· Daun pisang atau plastik

Pembuatan tempe ini membutuhkan beberapa kali percobaan agar dihasilkan tempe yang benar-benar baik. Jadi, ketika kamu gagal sekali, jangan sampai menyerah dan cobalah bereksperimen lagi.

Proses yang oertama dilakukan adalah mencuci kedelai agar kotoran yang terdapat di antara kedelai dapat hilang. Hal ini sangat diperlukan karena akan sangat memengaruhi tempe yang dihasilkan.

Jika kedelai yang digunakan bersih, maka kualitas tempe yang dihasilkan akan menjadi baik. Tetapi, ketika ada kotoran, entah itu ranting atau kerikil, pasti hal tersebut akan memengaruhi kualitas tempe yang dihasilkan.

learnmoretoknow.blogspot.co.id

Setelah kedelai bersih dari kotoran, langkah selanjutnya adalah merendam kedelai. Perendaman dimaksudkan untuk menyeleksi kedelai dengan kualitas yang baik. Jika kedelai mengambang, maka kedelai tersebut kualitasnya tidak baik, dan lebih baik dihilangkan.

Selain itu, perendaman juga akan memudahkan pengelupasan kulit ari kedelai jika kamu menggunakan kedelai yang masih terdapat kulit arinya.

Perendaman ini biasanya dilakukan selama semalaman, agar air benar-benar masuk ke dalam kedelai dan kedelai menjadi lebih lunak.

3. Peremasan Dan Pencucian Kembali

Setelah perendaman, kamu harus meremas-remas kedelai agar kulit arinya dapat mengelupas. Setelah itu lakukan pemisahan antara kedelai dengan kulit arinya.

Kemudian cuci kembali kedelai dan pastikan bahwa tidak ada kulit ari dan kotoran lainnya yang masih terdapat di antara kedelai yang akan diolah.

Kedelai yang sudah bersih dari kulit ari dan kotoran, selanjutnya dimasukkan kedalam panci pesar untuk direbus. Gunakanlah panci atau wadah dengan ukuran sesuai banyaknya kedelai yang akan kamu olah.

Saat merebus kedelai, sebaiknya gunakan air yang bersih, bukan air dari PDAM. Hal ini dimaksudkan agar nantinya proses fermentasi tidak terganggu karena biasanya di dalam air PDAM terdapat kaporit.

Proses perebusan ini membutuhkan waktu yang cukup lama sampai benar-benar matang. Semua itu dipengaruhi juga dari seberapa banyak kamu mengolah kedelainya.

Setelah direbus sampai matang, langkah selanjutnya adalah menghilangkan uap panas dan mendinginkan kedelai.

Gunakan wadah dengan permukaan yang lebar dan ratakan kedelai di atas permukaan wadah tersebut. Kamu juga dapat menggunakan kipas angin agar kedelai cepat hilang uapnya dan menjadi dingin.

Proses paling penting dalam pembuatan tempe adalah peragian. Karena, pada proses ini akan menentukan berhasil atau tidaknya pembuatan tempe yang kita lakukan.

Peragian hanya boleh dilakukan ketika kedelai sudah benar-benar mengering dan uap panasnya hilang. Jangan taburkan ragi saat keadaan kedelai masih sangat panas karena akan mematikan mikroorganisme yang ada di dalam ragi tersebut.

Pemberian ragi juga tidak bisa sembarangan, biasanya untuk 2 kg kedelai yang diolah, kamu butuh sekitar 2 sendok makan ragi tempe.

Taburkan ragi di atas permukaan kedelai dan ratakan sampai semua kedelai benar-benar terkena ragi tempe.

Setelah kedelai diberi ragi, lalu kita akan membungkusnya atau bisa juga dicetak dengan bentuk yang sudah ditentukan.

Pembungkus yang bisa kamu gunakan dalam pembuatan tempe ini bermacam-macam. Kamu bisa menggunakan daun pisang, daun jati, atau plastik bening.

Caranya cukup mudah, kamu tinggal memasukkan kedelai ke dalam pembungkus. Pembungkus yang baik sebenarnya adalah daun pisang, tetapi, kalau kamu menggunakan plastik, lebih baik beri lubang terlebih dahulu dengan menusuk plastik menggunakan lidi atau tusuk gigi.

Tujuan dari pemberian lubang jika kamu menggunakan pembungkus plastik adalah agar ragi tempe memeroleh sedikit udara. Tapi, jangan terlalu banyak memberikan lubang pada plastik ya, agar tempe yang dihasilkan menjadi putih bersih dan enak.

Setelah semua kedelai dimasukkan ke dalam bungkus, diamkan tempe yang belum jadi ini pada suhu ruang. Kalau ingin proses fermentasi berjalan lebih efektif, tempatkan tempe pada suhu yang sedikit hangat selama kurang lebih 24 jam.

Jangan terlalu menumpuk tempe, karena saat proses fermentasi, tempe akan mengeluarkan panas. Jika ditumpuk dalam jumlah yang banyak, tempe akan terlalu panas dan akan menjadi cepat matang.

Setelah didiamkan selama kurang lebih 24 jam, saatnya kamu melihat apakah tempe sudah ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih atau belum. Jika sudah, itu artinya tempe sudah bisa kamu olah menjadi masakan yang enak.

