KABARPANDEGLANG.COM – Tuhan membuat makhluk hidup berbeda-beda dan mempunyai ciri masing-masing. Demikian pula tumbuhan. Untuk dapat bertahan hidup, tumbuhan perlu menyesuaikan dan melindungi diri.

Kemampuan tanaman mengikuti keadaan dengan lingkungannya disebut dengan adaptasi. Berdasarkan bentuknya, adaptasi tanaman dapat diklasifikasikan menjadi tiga ialah adaptasi morfologi (bentuk badan), penyesuaian fisiologi (fungsi kerja tubuh), serta penyesuaian tingkah laku (behavioral).

Agar terhindar dari musuh-musuhnya tumbuhan juga berusaha melindungi dirinya dengan banyak sekali cara. Tumbuhan memiliki bab tubuh yang berkhasiat untuk melindungi diri. Bagian badan setiap flora tersebut berbeda-beda. Cara tanaman melindungi diri tidak sama dengan yang di lakukan binatang.

Beberapa tanaman melindungi diri dengan duri, getah, dan bulu halus yang gatal. Sebagai makhluk Tuhan yang dibekali nalar manusia memiliki tanggung jawab untuk melestariak flora semoga tidak mengalami kepunahan. Dengan melestarikan flora berarti juga menjamin kelangsungan hidup manusia. Karena manusia membutuhkan tanaman sebagau sumber masakan utamanya.

Berikut ini beberapa acuan pembiasaan dan pertahanan diri pada flora.

A. Adaptasi TumbuhanBentuk AdaptasiKeteranganMorfologiAdaptasi morfologi, adalah adaptasi makhluk hidup dengan ditandai adanya bentuk tertentu dari bagian tubuh makhluk hidup semoga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi dalam tanaman dilakukan oleh tanaman-flora xerofit, hidrofit, dan higrofit. 1. Xerofit yakni tanaman-tumbuhan yang hidup pada lingkungan kering seperti di ekosistem gurun atau savana, contohnya kaktus. Daun pada flora xerofit umumnya termodifikasi sehingga bentuknya ibarat duri. Daun yang kecil pada flora xerofit menciptakan laju penguapan semakin kecil sehingga kehilangan air pada tubuhnya akan semakin sedikit. Akar tanaman xerofit memiliki ukuran yang sangat panjang dan menyebar biar kebutuhan airnya tercukupi alasannya jangkauan perembesan air tanah semakin luas. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
2. Hidrofit ialah tumbuhan-tanaman yang hidup di ekosistem air, contohnya teratai dan eceng gondok. Tumbuhan hidrofit mempunyai akar bercabang yang pendek untuk membatasi laju absorpsi air yang besar ke dalam tubuhnya. Memiliki tangkai daun berongga untuk membatasi daya serap akar atau daya kapilaritas batang terhadap air yang diserap akar. Permukaan daun mempunyai banyak lisan daun atau stomata sehingga mampu mempercepat proses penguapan.
3. Higrofit ialah flora-tumbuhan yang hidup di ekosistem lembab mirip kawasan dasar ekosistem hujan hutan tropis. Contoh tanaman higrofit contohnya tanaman paku, keladi dan lumut. Tumbuhan higrofit melaksanakan adaptasi morfologi dengan cara menyesuaikan jumlah stomat dan jumlah daunnya menjadi lebih banyak, tipis, dan lebar untuk meningkatkan laju transpirasi.

