Wah kamu diare? Bikin tambah pusing tuh, sudah bolak balik toilet tetapi perut makin sakit, tentunya sesuatu yang menjengkelkan. Apalagi pas di kampus, bikin tambah ribet dong. Nah, teruntuk kamu yang sering atau tidak mau diare, yuk simak penjelasan mimin!

Apa itu Diare?
> Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari, yang biasanya disertai sakit dan kejang perut.

Diare yang terjadi hanya sekali-sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri. Tetapi pada kasus yang berat, bisa menyebabkan dehidrasi dan bisa membahayakan jiwa. Ingat, jangan dianggap remeh!

Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan tubuh yang dapat berakibat kematian, terutama pada anak/bayi jika tidak segera diatasi.

Bila penderita banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Pada kasus yang jarang, diare yang terus-menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus, Cholera atau kanker usus.

Jenis-jenis Diare
Jenis-jenisnya, antara lain:

* Diare akut adalah diare yang disebabkan oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejalanya adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
* Diare kronik yaitu yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
* Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.

Menurut Hospital Care For Children, pada orang yang terkena sakit ini, akan mengalami gejala seperti:

1. Frekuensi buang air besar melebihi normal
2. Kotoran encer / cair
3. Sakit / kejang perut, pada beberapa kasus
4. Demam dan muntah, pada beberapa kasus

Sedangkan gejala pada anak meliputi:

1. Dehidrasi ringan/sedang; gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit kering
2. Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat kering, malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering

Disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Ansietas/cemas (misal: saat ujian, bepergian)
2. Keracunan makanan (makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun kimiawi).
3. Infeksi virus dari usus (misal flu usus)
4. Alergi terhadap makanan tertentu, tidak tahan susu (pada orang-orang yang tidak mempunyai enzim laktase yang berfungsi untuk mencernakan susu)
5. Peradangan usus, misalnya : kholera, disentri,bakteri lain, virus dan sebagainya
6. Kekurangan gizi misalnya : kelaparan, dan kekurangan kekurangan zat putih telur.

Apa yang Dapat Kita Lakukan Ketika Terkena Diare?
Beberapa upaya yang bisa anda lakukan untuk meminimalisir dan mengatasinya, antara lain:

1. Minum banyak cairan (air, sari buah, sup bening). Hindari alkohol, kopi/teh, susu. Teruskan pemberian air susu ibu pada bayi, tetapi pada pemberian susu pengganti ASI (susu formula) encerkan sampai dua kali.
2. Hindari makanan padat atau makanlah makanan yang tidak berasa (bubur, roti, pisang) selama 1 – 2 hari.
3. Minum cairan rehidrasi oral-oralit/larutan gula garam
4. Cucilah tangan dengan baik setiap habis buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. ( Diare karena infeksi bakteri/virus bisa menular ).
5. Tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi dari lalat, kecoa dan tikus.
6. Simpanlah secara terpisah makanan mentah dan yang matang, simpanlah sisa makanan di dalam kulkas.
7. Gunakan air bersih untuk memasak
8. Air minum harus direbus terlebih dahulu
9. Buang air besar pada jamban
10. Jaga kebersihan lingkungan
11. Bila sakitnya berlanjut lebih dari dua hari, bila terjadi dehidrasi, kotoran berdarah, atau terus-menerus kejang perut periksakan ke dokter (diare pada anak-anak/bayi sebaiknya segera dibawa ke dokter).

Baca Juga: Kok bisa Sakit Maag sih?

Demikian uraian lengkap tentang diare beserta gejala, penyebab dan cara mengatasinya. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini!

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!