CARA PEMBUATAN

· Daun pisang atau plastik

Pembuatan tempe ini membutuhkan beberapa kali percobaan agar dihasilkan tempe yang benar-benar baik. Jadi, ketika kamu gagal sekali, jangan sampai menyerah dan cobalah bereksperimen lagi.

Proses yang oertama dilakukan adalah mencuci kedelai agar kotoran yang terdapat di antara kedelai dapat hilang. Hal ini sangat diperlukan karena akan sangat memengaruhi tempe yang dihasilkan.

Jika kedelai yang digunakan bersih, maka kualitas tempe yang dihasilkan akan menjadi baik. Tetapi, ketika ada kotoran, entah itu ranting atau kerikil, pasti hal tersebut akan memengaruhi kualitas tempe yang dihasilkan.

learnmoretoknow.blogspot.co.id

Setelah kedelai bersih dari kotoran, langkah selanjutnya adalah merendam kedelai. Perendaman dimaksudkan untuk menyeleksi kedelai dengan kualitas yang baik. Jika kedelai mengambang, maka kedelai tersebut kualitasnya tidak baik, dan lebih baik dihilangkan.

Selain itu, perendaman juga akan memudahkan pengelupasan kulit ari kedelai jika kamu menggunakan kedelai yang masih terdapat kulit arinya.

Perendaman ini biasanya dilakukan selama semalaman, agar air benar-benar masuk ke dalam kedelai dan kedelai menjadi lebih lunak.

3. Peremasan Dan Pencucian Kembali

Setelah perendaman, kamu harus meremas-remas kedelai agar kulit arinya dapat mengelupas. Setelah itu lakukan pemisahan antara kedelai dengan kulit arinya.

Kemudian cuci kembali kedelai dan pastikan bahwa tidak ada kulit ari dan kotoran lainnya yang masih terdapat di antara kedelai yang akan diolah.

Kedelai yang sudah bersih dari kulit ari dan kotoran, selanjutnya dimasukkan kedalam panci pesar untuk direbus. Gunakanlah panci atau wadah dengan ukuran sesuai banyaknya kedelai yang akan kamu olah.

Saat merebus kedelai, sebaiknya gunakan air yang bersih, bukan air dari PDAM. Hal ini dimaksudkan agar nantinya proses fermentasi tidak terganggu karena biasanya di dalam air PDAM terdapat kaporit.

Proses perebusan ini membutuhkan waktu yang cukup lama sampai benar-benar matang. Semua itu dipengaruhi juga dari seberapa banyak kamu mengolah kedelainya.

Setelah direbus sampai matang, langkah selanjutnya adalah menghilangkan uap panas dan mendinginkan kedelai.

Gunakan wadah dengan permukaan yang lebar dan ratakan kedelai di atas permukaan wadah tersebut. Kamu juga dapat menggunakan kipas angin agar kedelai cepat hilang uapnya dan menjadi dingin.

Proses paling penting dalam pembuatan tempe adalah peragian. Karena, pada proses ini akan menentukan berhasil atau tidaknya pembuatan tempe yang kita lakukan.

Peragian hanya boleh dilakukan ketika kedelai sudah benar-benar mengering dan uap panasnya hilang. Jangan taburkan ragi saat keadaan kedelai masih sangat panas karena akan mematikan mikroorganisme yang ada di dalam ragi tersebut.

Pemberian ragi juga tidak bisa sembarangan, biasanya untuk 2 kg kedelai yang diolah, kamu butuh sekitar 2 sendok makan ragi tempe.

Taburkan ragi di atas permukaan kedelai dan ratakan sampai semua kedelai benar-benar terkena ragi tempe.

Setelah kedelai diberi ragi, lalu kita akan membungkusnya atau bisa juga dicetak dengan bentuk yang sudah ditentukan.

Pembungkus yang bisa kamu gunakan dalam pembuatan tempe ini bermacam-macam. Kamu bisa menggunakan daun pisang, daun jati, atau plastik bening.

Caranya cukup mudah, kamu tinggal memasukkan kedelai ke dalam pembungkus. Pembungkus yang baik sebenarnya adalah daun pisang, tetapi, kalau kamu menggunakan plastik, lebih baik beri lubang terlebih dahulu dengan menusuk plastik menggunakan lidi atau tusuk gigi.

Tujuan dari pemberian lubang jika kamu menggunakan pembungkus plastik adalah agar ragi tempe memeroleh sedikit udara. Tapi, jangan terlalu banyak memberikan lubang pada plastik ya, agar tempe yang dihasilkan menjadi putih bersih dan enak.

Setelah semua kedelai dimasukkan ke dalam bungkus, diamkan tempe yang belum jadi ini pada suhu ruang. Kalau ingin proses fermentasi berjalan lebih efektif, tempatkan tempe pada suhu yang sedikit hangat selama kurang lebih 24 jam.

Jangan terlalu menumpuk tempe, karena saat proses fermentasi, tempe akan mengeluarkan panas. Jika ditumpuk dalam jumlah yang banyak, tempe akan terlalu panas dan akan menjadi cepat matang.

Setelah didiamkan selama kurang lebih 24 jam, saatnya kamu melihat apakah tempe sudah ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih atau belum. Jika sudah, itu artinya tempe sudah bisa kamu olah menjadi masakan yang enak.