FisiologiAdaptasi fisiologi, ialah pembiasaan diri dengan cara melaksanakan proses fisiologi dalam tubuhnya. Beberapa contoh tumbuhan yang melakukan penyesuaian fisiologi anatara lain sebagai berikut. 1. Tumbuhan xerofit atau tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya memiliki jaringan penyimpanan air. Terbentuknya jaringan penyimpanan air pada tumbuhan gurun juga merupakan salah satu teladan adaptasi fisiologi pada tanaman.
2. Alelopati merupakan senyawa kimia yang menghambat pertumbuhan tanaman lain. Tumbuhan – tumbuhan (teki dan ilalang) yang menghasilkan senyawa ini akan mengeluarkannya di sekitar nya, dengan demikian flora lain akan sulit tumbuh di sekitar flora yang mengeluarkan senyawa ini.
3. Kelompok insektivora yakni flora pemakan serangga (Venus, kantung semar, dll) menghasilkan sekret yang lengket pada bagian kantungnya. Sekret ini berfungsi sebagai penjerat dan pegurai serangga yang terperangkap dalam kantung tersebut.
4. Tumbuhan yang berbunga umumnya akan menghasilkan nektar untuk menarik serangga sehingga dapat membantu penyerbukan. Ciri tumbuhan yang menghasilkan nektar yaitu memiliki mahkota bunga, seperti mawar, melati, dan lain – lain.
5. Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar mampu mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara mirip spons.

Tingkah lakuAdaptasi tingkah laris, yaitu penyesuaian diri dengan cara mengubah tingkah laris agar sesuai dengan lingkungan yang ada. Beberapa pola adaptasi tingkah laris pada tumbuhan adalah sebagai berikut. 1. Tigmonasti (Seismonasti) merupakan gerak nasti yang terjadi akhir adanya rangsangan sentuhan. Contoh : flora putri aib menguncup daunnya kalau disentuh sehingga tampak mirip layu tujuannya untuk mengelabuhi pemangsa adalah binatang herbivora.
2. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Perubahan suhu dipicu oleh perubahan intensitas cahaya sehingga disebut fotonasti. Contoh : bunga pukul empat pada siang hari layu dikala pagi dan sore mekar.
3. Niktinasti merupakan gerak nasti alasannya adalah imbas gelap. Dalam kondisi gelap tekanan turgor pada tangkai daun menurun sehingga daun menjadi layu. Misalnya pada tanaman polong-polongan (lamtoro/petai cina)
4. Meranggas yakni menggugurkan daunnya pada demam isu kemarau, misalnya : jati, randu, dan mahoni.
5. Estivasi ialah mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di atas permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada isu terkini panas. Misalnya jahe, rumput.
6. Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu geotropisme (gravitasi), fototropisme (cahaya), tigmotropisme (sentuhan), kemotropisme (kimia), termotropisme (temperatur), dan hidrotropisme (air). Fototropisme : adalah gerak tumbuhan yang mengikuti arah datangnya cahaya. Contoh pertumbuhan tunas flora biji-bijian (pada umumnya menuju ke arah cahaya). Geotropisme : ialah gerak bab flora yang disebabkan oleh adanya rangsangan grafitasi bumi. Misalnya akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah menuju pusat bumi, dan batang tumbuh ke atas. Hidrotropisme : yaitu gerakan akar tanaman menuju sumber air. Contohnya yakni akar bergerak mendekati air

B. Perlindungan Diri Tumbuhan
Bentuk PertahananKeteranganDuri-Duri yang TajamBentuk pertahan berbentuk duri yang tajam pada tanaman ini berguna untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Beberapa acuan bentuk pemberian diri dengan duri antara lain. 1. Batang tanaman mawar memiliki duri yang dipakai untuk melindungi bunga mawar dari pengganggunya. Ini alasannya adalah bunga mawar sangat lemah dan gampang rontok. Para pengganggu bunga mawar akan menjauh alasannya tertusuk duri.
2. Pelepah daun tanaman salak memiliki duri memiliki kegunaan unuk melindungi diri dari gangguan hewan dan manusia. duri itu sangat tajam sehingga dapat melukai musuh yang hedak mengganggunya.
3. Pelepah daun tumbuhan rotan mempunyai duri hampir di seluruh bagiannya yang berkhasiat untuk melindungi diri.
4. Beberapa jenis tanaman jeruk mempunyai duri-duri tajam pada bagian batang dan rantingnya yang memiliki kegunaan sebagai pertahanan diri terhadap musuh.

