MEMPUNYAI anak harus benar-benar direncanakan dengan baik. Karenanya, pasangan harus merencakan kehamilan dengan serius.

Untuk mencegah terjadinya kehamilan, ada yang bisa Anda lakukan pada sebelum atau sesudah berhubungan intim.

Cara mencegah kehamilan sebelum berhubungan
1. Hindari berhubungan seksual saat masa subur
Kesuburan dan kehamilan sangat ditentukan oleh siklus menstruasi. Jadi, sebelum menentukan waktu bercinta yang paling aman, pahami dulu bagaimana kerja siklus haid.

Baca juga:Ini Cara Menggunakan Testpack dan Waktu yang Tepat untuk Hasil yang Akurat

Setiap perempuan memiliki siklus haid yang berbeda-beda, mulai dari hari.

Hari pertama siklus dimulai dari hari pertama menstruasi, sedangkan hari terakhir siklus adalah tepat sehari sebelum menstruasi berikutnya.

Setelah perdarahan haid berhenti, Anda memasuki masa awal ovulasi.

Masa awal ovulasi disebut juga sebagai masa subur karena pada saat ini tubuh sedang mempersiapkan diri untuk melepaskan sel telur.

Jika Anda berhubungan seks pada masa ini, kemungkinan Anda hamil tentu tinggi.

Oleh karena itu, sebagai cara menghindari agar tidak mengakibatkan kehamilan, Anda disarankan untuk tidak berhubungan intim saat masa subur.

Akan tetapi, sesungguhnya tidak ada jaminan bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi bila Anda berhubungan seks di saat sedang tidak subur.

Pasalnya, sulit sekali untuk menentukan secara pasti kapan masa subur dan tidak subur seseorang karena perubahan siklus menstruasi sangat mungkin terjadi.

Perhitungan siklus yang dianjurkan oleh dokter atau bidan hanya berfungsi sebagai gambaran saja.

2. Berhubungan intim menggunakan kondom
Cara mudah untuk berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan adalah dengan menggunakan kondom.

Kondom yang digunakan pria akan mencegah sperma masuk ke tubuh wanita sehingga mengurangi risiko kehamilan.

Selain dapat mencegah kehamilan, fungsi kondom juga dapat melindungi Anda dari berbagai penyakit kelamin atau menular seksual serta penularan HIV/AIDS.

Anda bisa mendapatkan kondom dengan mudah di apotek atau swalayan terdekat.

Cara mencegah kehamilan setelah berhubungan
Berikut ini adalah cara mencegah kehamilan setelah berhubungan yang perlu kalian ketahui.

1. Minum pil kontrasepsi darurat
Salah satu cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks yang ampuh adalah minum kontrasepsi darurat.

Kontrasepsi darurat adalah alat kontrasepsi berbentuk pil yang harus Anda minum sesegera mungkin setelah berhubungan intim tanpa pengaman dengan pasangan.

Kontrasepsi darurat dapat membantu Anda melakukan pencegahan terhadap kehamilan. Pil ini bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan fertilisasi atau pembuahan setelah berhubungan intim tanpa pengaman.

Semakin cepat Anda menggunakan alat kontrasepsi darurat ini, semakin efektif pula alat kontrasepsi mencegah kehamilan setelah berhubungan seks.

Pil kontrasepsi darurat dapat menjadi cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks hingga 72 jam (3 hari) setelah aktivitas seks tanpa pengaman.

Bahkan, sebuah hasil riset terbaru menyebutkan bahwa pil kontrasepsi darurat dapat digunakan sebagai cara menunda kehamilan setelah berhubungan seksual hingga 96 jam (4 hari).

2. Minum pil KB biasa
Pil KB biasa yang umumnya digunakan untuk kontrasepsi reguler, juga dapat membantu Anda mencegah kehamilan setelah melakukan aktivitas seks tanpa pengaman secara darurat.

Akan tetapi, tidak semua jenis pil KB dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi pencegah kehamilan dengan segera.

Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu jenis pil KB dan merek apa saja yang dapat digunakan sebagai pil kontrasepsi yang bersifat darurat ini.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi pil KB biasa sebagai kontrasepsi darurat supaya mendapatkan rekomendasi yang tepat.

3. Pakai IUD tembaga
Penggunaan intrauterine devices (IUD) tembaga juga termasuk cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa pengaman lainnya.

Sesuai namanya, IUD tembaga adalah metode kontrasepsi nonhormonal yang terbuat dari bahan plastik berbentuk T, dengan lapisan tembaga pada alatnya.

Dikutip dari Planned Parenthood, IUD tembaga bekerja dengan cara melepas tembaga yang bertujuan untuk mengentalkan lendir serviks.

Saat lendir serviks mengental, sel sperma yang masuk ke dalam vagina akan sulit berenang ke dalam rahim. Dengan demikian, sel sperma akan sulit bertemu dengan sel telur.

Kondisi ini dapat membantu mencegah terjadinya pembuahan sehingga kemungkinan kehamilan setelah berhubungan seks menjadi rendah.

Anda perlu berkunjung ke dokter untuk proses pemasangan IUD tembaga. Alat kontrasepsi ini akan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina. Pastikan Anda segera melakukannya sesaat setelah berhubungan seks.

Ini artinya, setelah Anda melakukan hubungan seksual, Anda perlu sesegera mungkin pergi menemui dokter kandungan untuk memasang IUD tembaga.

Sebab, metode kontrasepsi ini mungkin hanya akan efektif apabila dimasukkan ke rahim dalam kurun waktu 5 hari setelah melakukan seks tanpa pengaman.

Apabila penggunaannya dilakukan dengan benar dalam kurun waktu 5 hari, IUD tembaga ampuh sebagai cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks dengan tingkat efektivitas mencapai 99,9 %.

Anda pun dapat mencegah kehamilan setelah berhubungan seks dengan IUD tembaga hingga tahun lamanya.

Jika Anda menggunakan IUD tembaga setelah 5 hari berhubungan seks, dikhawatirkan alat kontrasepsi ini tidak ampuh digunakan sebagai cara mencegah kehamilan setelah berhubungan.

Perlu diingat, efek samping penggunaan KB spiral tembaga ini adalah muncul darah haid yang berlebihan dan perut kram selama 3-6 bulan pertama pemakaian.

4. Sterilisasi
Sterilisasi sebenarnya juga merupakan kontrasepsi. Akan tetapi, prosedur ini ideal bagi para pasangan suami istri yang sudah tidak ingin menambah momongan atau tidak ingin memiliki keturuanan sama sekali. Ini karena sterilisasi merupakan cara agar tidak hamil yang bersifat permanen.

Prosedur sterilisasi bisa dilakukan pada laki-laki atau perempuan. Pada laki-laki, sterilisasi dilakukan dengan vasektomi. Sedangkan, pada perempuan, sterilisasi dapat dilakukan dengan ligasi tuba atau oklusi tuba. (OL-1)