Jenis-jenis Ular
Semua ular adalah karnivora dan memakan berbagai macam hewan seperti serangga, burung, katak, siput, kadal, telur, dan ular lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, mereka cukup beragam dari segi ukuran, warna, panjang, dan ciri fisik lainnya.

Ukurannya bisa berkisar dari yang pendek 10 cm hingga anaconda besar, yang panjangnya sekitar 25 kaki. Mereka diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan jumlah sisik di kepala.

Secara umum, ada dua jenis ular berdasarkan berbisa atau tidak, yaitu ular berbisa (yang berbisa) dan tidak berbisa (tanpa bisa). Jenis yang pertama menggunakan racunnya untuk membunuh mangsa dan juga untuk pertahanan diri.

Spesies berbisa yang mampu menggigit dan menyebabkan luka yang menyakitkan dan/atau kematian pada manusia diklasifikasikan sebagai ular berbisa.

Di dalam siklus daur hidup ular, tentunya akan selalu melibatkan cara berkembang biaknya. Diketahui jika cara ular berkembang biak berbeda-beda, bergantung lagi pada spesiesnya. Jika dilihat secara keseluruhan, ular bisa berkembang biak dengan tiga cara, yaitu Ovipar, Vivipar, dan Ovovivipar.

Ovipar
Pada umumnya ular kurang lebih 70% akan melakukan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Misalnya saja seperti jenis ular yang berkembang biak secara ovipar yaitu ular rumput, ular tikus, mamba, kobra dan masih banyak lainnya.

Ada juga sebagian ular yang mengeluarkan telurnya dan langsung ditinggalkan begitu saja dan ada sebagian yang harus mengerami hingga menetas.

Vivipar
Sebagian jenis ular ada yang melakukan perkembang biakan dengan cara melahirkan atau (vivipar). Seperti jenis ular yang berkembang biak dengan cara vivipar yaitu Boa Constrictor dan Green Anaconda.

Kedua jenis ular tersebut akan melahirkan anaknya dalam kondisi di dalam plasenta. Ketika sudah lahir, anak ular akan menggigit plasenta supaya robek dan membuatnya bisa keluar.

Ketiga, ular juga ada yang melakukan berkembang biak dengan cara ovovivipar. Akan tetapi telurnya tidak langsung dikeluarkan, melainkan disimpan di dalam tubuhnya hingga menetas.

Ketika sudah menetas, maka anak ular akan langsung dikeluarkan dari tubuh induknya. Sehingga ketika sudah dikeluarkan anak ular sudah lahir dalam keadaan siap bergerak.