Cara Menulis PuisiBagi seseorang pengalaman bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan karya seni, salah satunya ialah menulis puisi. Akan tetapi, bagi sebagian orang menulis puisi adalah hal yang sulit.

Kadang, sebelum mereka menulis puisi, mereka sudah terbebani lebih dahulu oleh keinginan jika sebuah puisi yang dibuat harus indah, bagus, atau sebagainya.

Namun sebenarnya menulis puisi tak sesulit yang kamu bayangkan. Itu karena sebuah puisi adalah ungkapan jiwa seorang terhadap pengolahan pengalamannya.

Nah, siapa saja yang hidup tentu memiliki jiwa, oleh karena itu, siapa saja pasti bisa menulis puisi.

Untuk hal ini, tergantung dengan bagaimana mereka bisa melatih untuk menata dengan baik ungkapan-ungkapan jiwa mereka menjadi kalimat-kalimat yang puitis.

Retorika pada Suatu Malam

Karya: Taufiq Abi Sabda

Perempuan dan pandangnya yang sayu
tengah malam berkesah tiba-tiba
tentang harapan dan kulit yang mulai mengeriput
membuat matanya sulit memejam

Nak, hari nanti tak lagi dapat kutebus biaya sekolahmu
tak apalah cukup kautahu beberapa abjad
untuk membaca hidup dengan penuh pengertian
janganlah pula kecil hati
sebab esok masih banyak yang bisa kaupelajari
dengan biaya mempertaruhkan nyali

Perempuan dan pandangnya yang sayu
bertimbang pada lampu jalan dan sepi
di depan pasar, sudut kota dekat terminal

Berdasarkan dengan puisi yang ada di atas, kamu bisa melihat adanya pilihan kata ataupun yang disebut dengan diksi yang tepat. Contohnya pada kata “berkesah”, kenapa tidak ditulis berkata, bergumam, ataupun berteriak? Karena kata “berkesah” telah dipilih sesuai dengan isi puisinya.

Kata tersebut juga mengungkapkan perasaan sang tokoh yakni gelisah yang digambarkan pada puisi diatas. Hal ini juga bisa meninggalkan kesan tersendiri khususnya dibenak para pembacanya.

Selain itu, proses menulis puisi juga bisa diawali dengan adanya keinginan untuk menuliskan segala sesuatu dalam pikiran yang telah dirasakannya. Contohnya kamu ingin menulis tentang puisi laut. Hal ini bisa kamu bayangkan sejenak dan renungkan bagaimana laut itu. Tulis saja segala sesuatu yang telah terlintas dalam benak kamu tentang laut.

Kemudian teruslah kamu cari hal-hal lebih dalam & lebih jauh tentang laut tersebut. Setelah kamu selesai menulis semuanya, maka suntinglah tulisan kamu tadi dengan cara memperhatikan letak dari urutan, tata kalimat, pemilihan kata (diksi), keserasian bait, rima dan barisnya.

Untuk bisa menuangkan ide, gagasan, ataupun pengalaman menjadi sebuah puisi, harus dilakukan latihan dan juga pengetahuan mendalam tentang puisi.

Karena dengan mengandalkan pengalaman-pengalaman saat latihan saja, tanpa didasari oleh landasan teori, tuntutan, ataupun pengetahuan mendalam tentang puisi mungkin kamu akan meneui kesulitan untuk membuat puisi yang maksimal.

Meski bagaimanapun, untuk bisa menulis puisi dengan baik, kamu harus memiliki bekal paling tidak pengetahuan tentang puisi, apa saja unsur-unsur dalam puisi, serta hal-hal lainnya yang masih berhubungan dengan puisi.

Tetapi secara garis besar, terdapat hal-hal yang harus kamu ketahui ketika kamu akan menulis puisi, diantaranya:

1. Tentukan Tema dan Judul
Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita menentukan temanya, yaitu kesetiaan.

2. Menentukan Kata Kunci
Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika kamu telah menemukan tema, misalnya tadi kesetiaan, maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan keabadian tersebut.

Apabila sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi, maka kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja, satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.

3. Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Salah satunya adalah dengan majas misalnya majas perbandingan atau majas metafora misalnya.

4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna.

Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

Ingatlah tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi, yaitu:

* Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang merdu
* Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir
* Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan

Contoh Puisi
1. Puisi di bawah ini mempunyai makna mengenai seseorang yang sulit sekali untuk ditebak karena seringkali membawa perasaan yang berubah-ubah.

