Selama hamil, penting bagi Ibu untuk selalu menjaga asupan makanan agar tidak mudah terserang berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang mungkin bisa menyerang Ibu hamil adalah diabetes gestational atau gula darah tinggi selama hamil.

Diabetes selama hamil harus dikelola dengan baik ya Bu. Tujuannya agar tidak menimbulkan penyakit berbahaya lain yang dapat mengancam kesehatan Ibu dan juga janin.

Melansir Mayo Clinic diabetes gestational adalah salah satu gangguan yang terjadi pada wanita selama kehamilan ketika kadar gula darah meninggi. Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon yang berubah di dalam tubuh telah menyesuaikan kebutuhan tubuh akan insulin.

Kita tahu bahwa insulin adalah hormon yang membantu glukosa untuk melewati darah ke sel-sel tubuh sebagai energi. Pada penderita diabetes gestational insulin tidak bekerja dengan baik, sehingga kadar gula darah akan meningkat. Untuk mencegah diabetes gestational semakin parah, maka penting untuk mengelola dan menurunkan gula darah agar tetap normal.

Nggak perlu khawatir ya Bu, karena ada banyak cara lho untuk menurunkan gula darah alami yang bisa dilakukan di rumah. Apa saja sih? Yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut.

Diabetes gestational dan cara menurunkan gula darah Ibu hamil

Melansir WebMD Ibu hamil rentan mengalami gula darah tinggi atau hiperglikema. Di Amerika sendiri kadar gula darah tinggi penyebab diabetes gestational terjadi pada 10% di negara tersebut.

Perlu diketahui bahwa selama kehamilan, plasenta membuat hormon yang menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah. Jika tubuh tidak dapat membuat cukup insulin seperti seharusnya, maka kadar gula darah naik dan menjadi diabetes gestasional.

Oleh karenanya, saat kadar gula darah tinggi ibu hamil perlu memerhatikan asupan makanan. Sebagian Ibu hamil mungkin tidak menyadari bahwa kadar gula darah dalam tubuhnya tinggi sebelum dokter memberitahunya. Akibatnya, Ibu hamil rentan mengalami diabetes gestational.

Diabetes gestational rentan mengakibatkan Ibu mengalami komplikasi selama kehamilan. Untuk itu Ibu patut curiga jika mengalami gejala sebagai berikut:

* Kelelahan;
* Sering haus dan lapar;
* Penglihatan kabur;
* Sakit kepala;
* Sering buang air kecil;
* Nafsu makan meningkat tapi berat badan terus turun;
* Luka yang tak kunjung sembuh dan membusuk; dan
* Kesemutan, biasanya pada tangan dan kaki.

Apa yang terjadi jika gula darah Ibu hamil lebih dari 500mg/dL?

American Diabetes Association merekomendasikan kadar gula darah pada Ibu hamil sebaiknya ada pada angka berikut:

* Sebelum makan kurang lebih 95 mg/dL;
* Satu jam seteleh makan kurang lebih 140;
* Dua jam setelah makan kurang lebih 120 mg/dL; dan
* Pada orang yang tidak hamil sendiri kadar gula darah normal adalah mg/dL.

Jika kadar gula darah Ibu hamil mencapai lebih dari 500 mg/dL, maka artinya Ibu mengalami hiperglikemia atau gula darah tinggi. Untuk menurunkan gula darah 500 mg/dL biasanya dokter akan mulai meresepkan obat-obatan.

Namun untuk mendukung obat agar bisa bekerja dengan baik, Ibu juga perlu mengelola gula darah dengan cara mengubah gaya hidup dan konsumsi makanan yang sehat.

Cara menurunkan gula darah dengan alami

Banyak faktor yang menjadi penyebab diabetes pada Ibu hamil, salah satu yang paling berperan adalah gaya hidup dan pola makan sehari-hari selama hamil tidak terkontrol dengan baik.

Melansir Pregnancy Birtholahraga dan konsumsi makanan yang bergizi seimbang, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari cara alami untuk menurunkan gula darah. Berikut adalah beberapa cara menurunkan gula darah yang mudah dilakukan:

* Jika Ibu memiliki faktor risiko, maka penting untuk rutin mengecek gula darah setiap hari;
* Rajin mengecek warna urin untuk mengontrol diabetes;
* Jaga berat badan seimbang selama hamil;
* Konsumsi makanan bergizi; sayur, buah, aneka daging merah, ikan dan kacang-kacangan;
* Diet sehat, perbanyak konsumsi serat dan lemak tak jenuh;
* Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula atau pemanis buatan;
* Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk Ibu dan tumbuh kembang janin; dan
* Jadikan olahraga sebagai kebiasaan yang baik untuk mengontrol dan menurunkan gula darah.

Makanan yang bisa menurunkan gula darah
Banyak cara yang bisa Ibu lakukan demi menurunkan gula darah agar kembali normal. Salah satunya dengan menjaga pola makan yang baik. Lalu apa sajakah makanan yang bisa menurunkan gula darah dengan alami?

* Alpukat: buah ini memiliki karbohidrat yang rendah dan kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk perkembangan janin sekaligus dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan fungsi insulin di awal kehamilan;
* Bawang putih: jenis bawang yang satu ini makanan yang dapat dijadikan alternatif untuk menurunkan gula darah karena mengandung protein, vitamin A, B-1, C, kalsium, magnesium, kalium, besi, selenium dan asam amino yang sangat penting perannya dalam mengontrol tekanan darah;
* Ikan kod atau ikan salmon: kadar protein yang terdapat pada kedua ikan ini dipercaya dapat menjaga sekaligus menurunkan gula darah pada Ibu hamil;
* Sayuran hijau: merupakan sayuran yang kaya gizi dan vitamin. Untuk menurunkan gula darah diperlukam diet seimbang tinggi serat, karbohidrat kompleks dan protein; Memasukkan sayuran hijau dalam diet membantu menjaga dan menurunkan gula darah;
* Telur: protein yang terkandung dalam telur bisa membantu menyesuaikan dan mengendalikan gula darah di tubuh agar tetap seimbang; dan
* Aneka buah pilihan: meski buah termasuk makanan yang bisa menurunkan gula darah dan memiliki manfaat untuk tubuh, tapi bagi Ibu yang punya kadar gula tinggi sebaiknya harus pintar memilih jenis buah. Beberapa buah yang disarankan adalah; alpukat, aneka buah berry, pisang, apel, jeruk dan anggur.

Pada intinya diabetes gestational sebetulnya tidak permanen dialami oleh Ibu dan biasanya perlahan menghilang setelah si bayi lahir. Namun, apabila tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko terkena Diabetes Tipe-2 lanjutan di kemudian hari bahkan setelah persalinan. Untuk itu, yuk mengelola dan menurunkan gula darah sangat penting dilakukan sebagai bentuk pencegahan ya Bu.

Editor: Dwi Ratih