tirto.id – Batuk adalah respons tubuh untuk membersihkan iritasi dan infeksi dari tubuh. Penyebabnya bisa dari alergi, infeksi, dan refluks asam.

Namun seringkali proses “pembersihan” ini lama dan mengganggu aktivitas. Pengobatan gejala ini tergantung dari faktor penyebabnya, batuk akibat infeksi bakteri harus diobati dengan antibiotik.

Sementara itu jenis batuk lainnya dapat diredakan dengan beberapa herbal alami. Dari Healthline dan Medical News Today, Tirto merangkum beberapa macam bahan alternatif tersebut:

Ilustrasi Madu. foto/istockphoto

Bahan alami ini sudah digunakan turun temurun untuk berbagai macam penyakit, termasuk sakit tenggorokan. Kandungan anti-inflamasinya bersifat melegakan tenggorokan.

Anda bisa membuat ramuan obat batuk dengan mencampur 2 sendok teh madu dan air hangat atau sari lemon atau bisa juga dikonsumsi langsung.

Ilustrasi Greek Yogurt. foto/istockphoto

Probiotik berisi mikroorganisme baik untuk menyeimbangkan bakteri hidup di usus (flora gastrointestinal).

Bakteri dalam usus mendukung fungsi sistem imun melawan penyakit, sehingga secara tidak langsung probiotik membantu melawan infeksi penyebab batuk.

Makanan yang mengandung probiotik diantaranya sop miso, yoghurt, sup kedelai, kefir, kombucha, tempe, dan kimchi.

nanas [Foto/Shutterstock]

Nanas merupakan salah satu makanan yang mengandung enzim bromelin. Endim ini dapat membantu meredakan batuk serta mengencerkan lendir di tenggorokan.

Manfaat bromelin diperoleh dari memakan sepotong nanas atau minum 3,5 ons jus nanas tiga kali dalam sehari. Cara lain yang lebih efisien yakni mengonsumsi suplemen bromelin.

Namun perlu digarisbawahi, suplemen bromelin tak boleh dikonsumsi bersamaan pengencer darah dan antibiotik karena bromelin bersifat meningkatkan penyerapan antibiotik.

Minyak Peppermint. foto/Istockphoto

Menthol dalam peppermint bersifat menenangkan tenggorokan dan dekongestan, membantu mengencerkan lendir.

Minum teh peppermint atau hirup uapnya dari 3-4 tetes minyak peppermint per 5 ons air panas.

ilustrasi foto shutterstock

Marshmallow terbuat dari Althaea officinalis, tanaman asli Eropa Barat yang berbunga di musim panas.

Daun dan akar tanaman ini sudah lama dipercaya manjur mengobati sakit tenggorokan dan meredakan batuk.

Konsumsi marshmallow tersedia dalam bentuk teh atau suplemen.

Ilustrasi Daun Thyme. FOTO/iStockphoto.

Sari timi dicampur dengan yang diekstrak dari daun thyme yang dicampur dengan daun ivy membantu meredakan batuk serta bronkitis.

Daun timi mengandung senyawa flavonoid, berfungsi merelaksasi otot tenggorokan dan mengurangi peradangan.

Meracik teh timi cukup dengan komposisi 2 sendok teh daun timi yang dicacah, kemudian dicampur 1 cangkir air mendidih. Tutup cangkir, diamkan 10 menit, dan saring.

Ilustrasi. Seorang wanita sedang menuangkan garam pada makananya. Foto/iStock

Berkumur dengan garam membantu meredakan tenggorokan gatal. Caranya, campur 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam dengan 8 ons air hangat untuk berkumur.

Rimpang jenis ini meredakan batuk kering dan asma karena memiliki sifat anti-inflamasi. Efek ini membuat selaput saluran udara di tenggorokan jadi mengendur, sehingga mengurangi batuk.

Jahe juga dapat meredakan mual dan nyeri.

Seduh irisan jahe sebanyak 20–40 gram dengan secangkir air panas. Diamkan beberapa menit sebelum dikonsumsi.

Ilustrasi minum air putih. TIRTO/Andrey Gromico

Tetap terhidrasi ketika batuk atau pilek. Mengurangi gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, kedinginan, rasa lelah, dan bersin cukup dengan mengonsumsi air atau kuah hangat. Misalnya:

* Air kaldu
* Teh herbal
* Teh hitam tanpa kafein
* Air hangat
* Jus buah hangat

Selain bahan-bahan alami untuk meredakan batuk, ada juga metode dan cara yang bisa dilakukan secara alami. Berikut penjelasannya:

Ilustrasi Mandi Uap. FOTO/iStockphoto

Batuk basah yang menghasilkan lendir atau dahak, dapat mereda dengan uap.

Mandi air panas atau menghirup uang panas dari mangkuk berisi minyak esensial, seperti kayu putih dan rosemary juga dapat meredakan batuk.

Hirup uap selama 5 menit, setelahnya minum segelas air untuk menetralkan suhu dan mencegah dehidrasi.

Ilustrasi Panduan Diet Intermittent Fasting untuk Pemula. FOTO/iStockphoto

Refluks asam merupakan penyebab umum batuk. Diet makanan pemicu refluks asam adalah cara terbaik mengelola kondisi ini.

Berikut beberapa makanan dan minuman yang sering memicu refluks asam.

1. Alkohol
2. Kafein
3. Cokelat
4. Makanan asam
5. Gorengan dan makanan berlemak
6. Bawang putih dan bawang bombay
7. Makanan pedas
8. Tomat dan produk yang mengandung tomat

Ini adalah tanaman yang dipercaya penduduk asli Amerika sebagai obat tradisional batuk dan masalah pencernaan.

Efek slippery elm mirip dengan marshmallow dalam membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk.

Membuat teh slippery elm cukup mencampur 1 sdt ramuan kering dengan secangkir air panas, diamkan 10 menit sebelum diminum.

Ilustrasi Suplemen. foto/istockphoto

NAC merupakan suplemen berisi asam amino L-sistein. Konsumsi suplemen ini setiap hari untuk mengurangi frekuensi batuk basah.

Dosis NAC yang disarankan untuk mengurangi gejala bronkitis kronis adalah 600-1.200 mg.

Namun obat ini memiliki efek samping, termasuk gatal, bengkak, demam, dan sesak napas, sehingga konsumsi NAC perlu didahului konsultasi dokter.

(tirto.id – Kesehatan)

Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno