Insomnia adalah suatu kondisi yang dicirikan dengan gangguan kualitas dan waktu tidur seseorang. Gangguan tidur dapa menggangggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif dan sosial orang dewasa. Ketika kurang tidur seseorang akan menjadi bekerja dan berpikir lebih lambat, banyak membuat kesalahan dan sulit mengingat sehingga menurunkan produktivitas kerja dan bisa menjadi penyebab kecelakaan. Insomnia merupakan sala stau faktor yang dapat memberikan dampak pada kualitas hidup seseorang terutama dalam aspek kesehatan fisik, kesehatan mental, fungsi sosial, fungsi peran dan perasaan sejahtera.

Penyebab Insomnia

1. Gangguan psikologi seperti kecemasan (panik dan PTSD), gangguan spikosis (skizofrenia) dan gangguan suasana hati (depresi dan bipolar)
2. Gangguan kesehatan seperti gangguan pada hormon, jantung, oto dan sendi, pencernaan, pernapasan dan sebagainya.
3. Gaya hidup tidak sehat dengan merokok, menyalahgunakan NAPZA, dan mengonsumsi minumal berlakohol dan berkafein secara berlebihan
4. Pengaruh obat-obatan seperti obat antidepresan, antiinflamasi, stimulan, anti kejang dan obat tekanan darah tinggi.
5. Faktor lingkungan seperti terlalu berisik, suhu terlalu dingin atau panas, dan nyala lampu yang terang.

Faktor Risiko

1. Usia, orang yang sudah lanjut usia biasanya lebih sering mengalami kesulitan memulai dan mempertahankan tidur. Pada usia 12 tahun kebutuhan tidur adalah 9 jam, pada usia 20 tahun berkurang menjadi 8 jam, pada usia 40 tahun berkurang menjadi 7 jam, dan pada usia 60 tahun-80 tahun menjadi hanya 6 jam.
2. Jenis Kelamin, risiko insomnia lebih tinggi terjadi pada wanita daripada laki-laki.
3. Kondisi medis dan psikolgis, seperti penyalahgunaan zat, efek purus zat, kondisi yang menyakitkan dan tidak menyenangkan, serta kondisi psikologis seperti kecemasan atau depresi.
4. Faktor lingkungan dan sosial, seperti adanya perubahan pola sosial, pensiunan, karena kematian pasangan hidup, suasana kamar tidak nyaman dan perasaan-perasaan negatif dari penderita sendiri.

Cara Mengatasi

Dalam mengatasi gangguan insomnia anda bisa menggunakan dua cara yaitu terapi non-farmakologis dan terapi farmakologis sebagai berikut :

Teknikdeconditioning,pada teknik ini penderita akan diminta menggunakan tempat tidurnya hanya untuk tidur buak hal lain, bila penderita tidak tertidur dalam 5 menit mereka akan diminta melakukan hal lain atau berganti ruangan atau tempat untuk tidur.

Edukasi tentangsleep hygiene,terapi ini berfokus pada kontrol stimulus diantaranya sebagai berikut :

1. menjaga waktu tidur dan terbangun dengan konstan bahkan saat libur
2. hentikan kegiatan saat sudah di tempat tidur
3. hindari tidur siang
4. berolahraga secara rutin 3-4 kali perminggu, hindari berolahraga pada sore hari jika mengganggu waktu tidur nantinya
5. kurangi konsumsi alkohol, kafein, rokok, dan substansi lain yang mengganggu pola tidur
6. lakukan aktivitas menenangkan sebelum tidur
7. atur ruangan agar terasa tenang dan nyaman

Terapi Kognitif, terapi ini akan membantu penderita menangani pemikiran dan kepercayaan mereaka yang tidak tepat termasuk menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan insomnia.

Terapi pembatasan tidur,terapi ini didasarkan pada prinsip bahwa membatasi waktu yang dihabiskan di tempat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.

Terapi farmakologis, terdapat dua golongan obat untuk penderita insomnia yaitu benzodiapine dan non-benzodiapine. Pada penderita yang sudah lanjut usia, dosis yang diberikan akan lebih kecil untuk menghindari overdosis dan intoksikasi.

sumber:

Muhamad Akbar, Andi Arsunan, dan Ridwan M.Thaha, Kualitas Hidup Penderita Insomnia pada Mahasiswa, Jurnal MKMI Vol. 14 No. 2, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Hasanudin, 2018