Cara meredakan sesak napas – Ada banyak cara meredakan sesak nafas tanpa menggunakan obat-obatan dan dengan cara alami. Cara alami untuk meredakan sesak nafas hanya dapat dilakukan apabila sesak nafas yang dialami oleh Grameds ringan dan tidak membutuhkan penanganan khusus.

Apabila Grameds mengalami kondisi sesak nafas yang ringan dan menanganinya lebih awal, maka penanganan lebih awal akan mencegah kemungkinan terjadinya kondisi yang lebih buruk.

Sesak nafas atau disebut pula sebagai dispnea merupakan suatu gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh gangguan pada jantung serta paru-paru. Sehingga, proses dari pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh mengalami hambatan dan Grameds pun mengalami sesak nafas.

Tidak perlu panik ketika mengalami sesak nafas atau melihat orang mengalami sesak nafas, Grameds bisa melakukan pencegahan dengan cara meredakan sesak nafas berikut ini.

Beberapa Penyebab Sesak Nafas
Sumber: PexelsSesak nafas atau dalam istilah medisnya disebut sebagai dyspnea merupakan suatu respon alami dari tubuh ketika membutuhkan banyak energi serta oksigen. Sesak nafas dapat terjadi pada siapa saja, entah itu orang sehat, orang tua, ibu hamil, orang yang sedang tegang atau pada orang yang sedang ketakutan.

Kondisi ini cukup umum dan tidak berbahaya, sebab tubuh memang sedang memberikan sinyal atau tanda bahwa saat itu tubuh sedang membutuhkan energi dan oksigen, sehingga tubuh pun melakukan upaya fisik.

Meskipun begitu, ada pula sesak nafas yang dialami oleh orang sakit. Apabila Grameds mengalami sesak nafas karena mengalami sakit tertentu, maka Grameds perlu mewaspadai gejala sesak nafas satu ini.

Oleh sebab itu, sebelum berusaha meredakan sesak nafas yang Grameds alami, Grameds perlu mengenali lebih dulu apa penyebab dari sesak nafas tersebut. Berikut beberapa penyebab sesak nafas yang perlu Grameds cermati.

1. Kondisi Paru-paru
Salah satu penyebab dari sesak nafas adalah karena saluran udara yang menyempit serta meradang atau saluran udara yang terisi oleh dahak, karena hal tersebut udara pun jadi lebih sulit untuk masuk serta keluar dari paru-paru.

Apabila hal ini terjadi, maka paru-paru pun akan menjadi kaku serta kurang elastis. Akibatnya paru-paru akan lebih sulit untuk mengembang dan terisi oleh udara.

Ada beberapa kondisi paru-paru yang dapat menyebabkan sesak nafas jangka pendek akut, seperti berikut ini,

* Serangan asma
* Emboli paru atau adanya bekuan darah pada paru-paru
* Infeksi paru-paru seperti tuberkulosis atau pneumonia
* Paru-paru kolaps atau pneumotoraks
* Penumpukan pada paru-paru.

Selain penyebab sesak nafas karena kondisi paru-paru di atas, ada pula kondisi paru-paru yang menyebabkan sesak nafas dalam jangka panjang atau kronis.

* Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
* Penyakit paru interstisial seperti sarkoidosis
* Bronkiektasis
* Kanker paru-paru

2. Masalah pada Jantung
Beberapa orang mungkin mengalami kondisi sesak nafas jangka panjang yang disebabkan oleh masalah pada jantung. Jika Grameds mengalami sesak nafas karena masalah pada jantung, maka sesak nafas yang Grameds rasakan akan sering kali muncul secara tiba-tiba.

Kemudian, sesak nafas akan menjadi lebih buruk ketika Grameds berbaring atau terlentang pada malam hari atau ketika tidur. Penyakit pada jantung yang menjadi penyebab sesak nafas adalah gagal jantung, tamponade jantung atau kelebihan cairan pada sekitar jantung, serangan jantung serta aritmia.

3. Kecemasan atau Anxiety
Penyebab sesak nafas yang selanjutnya adalah rasa cemas atau takut. Kondisi ini adalah respon normal karena tubuh akan mulai bernafas lebih cepat, sehingga otot pernafasan pun menjadi lebih tegang.

