BERBAGAI hal dilakukan umat Islam dalam menyambut Idul Adha, seperti melakukan amalan sunah yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah sampai menunaikan Sholat Id. Shalat Id merupakan bentuk syukur yang dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Shalat Idul Adha merupakan ibadah yang agung dan merupakan syiar Islam yang besar, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk keluar dan menghadirinya.

Baca juga: Sholat Idul Adha di Masjid, Kotak Amal Dilarang Beredar dan Jangan Ada Salaman!

Beberapa ulama memilki perbedaan pendapat mengenai hukum dari Sholat Id. Ada yang berpendapat wajib, ada juga yang menyatakan sunah. Wallahu a’lam.

Adapun cara atau tuntunan pelaksanaan Sholat Idul adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Muslim.or.id, Rabu (29/7/2020).

1. Niat

Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, niat hanya dilakukan dalam hati tanpa ada anjuran menentukan niat dari Sholat Id. Tidak terdapat dalil bahwa Rasulullah memulai sholat dengan membaca suatu bacaan. Bahkan dalam hadis dari Aisyah Radhiallahu anha, ia berkata:

كان رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يستفتح الصَّلاة بالتّكبير

Artinya: “Biasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memulai sholatnya dengan takbir.” (HR Muslim Nomor 498)

Demikian juga praktik sholat para sahabat Nabi ridwanullah ‘alaihim ajma’in. Abu Abdillah Muhammad bin Al Qasim At Tunisi Al Maliki berkata:

النيّة من أعمال القلوب، فالجهر بها بدعة، مع ما في ذلك من التشويش على الناس

Artinya: “Niat itu termasuk amalan hati. Mengeraskannya bid’ah. Lebih lagi jika perbuatan itu membuat berisik orang lain.” (Majmu’ah Ar Rasail Al Kubra, 1/ )

2. Jumlah rakaat

Sholat Id memiliki dua rakaat. Hal ini seperti dikatakan Umar bin Khattab:

صلاة الجمعة ركعتان، وصلاة الفطر ركعتان،وصلاة الأضحى ركعتان

Artinya: “Shalat Jumat dua rakaat, shalat Idul Fitri dua rakaat, shalat Idul Adha dua rakaat.” (HR Ahmad, An-Nasa’i, dan disahihkan Al Albani)

Adapun ketentuannya adalah:

– Rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir. Takbir pertama membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan sisa takbirnya.

– Rakaat kedua melakukan lima kali takbir.

Baca juga: JK: Sholat Idul Adha Harus Patuhi Protokol Kesehatan, di Lapangan Lebih Baik

3. Takbir Sholat Id

– Mengangkat tangan ketika takbir

Di dalam hadits Wail bin Hujr radiallahu’anhu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengakngkat tangannya ketika takbir.

رأيتُ رسول الله – صلَّى الله عليه وسلَّم – يرفع يدَيْه مع التكبير

Artinya: “Aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir.” (HR Ahmad [4/316], dihasankan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi [1/195])

– Bacaan di sela-sela takbir tambahan

Di dalam riwayat yang sahih dari ibn mas’ud radliallahu ‘anhu, beliau menjelaskan mengenai bacaan di yang biaca pada sela-sela takbir.

بين كل تكبيرتين حمد لله و ثناء على الله

“Di setiap sela-sela takbir tambahan dianjurkan membaca tahmid dan pujian kepada Allah.” (HR Al Baihaqi dan disahihkan Al Albani)

Ibnul Qoyim mengatakan: Disebutkan dari Ibn Mas’ud bahwa beliau menajelaskan: (di setiap sela-sela takbir, dianjurkan) membaca hamdalah, memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Zadul Maad, 1/425)