Memiliki getahBeberapa jenis flora memiliki getah dalam jumlah yang sangat banyak. Getah tersebut dipakai untuk mempertahankan diri dari musuh-musuhnya. Beberapa tanaman yang memiliki getah sebagai pertahanan diri antara lain sebagai berikut. 1. Buah nangka memiliki getah yang sangat liat dan lengket. Getah itu mudah melekat pada kulit binatang yang akan memakannya. Bagian tubuh binatang yang terkena getah menjadi susah untuk digerakkan. Getah itu menyebabkan hewan tidak berani memakannya sehingga buah itu mampu tumbuh hingga besar dan masak.
2. Tanaman sawo mempunyai getah yang sangat banyak dan lengket sehingga binatang-binatang tidak mampu meakannya.
3. Tanaman pepaya memiliki getah yang banyak dan kadang menjadikan rasa gatal. Getah ini merupakan bentuk pertahanan diri dari flora pepaya.
4. Tanaman sukun pada batang dan buahnya menghasilkan getah yang lengket sehingga dapat dipakai sebagai alat dukungan diri.

Bulu halusBeberapa jenis flora memiliki bulu-bulu halus atau miang yang bila terkena kulit akan terasa gatal. Beberapa pola tumbuhan yang memiliki bulu halus dan gatal antara lain sebagai berikut. 1. Tanaman bambu memiliki rambut halus (gelugut) yang mengakibatkan gatal-gatal jikalau disentuh. Rambut halus itu melindungi tunas bambu sehingga dapat tumbuh menjadi bambu akil balig cukup akal. Pada ketika masih muda, hampir seluruh, hampir seluruh batang bambu terbungkus oleh rambut halus. Namun sehabis bau tanah, rambut halus itu hilang dengan sendirinya.
2. Pulus sering dipersamakan dengan Kemadu atau Kemaduh (Laportea sinuata), walaupun sejatinya Kemadu adalah spesies yang berbeda, namun demikian keduanya sama-sama memiliki bulu sengat. Bila bulu-bulu ini tersentuh bagian kulit kita yang halus dan sensitif mirip punggung tangan, lengan, paha atau betis dapat mengakibatkan rasa gatal, perih dan panas yang cukup menyengat.
3. Jelatang ialah tanaman yang daunnya bermiang yang dapat menyebabkan gatal jika tersentuh kulit. Jelatang jenis ini menjadikan gatal dan perih sampai seminggu lalu. Efek tersebut tergantung dari kadar racun yang dimilikinya.
4. Rarawean atau rawe, mempunyai rambut yang terdapat pada kulit buahnya yang dapat menyebabkan kulit gatal.

Rasa Sepat atau PahitBeberapa jenis flora memiliki buah yang ketika masih muda memiliki rasa sepat ataupun pahit. Rasa tersebut merupakan salah satu bentuk pertahanan diri. Beberapa tumbuhan yang mempunyai rasa sepat atau pahit antara lain sebagai berikut. 1. Buah belimbing yang masih muda berwarna hijau. Buah belimbing muda rasanya sepat. Oleh karena itu, hewan pengganggu tidak mau memakan buah belimbing muda. Akhirnya buah tersebut dapa berkembang menjadi buah yang masak.
2. Buah jambu biji dikala masih muda buahnya berwarna hiaju. Buah yang masih muda sangat keras dan rasanya sepat. Hewan pengganggu pun tidak ada ang mau memakan buah yang masih muda. Dengan demikian, buah tersebutdapat berkembang terus menjadi buah yang masak.

Untuk mampu bertahan hidup tumbuhan melaksanakan penyesuaian diri dengan lingkungannya dan memepertahankan diri terhadap musuh-musuhnya. Penyesuaian diri flora memalaui penyesuaian morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.

entuk pertahanan diri pada tumbuhan berupa duri, getah, bulu halus, dan rasa sepat atau pahit. Setiap jenis tanaman selalu berusaha meyesuaikan diri dengan lingkungannya dan melindungi diri dari serangan musuhnya.