Akan tetapi, sesak nafas bisa menjadi gejala yang berbahaya apabila disebabkan oleh perasaan cemas yang berlebihan atau karena serangan panik. Serangan panik dapat menjadi suatu hal yang menakutkan, terutama apabila penderita tidak dapat bernafas dengan baik.

Ketika seseorang bernafas terlalu cepat karena respon dari anxiety disorder, maka orang tersebut kemungkinan akan menghirup lebih banyak oksigen atau disebut pula sebagai pernafasan berlebihan atau hiperventilasi.

Ketika tubuh melakukan hiperventilasi, maka keseimbangan gas yang ada di paru-paru pun menjadi terganggu. Jumlah dari karbon dioksida biasanya akan menetap di dalam darah. Apabila penderita menghirup udara terlalu sering dan terlalu banyak, maka karbon dioksida akan didorong keluar dari paru-paru. Hal ini akan mempengaruhi pesan yang diterima oleh otak untuk memberitahu agar bernafas.

Selama mengalami serangan panik, penderita akan kesulitan atau bahkan tidak bisa bernafas. Selain itu, akan ada gejala lainnya seperti berikut ini.

* Jantung berdebar-debar
* Berkeringat
* Sakit
* Perasaan lemas hingga muncul rasa ingin pingsa
* Anggota badan gemetar

Selain ketiga kondisi di atas, ada pula beberapa penyebab sesak nafas yang lain seperti kebiasaan merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, kekurangan berat badan, anemia, mengalami kondisi postural yang merubah bentuk tulang belakang dan lain sebagainya.

Sumber: PexelsSesak nafas sering kali dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan seperti nyeri di bagian dada, pusing, batuk serta kelelahan. Sesak nafas juga bisa menyerang Grameds yang memiliki fobia tertentu, seperti fobia pada samudra atau laut atau disebut sebagai thalassophobia.

Sama seperti penyakit lainnya, sesak nafas juga bisa menjadi salah satu gejala dari beberapa gangguan kesehatan yang mungkin saja Grameds alami. Contohnya seperti obesitas, pilek atau karena kebiasaan merokok. Lebih jauh lagi, sesak nafas juga bisa menjadi gejala suatu penyakit yang cukup serius. Meskipun begitu, Grameds tidak perlu panik ketika mengalami sesak nafas atau melihat seseorang mengalami sesak nafas.

Daripada panik, Grameds bisa mencoba meredakan sesak nafas dengan beberapa cara berikut ini.

1. Pursed Lip Breathing
Cara yang pertama merupakan sebuah teknik pernafasan yang cukup sederhana dan dapat dilakukan di mana pun. Untuk meredakan sesak nafas dengan pursed lip breathing, maka Grameds perlu menarik nafas melalui hidung selama kurang lebih dua detik. Kemudian usahakan agar mulut dalam keadaan tertutup ketika menarik nafas.

Lalu selanjutnya, Grameds bisa menghembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui mulut selama dua detik. Ketika melakukan teknik satu ini, maka Grameds perlu memastikan leher serta bahu Grameds dalam keadaan rileks dan tidak tegang.

2. Duduk dengan Posisi Tubuh yang Sedikit Membungkuk
Cara meredakan sesak nafas yang kedua dapat Grameds praktikan dalam posisi duduk. Dalam posisi duduk, Grameds perlu memposisikan tubuh sedikit condong ke arah depan dan agak sedikit membungkuk.

Lalu posisikan lengan Grameds di lutut atau paha. Kemudian bernafaslah secara perlahan-lahan dan usaha agar tubuh tetap dalam keadaan rileks serta santai.

3. Berdiri Bersandar pada Dinding
Ketika Grameds mengalami sesak nafas, maka Grameds bisa mencoba meredakannya dengan menyandarkan punggung pada dinding kemudian mencondongkan tubuh sedikit agak ke depan.

Setelah itu, bukalah kaki selebar bahu dan taruh tangan Grameds di paha. Lalu tempatkanlah pinggul Grameds dengan rileks pada dinding. Pastikan pula bahwa tubuh Grameds tetap dalam keadaan rileks dan santai lalu bernafaslah pelan-pelan.

