by admin· Published August 27, 2022· Updated October 27, Indonesia kaya akan alam dan budayanya. Selain potensi alamnya yang melimpah, Indonesia juga memiliki ragam adat, bahasa serta budaya. Salah satu bentuk atau bagian dari kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah alat musik tradisional. Alat musik tradisional biasanya digunakan oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan maupun acara tertentu. Alat music tradisional juga menjadi symbol suatu daerah sehingga keberadaannya perlu dilestarikan agar tidak punah. Berikut adalah daftar alat music daerah yang harus dilestarikan.

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional asal Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu yang disusun menjadi satu dan diikat dengan rotan. Penamaan angklung berasal dari bahasa sunda “angkleung-angkleung” yang berarti gerakan pemain mengikuti irama, kemudian kata “klung” yang berarti suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut. Cara memainkan alat musik ini cukup mudah, kamu dapat menggunakan salah satu tangan untuk memegang rangka angklung dan tangan yang lain menggoyangkan angklung tersebut hingga mengeluarkan suara atau nada. Kesenian angklung juga telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 10 November 2010.

Tahukah kamu, bahwa angklung terdiri dari beberapa jenis yaitu:

* Angklung Dog-Dog Lojor adalah angklung yang digunakan sebagai pengiring khitanan dan perkawinan.
* Angklung Kanekes adalah angklung yang digunakan oleh masyarakat baduy untuk mengiringi proses bercocok tanam.
* Angklung Gubrag merupakan angklung yang digunakan oleh masyarakat kampung Cipining sebagai simbol penghormatan kepada dewi padi dalam acara melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), serta ngadiuken ke leuit (menempatkan lumbung).
* Angklung Padaeng, angklung yang memiliki nada diatonik atau sama dengan musik barat. Angklung ini diperkenalkan oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938.

Gamelan merupakan alat musik tradisional yang dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia mulai dari Jawa, Bali, Madura hingga Lombok. Alat musik ini merupakan jenis musik ansambel yang akan menghasilkan suara yang indah jika dimainkan secara bersama-sama. Penamaan gamelan berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘Gamel’ yang memiliki arti menabuh, sedangkan an merupakan akhiran dari kata benda. Selain angklung, gamelan juga ditetapkan sebagai warisan budaya non benda oleh UNESCO pada 2021.

Alat musik gamelan mulai ditemukan di Pulau Jawa sekitar tahun 404 masehi. Hal tersebut dapat dilihat dari corak relief yang ada di Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Penggunaan gamelan pada saat itu adalah untuk melakukan ritual atau pemanggilan dewa-dewa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, gamelan digunakan oleh masyarakat sebagai kesenian dan pengiring suatu acara seperti pertunjukan wayang kulit, pertunjukan tari, acara adat hingga acara keagamaan tertentu. Gamelan juga terbagi kedalam beberapa jenis yaitu Gamelan Gedhe, Gamelan Wayang, Gamelan Sekaten, Gamelan Pakurmatan, Gamelan Gadhon, Gamelan Senggani, serta Gamelan Cokekan.

Sasando adalah alat musik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur dan sudah ada sejak abad ke-7. Sasando memiliki bentuk yang mirip dengan gitar dan dimainkan dengan cara dipetik. Biasanya sasando dimainkan dengan menggunakan kedua tangan yang berlawanan arah, tangan kanan untuk memainkan akord dan tangan kiri memainkan bass. Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, sasando digunakan sebagai pengiring lagu pada tari tradisional. Memiliki suara yang unik dan khas membuat alat music ini dikenal hingga ke luar negeri.

Selain suaranya yang khas, keunikan dari sasando dapat dilihat dari bentuknya. Sasando terbuat dari bambu yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian utama, bagian tengah serta bagian bawah. Bagian utama memiliki bentuk seperti tabung panjang, kemudian di bagian tengah terdapat pilar (dawai) yang melingkar dari atas ke bawah beserta dengan senda (penyangga) untuk dawai direntangkan dan bagian bawah sebagai tempat memasang serta mengatur kencangnya dawai.

Sasando juga memiliki instrumen yang terbagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan jumlah senarnya seperti :

* Sasando Gong, bernada pentatonis dan memiliki 7 senar yang berkembang menjadi 11 senar. Jenis sasando ini dimainkan dan dinyanyikan sesuai dengan irama khas Pulau Rote.
* Sasando Biola, bernada diatonis dan memiliki banyak senar sekitar 30 hingga 32 nada serta 36 string.
* Sasando Elektrik, termasuk kedalam jenis sasando biola yang diciptakan oleh Arnold Edon.

Tifa merupakan alat musik tradisional yang menjadi simbol atau identitas masyarakat Papua dan Maluku. Meskipun namanya sama, bentuk tifa dari kedua wilayah tersebut berbeda. Perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari bentuknya, tifa asli Papua memiliki pegangan di bagian samping dan berbentuk seperti permen. Sedangkan tifa asli Maluku memiliki bentuk seperti tabung biasa dan tidak terdapat pegangan di bagian samping.

Tifa dimainkan dengan cara dipukul seperti gendang dan biasanya dimainkan oleh laki-laki dewasa. Alat musik ini digunakan sebagai pengiring tarian pesta adat, menyambut tamu, peringatan hari tertentu serta upacara besar. Tifa memiliki jenis yang berbeda mulai dari Tifa Dasar, Tifa Jekir, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong serta Tifa Bass. Selain itu, terdapat pula istilah penyebutan tifa yaitu Titir bagi masyarakat di Pulau Aru dan Tahito/Tihal bagi masyarakat Maluku Tengah.

Kecapi merupakan alat musik tradisional yang dapat ditemukan di daerah Jawa Barat dan Sulawesi. Cara memainkan alat musik ini adalah dipetik. Tidak hanya digunakan sebagai kesenian, kecapi juga digunakan untuk mengiringi acara besar dan tarian khas daerah.

Kecapi terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan fungsinya :

* Kecapi Tali Dua atau Kecapi Dasar yang berfungsi sebagai pemberi arah dalam memainkan kecapi rincik.
* Kecapi Tali Tiga atau Kecapi Anak, digunakan sebagai pengiring dari kecapi tali dua.
* Kacapi Rincik, memiliki ukuran kecil dan menggunakan tempo yang pendek dan cepat.

Selain itu, kecapi juga dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu :

* Kecapi Siter yaitu kecapi yang memiliki bentuk trapesium di bagian atas dan bawahnya serta didalamnya terdapat lubang resonansi.
* Kecapi Parahu yaitu kecapi yang secara umum mirip dengan perahu dan memiliki suara yang lebih jelas.