Banyak wanita yang percaya bahwa jamu tradisional efektif untuk merapatkan ‘miss v’ alias vagina yang longgar. Namun, apakah hal ini benar adanya? Atau, hanya mitos belaka? Simak informasi mengenai jamu untuk merapatkan ‘miss v’ berikut ini.

Jamu tradisional untuk merapatkan ‘miss v’, mitos atau fakta?
‘Miss v’ yang tidak lagi rapat acap kali membuat para wanita dihantui rasa cemas. Berbagai cara dilakukan untuk membuat vagina kembali rapat. Tujuannya tidak lain agar kehidupan seks mereka dengan pasangannya senantiasa “membara”.

Dari sekian banyak cara merapatkan vagina, minum jamu tradisional adalah salah satu yang kerap dipilih.

Ada berbagai macam ramuan jamu tradisional yang kabarnya ampuh untuk merapatkan ‘miss v’. Menurut penelitian dari Universitas Airlangga, Surabaya, contoh jamu tradisional yang banyak dipercaya wanita bisa merapatkan ‘miss v’ antara lain:

* Galian rapet
* Jamu harumita
* Tongkat nikmat

Jamu tradisional perapat ‘miss v’ ini kebanyakan berasal dari Madura, Jawa Timur.

Seperti yang diungkapkan oleh Selvia Nurlaila dalam penelitiannya yang berjudul “Jamu Madura: Eksistensi, Ekspektasi, dan Realitas Pengembangannya dalam Perspektif Produsen dan Konsumen” (2013), Madura—khususnya Kabupaten Pamekasan—memang dikenal akan ramuan jamu tradisional untuk wanitanya.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pengobatan tradisional masih dipercaya oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan perawatan tubuh, salah satunya yang berkaitan dengan kewanitaan, seperti merapatkan ‘miss v’ ini.

Akan tetapi, apakah ada jamu tradisional yang benar-benar bisa membantu untuk merapatkan kembali ‘miss v’?

Hal ini sejatinya masih menjadi perdebatan. Pasalnya, belum ada penelitian yang bisa membuktikan apakah ramuan jamu tradisional benar-benar efektif untuk mengembalikan kekencangan vagina atau tidak.

Penelitian yang telah dilakukan umumnya masih sekadar membahas tentang penggunaan ramuan-ramuan tersebut oleh masyarakat sebagai kepercayaan turun-temurun.

Seperti pada penelitian yang dirilis oleh Jurnal Hutan Lestari tahun 2017. Penelitian ini mencoba menganalisis kebiasaan masyarakat Desa Pekawai, Kalimantan Barat yang sudah sejak lama memanfaatkan ramuan tradisional sebagai media pengobatan.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ada sejumlah bahan alami yang kerap mereka jadikan jamu atau ramuan tradisional untuk merapatkan ‘miss v’. Bahan-bahan alami tersebut meliputi:

* Daun kelor
* Bawang dayak
* Tempurung kelapa

Sayangnya, penelitian tersebut hanya menjelaskan cara penggunaan ramuan tradisional tersebut oleh para wanita di desa itu. Tidak ada penjelasan mengenai cara bahan-bahan alami tersebut berperan untuk mengencangkan otot dinding vagina.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam esai yang diterbitkan di Jurnal Biodiversitas pada tahun 2006 silam.

Disebutkan oleh penelitian tersebut bahwa masyarakat Indonesia—dalam hal ini masyarakat pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara—kerap menggunakan daun kapupu (Crinum asiaticum L.) sebagai ramuan tradisional untuk merapatkan vagina yang longgar pascamelahirkan.

Meski begitu, tidak ada penjelasan memadai mengenai kandungan dan cara tanaman tersebut mampu mengembalikan kekencangan ‘miss v’.

Berangkat dari penelitian-penelitian tersebut, khasiat jamu tradisional untuk merapatkan vagina yang longgar bisa dikatakan masih sebatas mitos belaka.

Perlu adanya penelitian lanjutan guna mengungkap cara kerja ramuan jamu tradisional tersebut dan khasiatnya untuk merapatkan ‘miss v’.

Mengapa elastisitas vagina dapat berkurang?
Sebenarnya, berkurangnya kerapatan dan elastisitas ‘miss v’ adalah hal yang normal. Ada dua hal yang menyebabkan vagina longgar, yaitu:

* Melahirkan melalui vagina
* Usia

Sekalipun normal, beberapa wanita mungkin akan merasa cemas ketika mendapati ciri-ciri ‘miss v’ longgar di dalam dirinya. Kekhawatiran utama yang terjadi tentunya menyangkut kehidupan seksual mereka bersama pasangan.

Menurut penelitian tahun 2020, rasa cemas ini berangkat dari konsep ideal seorang wanita yang ada pada budaya patriarkal.

Konsep ideal yang dimaksud tersebut yakni, wanita harus memiliki vagina yang sempit supaya ia bisa senantiasa membuat pasangannya merasa puas saat berhubungan intim.

Alhasil, berbagai cara ditempuh agar vagina bisa kembali kencang, termasuk minum jamu tradisional untuk merapatkan ‘miss v’, yang belum teruji klinis khasiatnya.

Cara merapatkan ‘miss v’ selain dengan jamu tradisional
Selain dengan jamu tradisional, terdapat beberapa cara cara merapatkan ‘miss v’ lainnya yang telah terbukti.

Dilansir dari Columbia University, berikut adalah beberapa cara merapatkan ‘miss V’ selain menggunakan jamu:

* Senam kegel
* Vaginal cone
* Terapi laser
* Terapi aliran listrik
* Operasi

Elastisitas vagina yang menurun seiring usia atau setelah melahirkan adalah hal yang normal. Anda mungkin bisa membicarakan hal ini bersama pasangan untuk menemukan solusi terbaik. Dengan begitu, kehidupan seksual Anda pun tetap menyenangkan.

Jika Anda masih punya pertanyaan lanjutan seputar kesehatan organ intim, segera chat dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.