4. Berbaring
Apabila Grameds adalah seseorang yang sering terbangun karena mengalami sesak nafas atau menderita sleep apnea, maka Grameds bisa mencoba meredakannya dengan cara satu ini.

Cobalah untuk berbaring dengan terlentang dengan menaruh bantal pada bagian bawah kepala serta lutut, lalu bernafaslah dengan santai, rileks dan pelan-pelan.

5. Mencoba Teknik Pernafasan Diafragma
Pernafasan diafragma juga bisa menjadi cara untuk meredakan sesak nafas. Caranya adalah dengan duduk di kursi, kemudian rilekskan bahu, lutut, kepala serta leher, lalu letakan salah satu tangan di depan perut dan tangan yang lainnya di depan dada.

Setelah itu, Grameds bisa bernafas dengan pelan-pelan dari hidung hingga tangan Grameds merasakan perut yang bergerak ketika sedang bernafas. Ketika Grameds menghembuskan nafas, maka cobalah untuk mengencangkan otot perut.

Buanglah nafas dengan pelan-pelan melalui perut dari mulut dengan bentuk bibir mengerucut. Beri pula penekanan yang lebih pada hembusan nafas dibandingkan ketika menghirupnya.

Jaga agar hembusan nafas lebih lama dari biasanya, sebelum dengan pelan-pelan menghirup nafas kembali. Lalu ulangi langkah ini selama kurang lebih lima menit.

6. Menggunakan Kipas
Menurut sebuah studi yang terbit pada tahun 2010 yang diterbitkan oleh Journal of Pain and Symptom Management, ditemukan bahwa dengan menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara pada hidung serta wajah, akan mengurangi gejala sesak nafas yang diderita oleh seseorang.

Dengan merasakan kekuatan udara ketika menghirup, akan memunculkan sensasi seolah-olah akan akan lebih banyak udara yang masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itulah, cara ini bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi sesak nafas.

Meskipun begitu, dengan menggunakan kipas angin tidak dapat memperbaiki gejala yang terjadi karena kondisi medis yang mendasari penyakit sesak nafas. Temuan ini juga masih menjadi kontroversi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.

7. Duduk dengan Menyandarkan Kepala ke Meja
Apabila Grameds mengalami sesak nafas dan ada meja atau kursi di sekitar Grameds, maka Grameds bisa mencoba meredakan sesak nafas dengan menempatkan posisi duduk sedikit lebih nyaman untuk mengatur pernafasan.

Cobalah duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai dan menghadap ke arah meja. Lalu condongkanlah dada sedikit ke arah depan kemudian letakan tangan di atas meja. Taruh kepala di lengan atau di bantal apabila ada.

Cara Mengatasi Sesak Nafas pada Ibu Hamil
Sumber: PexelsPada umumnya, ibu hamil akan mengalami sesak nafas ketika duduk, berdiri dan terutama ketika tidur. Sebab ketika ibu hamil berbaring, maka bagian dada akan terasa terhimpit oleh perut yang besar.

Ketika mengalami sesak nafas saat tidur, maka tentu saja kualitas tidur dari ibu hamil akan terganggu sebab sesak nafas akan memunculkan rasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu mengatasi dan tahu bagaimana cara meredakan sesak nafas, agar ibu hamil bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Sehingga kondisi janin dan ibu akan sehat ketika mendekati Hari Perkiraan Lahir. Berikut beberapa cara meredakan sesak nafas yang dialami oleh ibu hamil ketika tidur.

1. Menggunakan Penyangga
Cara meredakan sesak nafas yang pertama adalah dengan menggunakan penyangga. Grameds bisa meletakan beberapa bantal di bawah tubuh bagian atas, sehingga ketika tidur Grameds akan berada dalam posisi setengah duduk.

Tidur dengan menggunakan penopang seperti bantal, dapat menopang punggung atas dan akan berguna karena memungkinkan rahim tertarik oleh gravitasi ke bawah, sehingga akan memberikan ruang lebih pada paru-paru.

Cara satu ini merupakan salah satu cara terbaik yang mampu mengurangi tekanan di antara paru-paru serta rahim, sehingga akan membantu ibu hamil bernafas sedikit lebih lega ketika tertidur.

