Untuk mempermudah pemanfaatnya, setiap lampiran harus
diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab.

Riwayat Hidup

Riwayat hidup yang dicantumkan hendaknya secara naratif
dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau
kami). Hal-hal penting yang perlu dicantumkan dalam riwayat hidup adalah nama
lengkap penulis, tempat tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar
terutama di perguruan tinggi maupun pada waktu dipendidikan dasar dan menengah.
Bagi yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/istri dan
putrid-putrinya.

Riwayat hidup diketik dengan ukuran spasi tunggal.

Contoh:

Dwi Purnomo dilahirkan pada tanggal 4 Desember 1964 di Nampirejo,
Lampung Tengah, putra kedua dari Bapak dan Ibu Tarwadi. Pendidikan Sekolah
Dasar ditamatkannya pada tahun 1976 dan SMP pada tahun 1979 di Lampung.

Pendidikan berikutnya dijalani di
SMA Negeri I Metro, Lampung Tengah dan tamat pada tahun 1983. Pada tahun 1983
pernah terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika STKIP
Muhammadiyah Metro. Tahun 1984 menjadi mahasiswa jurusan pendidikan Matematika
FKIP Universitas Lampung dan Lulus pada tahun 1989. Selema menjadi mahasiswa
Universitas Lampung mendapat beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID) selama 2
tahun.

Setelah menikah dengan Dyah
Anggraini pada tanggal 8
September 1990, kini telah dikarunia 3 anak masing-masing: Pandu
Meidian Pratama (16 Mei 1991), Prisma Satya Wicaksana ( 1 Maret 1997) dan
Sasmitha Caesar Putra (9
April 2004)

Tahun 1996 melanjutkan program
Pascasarjan di IKIP Malang Jurusan Pendidikan matematika dan diselesaikannya
pada tahun 1999.

D. Daftar Bacaan

Purnomo, Dwi. 1999. Penguasaan Konsep Geometri pada Siswa Kelas II SLTP Berdasarkan Teori
Perkembangan Berpikir van Hiele
.Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarja IKIP Malang.

____________. 2003. Pembelajaran
Berdasarkan Masalah.
Makalah disajikan dalam Seminar Kolegial IKIP Budi
Utomo Malang.

____________. 2006. Belajar
Kooperatif
. Jurnal PARADIGMA. Volume
VII No 12 Januari-Juni 2006.

____________, 2008. Pedoman Penulisan Skripsi di IKIP Budi Utomo
Malang,
Malang: IKIP Budi Utomo Malang.

Saukah, Ali, dkk. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, edisi V.
Malang : Universitas Negeri Malang.

Baca juga :