Ada anggapan bahwa minum kopi dapat menyebabkan asam lambung naik. Padahal menjamurnya warung kopi atau coffee shop saat ini menjadikan kopi salah satu minuman yang banyak diminati oleh anak muda. Bahkan, tak jarang yang mengonsumsi lebih dari satu gelas kopi dalam satu hari.

Jadi, benarkah minum kopi bisa menyebabkan asam lambung naik? Jika benar, bagaimana cara mengatasi asam lambung naik? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengapa kopi bisa menyebabkan asam lambung naik?
Sebagai minuman yang bisa diminum kapan dan di mana saja, kopi menjadi salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi. Sayangnya, kopi adalah minuman yang sebaiknya dihindari jika kamu memiliki refluks asam lambung.

Pasalnya, minum kopi yang sudah menjadi kegiatan sehari-harimu ini, rupanya bisa meningkatkan gejala refluks asam lambung. Salah satunya, asam lambung yang naik menuju esofagus hingga menyebabkan nyeri ulu hati. Hal ini juga didukung oleh sebuah penelitian yang dimuat pada jurnal Digestive Disease and Science.

Penelitian tersebut menyatakan bahwa minum kopi biasanya memang tidak disarankan untuk orang yang memiliki refluks asam lambung. Hal ini disebabkan, pada tingkatan yang lebih parah, asam lambung yang naik bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, yaitu refluks gastroesofagus atau yang dikenal sebagai GERD.

Sebenarnya, masih belum banyak penelitian yang bisa mendukung pernyataan tersebut. Meski begitu, orang yang memiliki refluks asam lambung lebih baik mengurangi minum kopi. Namun, jika kamu merasa tidak bisa lepas dari minum kopi, kamu mungkin bisa beralih pada jenis kopi yang lebih aman.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat pada Brazilian Archives of Biology and Technology, kopi yang tidak mengandung kafein atau yang biasa disebut decaf, memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibanding kopi pada umumnya.

Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dimuat pada Journal of Psychopharmacology, kopi yang tidak mengandung kafein dapat membantu kamu untuk melepas ketergantungan pada kopi biasa. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati kopi tanpa harus takut mengalami asam lambung naik.

Hanya saja, akan lebih baik jika kamu berkonsultasi kepada dokter mengenai decaf. Tanyakan apakah kondisi kesehatanmu masih memungkinkan untuk minum decaf, atau justru decaf juga tidak disarankan untuk kondisi kesehatanmu.

Bagaimana mengatasi asam lambung yang naik?
Terlalu banyak minum kopi memang berpotensi menyebabkan asam lambung naik. Akan tetapi, kamu tidak perlu panik, karena kamu bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini.

1. Minum obat maag
Jika asam lambung naik, kamu bisa mengatasinya dengan mengonsumsi Promag. Obat ini dapat membantu kamu menetralkan asam lambung. Di dalam obat ini terdapat Formula Hydrotalcite, dan Magnesium Hydroxide, yang dapat bekerja cepat menetralisir asam lambung yang meningkat, dan bekerja lebih lama. Selain itu juga mengandung Simethicone yang dapat mengatasi kebung.

Dengan minum obat ini, asam lambung yang naik bisa kembali netral. Obat maag ini tersedia dalam dua sediaan, yaitu tablet dan cair. Kamu bisa memilih sediaan mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

2. Kurangi minum kopi
Saat asam lambung naik, salah satu kebiasaan yang bisa menjadi penyebabnya adalah terlalu banyak minum kopi. Oleh karena itu, jika kamu merasa bahwa kebiasaan minum kopi yang menjadi penyebab dari asam lambung kamu naik, lebih baik untuk mengurangi kebiasaan ini sebagai upaya pencegahan.

Kamu juga bisa berpindah pada jenis kopi yang lebih aman, misalnya kopi yang tidak mengandung kafein. Pasalnya, kandungan kafein pada kopi yang dicurigai memicu gejala dari asam lambung naik. Akan tetapi, hal ini juga harus tetap dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter.

3. Berhenti merokok
Salah satu gaya hidup yang tidak sehat dan sebaiknya kamu hentikan adalah kebiasaan merokok. Sebuah penelitian yang dimuat di dalam Clinical Gastroenterology and Hepatology menyatakan bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan naiknya asam lambung .

Pada perokok kronik , fungsi dari katup otot yang menghubungkan esofagus dan perut tidak akan bekerja dengan baik. Hal ini memudahkan asam lambung naik yang jika terjadi berulang kali dapat berujung pada refluks gastroesofagus.

Referensi:
Cohen, E., Bolus, R., Khanna, D., Hays, R. D., Chang, L., Melmed, G. Y., … Spiegel, B. (2014). GERD symptoms in the general population: prevalence and severity versus care-seeking patients. Digestive diseases and sciences, 59(10), 2488–2496. doi:10.1007/s Vicente, S., Queiroz, Y., Gotlieb, S., & Torres, E. (2014). Stability of phenolic compounds and antioxidant capacity of regular and decaffeinated coffees. Brazilian Archives Of Biology And Technology, 57(1), . doi: 10.1590/s Mills, L., Boakes, R., & Colagiuri, B. (2016). Placebo caffeine reduces withdrawal in abstinent coffee drinkers. Journal Of Psychopharmacology, 30(4), . doi: 10.1177/ Ness-Jensen, E., Hveem, K., El-Serag, H., & Lagergren, J. (2016). Lifestyle Intervention in Gastroesophageal Reflux Disease. Clinical gastroenterology and hepatology : the official clinical practice journal of the American Gastroenterological Association, 14(2), 175–82.e823. doi:10.1016/j.cgh.2015.04.176

Lillis, C. (2018). Home Remedies and Lifestyle Tips for Reducing Acid Reflux. Retrieved 31 January 2020, from /articles/323170.php

Arnarson, A. (2017). 14 Ways to Prevent Heartburn and Acid Reflux. Retrieved 31 January 2020, from /nutrition/heartburn-acid-reflux-remedies#section8

Huzar, T. (2018). Should People with GERD avoid caffeine? Retrieved 31 January 2020, from /articles/323333.php#what-effect-does-caffeine-have-on-gerd

Madell, R. Cherney, K. (2017). Coffe Vs. Tea for GERD. Retrieved 31 January 2020, from /health/gerd/coffee-tea#caffeine-and-gerd

The greatest online JavaScript tools can be found at html-css-js.com: script beautifier, compressor, cheat sheet or just read the blog.