2. Memberikan Ruang pada Diri Sendiri untuk Bernafas
Cara meredakan sesak nafas yang dialami oleh ibu hamil yang kedua adalah dengan memberikan ruang pada paru-paru untuk bernafas sebanyak mungkin. Grameds bisa mencoba untuk bangkit dari tidur, kemudian duduk dengan tegak atau berdiri. Dengan cara ini, maka Grameds dapat memperluas ruang pada rongga perut.

3. Menggunakan Bantal di Kaki
Apabila dua cara di atas belum bisa meredakan sesak nafas yang dialami ketika ibu hamil sedang tidur, maka Grameds bisa mencoba dengan menempatkan bantal di kaki Grameds.

Untuk meredakan sesak nafas, ibu hamil perlu memastikan tidur dalam posisi yang paling nyaman dan posisi tidur yang paling nyaman untuk tidur adalah dengan tidur miring ke kiri.

Grameds bisa tidur kemudian berbaring miring ke kiri dengan menempatkan bantal di antara kaki serta bantal kepala lebih tinggi. Kemudian jagalah agar punggung ibu hamil tetap lurus ketika tidur dalam posisi ini.

Dengan tidur dengan posisi sedikit miring ke kiri, maka akan membantu menjaga uterus untuk menjauhi aorta, arteri utama yang memindahkan darah dengan oksigen ke seluruh tubuh ibu hamil.

4. Mempraktikan Postur Tubuh yang Baik
Cara meredakan sesak nafas ketika tidur untuk ibu hamil yang selanjutnya adalah dengan rajin mempraktikan postur tubuh yang baik. Dengan cara keempat ini, maka akan memungkinkan rahim untuk menjauh dari diafragma sejauh mungkin.

Ibu hamil juga bisa menggunakan alat tambahan seperti sabuk khusus untuk penunjang kehamilan yang akan mempermudah ibu hamil untuk melatih postur tubuh dengan baik.

5. Jangan panik
Ketika mengalami sesak nafas, hal pertama yang perlu dan penting untuk dilakukan adalah jangan tegang atau panik dan tetap bersikap tenang. Meskipun, ibu hamil akan merasa seolah-olah mendapatkan lebih sedikit udara, akan tetapi Grameds perlu ingat bahwa hal tersebut adalah pengaruh dari kadar progesteron yang tinggi ketika hamil.

Oleh sebab itulah, ibu hamil tidak perlu merasa panik, kecuali apabila sesak nafas muncul dengan tiba-tiba, memburuk, parah atau menyebabkan batuk, nyeri, mengi hingga jantung berdebar-debar.

6. Melakukan Teknik Pernafasan
Selama masa kehamilan, Grameds bisa berlatih teknik pernafasan seperti bernafas dengan menggunakan metode Lamaze. Caranya adalah dengan mengontrol pernapasan secara sadar.

Sehingga, nafas tidak akan dilakukan secara otomatis, akan tetapi diatur dengan sengaja dan perlahan-lahan. Teknik pernafasan tidak hanya bagus dilakukan untuk meredakan sesak nafas, akan tetapi juga dapat bermanfaat selama proses persalinan berlangsung.

7. Mengurangi Aktivitas
Selama masa kehamilan, ada baiknya ibu hamil tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang berat. Terutama jika umur kehamilan sudah cukup tua atau mendekati masa perkiraan lahir. Dengan mengurangi aktivitas, maka ibu hamil juga bisa meredakan sesak nafas yang dialami ketika tidur.

Itulah beberapa cara meredakan sesak nafas secara alami tanpa menggunakan obat. Grameds bisa mempraktekkan cara tersebut ketika sedang mengalami sesak nafas atau ketika melihat seseorang sedang mengalami sesak nafas. Gramedia.com juga menyediakan buku kumpulan obat tradisional yang bisa membantu meredakan beberapa penyakit seperti sesak nafas yang bisa Grameds baca agar memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”
* Custom log
* Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
* Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
* Tersedia dalam platform Android dan IOS
* Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
* Laporan statistik lengkap
* Aplikasi aman, praktis, dan efisien