Kau, Teka-Teki

Karya: @tifany155

Walau awan jauh
Derai hujan ini dekat
Menyentuh tubuh seenaknya
Basahi tubuh tanpa meragu
Menggigil, gemetar
Dingin menelusup, kedinginan
Kau awan, yang kini menjadi hujan

Kau jauh
Tapi amat dekat
Kau dekat
Tapi terasa jauh
Kau penuh kehangatan, namun dingin
Kamu dingin, tapi penuh kehangatan

Kau adalah misteri
Kau adalah rahasia
Penuh teka teki, tersembunyi

2. Contoh puisi ini mengenai seseorang yang pergi tanpa meninggalkan suatu pesan apapun, juga tanpa memberikan suatu kabar. Hingga akhirnya seseorang yang ditinggalkannya berusaha untuk melupakannya dan memulai kisah yang baru.

Seberkas Cahaya

Karya: @tifany155

Tidak samar
Sudah gelap
Sama sekali tak terlihat
Hitam pekat
Dicari, tak jua kutemui
Ditunggu, tak jua kembali
Jejaknya terlalu jauh untuk diikuti

Memang untuk bersinar
Butuh materi gelap
Namun
Kamu, fajar
Harusnya pancarkan dulu cahaya mu
Bantu aku punya cahaya sendiri dulu
Agar sekalipun kamu tak ada
Tak bisa lagi kutemui
Tak akan mungkin kembali

Aku akan jadi seberkas cahaya
Walaupun tidak untuk mu

Menjadi seberkas cahaya
Di sudut hitam yang lain
Walau aku merasa tak utuh
Tanpamu

3. Puisi di bawah ini menceritakan seseorang yang sedang menunggu tanpa adanya suatu kepastian padahal dia telah menggantungkan sebagain dari harapannya kepada seseorang yang dia tunggu.

Waktu

Karya: @tifany155

Kutemui suatu dimensi
Dimana aku dipaksa bersabar mengikuti lajunya
Tak bisa diminta berlalu lebih cepat
Tak bisa dipaksa untuk melambat
Seakan waktu adalah suatu hal yang paling perkasa

Harusnya waktu tidak membuatku menunggu
Atau
Harusnya waktu memaksamu mencari
Agar kita temui pagi
Lalui hari
Lewati sepi
Tak lagi sendiri sendiri

Kuminta
Selagi kaki mampu menjejak
Selagi jantung berdetak
Taklukan waktu
Jadikan milikmu!
Rayu dengan senyummu
Karena seharusnya ini milikmu
Seandainya kamu tahu
Betapa bodohnya kamu

4. Nah pusi yang satu ini memberikan penjelasan mengenai pentingnya sebuah buku, karena setiap buku yang kita baca didalamnya syarat akan ilmu. Baik ilmu pengetahuan formal maupun mengenai kehidupan.

Buku

Karya: @tifany155

Rangkaian kata penuh makna
Terkonsep rapi
Tersampaikan lugas

Setiap harimu,
adalah lembaran halaman berarti
Yang membuat mereka menjadi mengerti

Kamu adalah buku
Tersusun dari kumpulan kertas penuh informasi
Membuka jendela dunia
Menerangi semesta

5. Puisi kali ini memuat filosofi tentang matahari pagi yang selalu membawa semangat baru dan cerita baru, walau setiap harinya tetap ada hal yang tidak dapat diselesaikan dengan sempurna. Namun esok pagi kita tetap dapat kembali menyelesaikannya lagi.

Cerita Fajar

Karya: @tifany155

Cahaya yang mengufuk di timur
Memberi terang juga hangat
Membangunkan inspirasi
Membuat ratusan puisi tertulis setiap hari
Andai semua rasa mampu terucap dengan lugas
Membuat jutaan cerita selesai
Agar semua tanya mampu terjawab dengan jelas

6. Puisi dibawah ini bertemakan Panorama. Panorama adalah potret pemandangan yang luas dan bebas. Kali ini mau membawa “nilai panorama” ke dalam sudut pandang setiap orang yang pasti berbeda. Dalam perbedaan sudut pandang tersebut seringnya kita terlalu mudah berkata salah, hanya karena seseorang tidak satu pendapat dengan apa yang kita inginkan. Di sini lah perlunya “nilai panorama” diterapkan, agar kita mampu berpikir luas. Jangan selalu berdebat hanya karena berbeda “selera”.

Panorama

Karya: @tifany155

Aroma pagi, tidak mau kutukar dengan secangkir teh terwangi
Ku hirup dalam-dalam sayup udara dingin yang segar
Berselimut langit gelap
Bertahtakan cahaya jingga kemerahan
Damba pada cara alam menampilkan mentari
Terdefiniskan indah kemanapun mata memandang
Ku potret lukisan alam lewat kata
Lalu membingkainya dengan rasa
Meski banyak hal indah yang tak bisa terurai sempurna

Ku nikmati setiap detik yang pergi
Tak peduli mereka memaki
Berteriak “Kau buang-buang waktu hanya untuk menikmati matahari pagi.”
Jangan berdebat mengenai selera
Kita punya sudut “indah” yang berbeda

Jangan selalu menilai salah
Padahal kau yang salah arah
Buka jendela diri
Biar tidak selalu merasa iri
Dunia itu luas
Kau saja yang terlalu menutup diri
Mengartikan indah, hanya jika kita berjalan satu arah
Menyetujui, hanya jika aku berada satu barisan dengan hal yang kau ingini

7. Puisi di bawah ini menceritakan tentang perjalanan dari sebuah waktu yang terus akan melaju hingga semuanya dapat sampai pada sebuah tujuan yang sedari dulu telah dinanti.

