Gejala dehidrasi pada orang dewasa sama halnya dengan gejala dehidrasi yang terjadi pada lansia dan anak-anak. Namun pemicunya biasanya ada sedikit perbedaan. Meski demikian, yang paling penting adalah bagaimana pencegahannya dan mengenali tingkat risiko yang bisa terjadi.

Kondisi orang yang mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi berbeda-beda. Mulai dari yang ringan hingga parah. Dengan mengetahui tanda awalnya, bisa membantu supaya bisa dilakukan penanganan yang tepat.

Gejala Dehidrasi pada Orang Dewasa dari yang Ringan Hingga Parah
Apa sih dehidrasi itu dan bagaimana kondisi orang yang sedang mengalami kekurangan cairan tubuh ini?

> Dehidrasi adalah keadaan saat cairan yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan yang keluar.

Tubuh manusia jika kekurangan cairan dapat mengalami berbagai kondisi yang tidak nyaman hingga komplikasi yang berbahaya. Biasanya jika terjadi pada anak-anak, dehidrasi dipicu oleh muntah atau diare. Sedangkan pada orang dewasa banyak disebabkan oleh penyakit tertentu atau pola hidup.

Supaya dapat lebih waspada, kamu bisa mengenali berbagai gejala dehidrasi pada orang dewasa berikut ini.

Gejala Dehidrasi Ringan
Pada orang dewasa yang mengalami kekurangan cairan tubuh, ada beberapa kondisi yang bisa dialami. Antara lain seperti kelelahan, rasa haus yang berlebihan, jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, kulit kering, frekuensi buang air kecil berkurang, warna urine lebih gelap, atau sakit kepala.

Gejala Dehidrasi yang Parah
Sedangkan gejala yang terbilang parah misalnya seperti tidak ada keinginan buang air kecil sama sekali, kulit menjadi sangat kering, pusing, nafas lebih cepat, detak jantung meningkat, mengantuk dan tidak berenergi, mata mulai cekung, tekanan darah berkurang, dan kehilangan kesadaran.

Penyebab Dehidrasi pada Orang Dewasa
Dehidrasi disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh atau jumlah cairan yang tidak cukup. Adapun pemicunya bisa banyak hal, di antaranya:

1. Muntah dan Diare
Umumnya muntah dan diare merupakan penyebab dehidrasi pada anak-anak. Bahkan menjadi penyebab kematian anak di dunia. Namun pada orang dewasa juga bisa terjadi jika tidak diiringi asupan cairan yang cukup.

Muntah dan diare membuang cairan dalam tubuh dalam waktu yang singkat. Termasuk berkurangnya elektrolit. Tidak heran jika terjadi diare ringan, dokter menyarankan minum oralit.

2. Berkeringat yang Berlebihan
Berkeringat juga menjadi penyebab dehidrasi. Ketika keluar banyak keringat, maka gejala dehidrasi pada orang dewasa banyak terjadi. Pusing biasanya dirasakan orang yang terlalu banyak mengeluarkan keringat karena kurang minum.

Dehidrasi bisa terjadi jika tidak diimbangi asupan air yang cukup. Misalnya ketika aktivitas berat, olahraga, bekerja di luar ruangan, dan cuaca panas. Oleh sebab itu, tetap membawa air minum dalam botol bisa menjadi pencegahan yang tepat.

3. Terlalu Sering Buang Air Kecil
Sering buang air kecil juga menjadi penyebab dehidrasi karena keluarnya ciran dari tubuh secara berlebihan. Intensitas buang air kecil bisa lebih sering karena penyakit seperti diabetes atau cuaca dingin.

Obat penurun tekanan darah atau obat diuretik juga menjadi penyebab dehidrasi tersendiri. Hal ini karena obat-obatan tersebut punya tujuan memperbanyak urin.

4. Karena Luka Bakar
Ternyata luka bakar juga bisa menjadi pemicu dehidrasi karena adanya pembuluh darah yang rusak. Jika pembuluh darah mengalami kerusakan, maka mengakibatkan keluarnya elektrolit dan cairan tubuh. Jika luka bakar lebih banyak, semakin banyak juga elektrolit dan cairan yang keluar.

Cara Mencegah dan Mengobati Dehidrasi
Kekurangan cairan tubuh yang gejalanya ringan memang termasuk kondisi yang sering dianggap sepele. Padahal akan menjadi berbahaya jika kurang diperhatikan.

Supaya bisa mencegah kondisi gejala dehidrasi pada orang dewasa yang disebutkan di atas, bisa menerapkan beberapa langkah pencegahan berikut ini:

1. Cukupi cairan tubuh setiap hari dengan mengonsumsi air putih atau air mineral minimal sebanyak 8 gelas per hari.
2. Banyak mengonsumsi buah dan sayuran.
3. Tidak perlu menunggu haus untuk minum supaya tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
4. Gunakan pelindung saat aktivitas di luar rumah, misalnya topi dan payung.
5. Memakai pakaian yang tipis dan warna cerah saat cuaca panas.

Jika dalam kondisi tertentu dehidrasi tidak terhindarkan, ada beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan secara mandiri. Misalnya dengan meminum berbagai asupan air atau makanan yang kaya air. Masakan yang banyak air seperti sup bening juga bisa menjadi penambah cairan tubuh.

Pada dehidrasi yang disebabkan diare, demam, atau muntah, utamakan minum obat yang dapat menghentikan penyakit tersebut. Kemudian minum oralit buatan sendiri atau beli di apotek terdekat supaya elektrolit dalam tubuh tercukupi.

Sedangkan jika kondisi dehidrasinya parah, pengobatan dapat dilakukan oleh dokter dengan infus. Cara ini bisa mengembalikan cairan dan memulihkan kondisi tubuh.

Lalu, kapan harus ke dokter saat mengalami dehidrasi?

> Selain melakukan pengobatan mandiri, kamu perlu waspada dan menghubungi dokter jika mengalami gejala seperti diare lebih dari 24 jam, gampang marah dan atau bingung, tidak bisa konsentrasi sepanjang hari, kurang aktif dan mengantuk tidak seperti biasanya, warna feses hitam atau berdarah, dan tak bisa makan atau minum.

Kamu juga bisa mencegah dehidrasi dengan rutin minum air murni seperti CLEO kemasan 220 ml. Membawa air minum setiap beraktivitas dapat membuat kamu konsisten menjaga asupan cairan tubuh setiap hari.

Selain itu, CLEO juga merupakan air murni yang tidak terdapat kandungan zat organik maupun anorganik yang berbahaya. CLEO dihasilkan dari sumber air alami yang kemudian disaring dengan teknologi nano filter. Jadi, sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Air murni CLEO kemasan 220 mlGejala dehidrasi pada orang dewasa bisa dicegah dengan menerapkan tips di atas. Bila gejalanya ringan, kamu bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah. Namun, saat ada tanda bahaya, bisa langsung ke dokter supaya langsung mendapatkan penanganan.

Sumber:
Sehatq.com