Fajar abu abu

Karya: @tifany155

Jemari memilin sehelai kertas pagi
Menunggu fajar mengufuk di timur
Fajar abu abu
Cahaya kemerahan-merahan itu belum nampak jelas (buatku)
Masih sedikit abu (bagiku)

Namun kamu tetaplah sebuah cahaya timur yang setia
Cahaya terang horizontal pada garis cakrawala
Yang menatap harapan sebagai pemberani
Jiwa yang penuh ambisi

Biar bias-bias embun pagi ikut menemani
Menanti fajar yang utuh di sini
Membuat miliaran puisi
Yang bersampul janji dan memori

8. Contoh puisi di bawah ini menceritakan suasana hujan yang membawa banyak kebaikan untuk alam. Dan suasananya yang dingin seakan memanggil banyak memori tentang kisah yang telah berlalu.

Coretan Hujan

Karya: @tifany155

Menembus angin
Masuk menyeruak pada celah tanah
Mengalir pada sebuah jalan berbatu
Mengganti layu menjadi segar
Mengganti gersang menjadi basah

Aku suka hujan
Basahnya melarutkan duka
Menyamarkan airmata
Bersama hujan, pernah kutulis sebuah cerita
Tentang kita yang dulu bersama

Bagiku hujan bukanlah rintikan air tanpa makna
Dibalik rintikan lembutnya menyimpan suatu memori
Mempertegas sebuah kenangan yang takkan terlupa
Saat rintiknya semakin deras
Rasa dingin menyelimuti jiwa
Membawa diri melayang bebas
Mengagumi sebuah kebersamaan yang sudah berlalu
Atau malah membuat diri menjadi semakin setia menunggu
Menunggu yang tak pernah benar-benar datang, apalagi berlalu.

9. Puisi di bawah ini menceritakan tentang seseorang yang bertanggungjawab atas segala mimpinya, bentuk tanggung jawabnya adalah dengan tidak mudah menyerah dan terus berdoa.

Mimpi

Karya: @tifany155

Jangan dibuat hanya sebatas terbayang di angan
Hadirnya ada untuk diwujudkan
Jangan mudah menyerah
Kuatkan langkah

Kita sejatinya serba terbatas
Meminta pada-Nya tetap jadi langkah termudah
Dengan segala kerendahan hati
Semoga Dia menyetujui
Langkahkan kaki, wujudkan mimpi

10. Puisi berikut ini menjelaskan bahwa waktu terus berlalu dengan begitu cepat, hingga membawa kita sampai pada akhir dari kehidupan dunia.

Angka Satu

Karya: Fadillah

Satu
bertambah usia
setahap lebih dewasa
menginjak tanggal lahir kita

Satu
berkurang jatah
waktu yang tersisa
untuk melihat indah dunia

Satu
akhirnya jua
kita harus berpisah
tinggalkan keluarga orang tercinta

Satu
padaNya kembali
berakhir dalam sunyi
tiada sesiapa yang menemani

11. Puisi yang satu ini menceritakan tentang ketidak berhargaan dirinya dimata seseorang, namun walaupun dia tersakiti, seseorang tersebut tetap menjadi suatu hal yang ia rindukan.

Rindu Abadi

Karya: Ahmad Irfan

Membatu keras susah bersatu
Rengekanku angin lalu
Biarkan aku
Malu

Aku
Laksana ilalang
Tak ternilai olehmu
Usah bujuk, kumbang jalang
Hadirku angin lalu, semu

Biarkan rasa pupus
Untuk kamu
Puas
Asa
Tetap ada
Rasa memang mati
Namun rindu hidup abadi

12. Contoh puisi yang terakhir ini menceritakan tentang suasana hujan di pagi hari sehingga membuat hari terasa sangat dingin.

Tangisan Pagi

Karya: Afinda

Mentari
Masih menyepi
Dibalik bukit tinggi
Masih lelahkah sinari bumi?

Pagi
Menangis sunyi
Siluet mendung menutupi
Rintik hujan biaskan pelangi

Sepi
Gemuruh pagi
Menjerat, pelakkan mentari
Tak kunjung hangatkan bumi

Demikianlah cara menulis puisi dan contohnya yang dapat kamu jadikan sebagai acuan. Menulis puisi itu bukan hal yang sulit, kamu hanya perlu terus melatih diri dalam menyampaikannya.