Saat sedang asyik di dapur, setelah selesai masak saya sedikit ceroboh. Saya nggak sengaja menyenggol wajan dan mengakibatkan minyak di dalam wajan tumpah mengenai bagian paha kaki saya. Duh! Saya cuma bisa meringis lalu tergopoh-gopoh pergi ke kamar mandi untuk menyiramnya dengan air.

Saat baru terkena sih nggak apa-apa rasanya. Sakitnya cuma sebentar saja. Namun setelah sehari, itu luka mulai kelihatan dan makin lama berisi cairan. Sampai akhirnya setelah luka kering dan sembuh, bekasnya masih kelihatan dan lebar pula. Beruntung, saya memakai hijab, jadinya nggak kelihatan. Hanya orang tertentu saja yang tahu.

Melihat bekas luka yang muncul, saya pun jadi sedih. Ya, iyalah siapa sih yang nggak sedih kalau kulitnya jadi nggak terlihat mulus lagi. Apalagi saya perempuan yang juga pengin punya kulit mulus. Saya pun kemudian mencoba untuk menghilangkan bekas luka tersebut dengan memakakan beberapa produk yang konon bisa menghilangkan bekas luka. Sayangnya saya menyerah, karena bekas luka tersebut nggak kunjung hilang juga hiks…

Ya memang sih, bagi perempuan atau ibu-ibu, bisa dikatakan dapur menjadi salah satu tempat favorit. Dari sanalah berasal makanan-makanan favorit anggota keluarga yang tercipta dari tangan ibu. Namun, dapur juga menjadi salah satu tempat yang cukup berbahaya.

Kenapa? Karena di dapur juga menjadi salah satu tempat yang paling banyak memicu luka bakar. Entah itu yang berasal dari api kompor ataupun peralatan memasak listrik. Namun sepertinya seringkali minyak panas adalah penyebab luka bakar yang paling sering dialami ibu-ibu saat di dapur. Setuju?

Maka itulah saat berada di dapur kita mesti hati-hati. Jangan sampai deh terjadi hal-hal yang nggak diinginkan hanya gara-gara sikap ceroboh seperti yang terjadi pada saya. Nggak mau kan menyesal seperti saya?Karena penyesalan selalu datang terlambat.

Beruntung sekali beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam acara Mebo-Mederma Women’s Community. Bertajuk “Regret Comes Later”: Bebas Beraktifitas di Rumah dengan Meminimalkan Resiko Luka Bakar Ringan” salah satu pembicaranya adalah dr. Erythrina Permata Sari dari Divisi Bedah Plastik, Departemen Bedah RSUP Dr.Kariadi Semarang.

Di adakan pada Minggu (26/9) siang di Hotel Noormans #Semarang tersebut, dr. Erythrina menjelaskan tentang luka bakar dan cara penanganannya. Dia menjelaskan, luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang sering diakibatkan oleh panas dan bisa sangat menyakitkan hingga mengakibatkan gejala seperti kulit memerah, kulit mengelupas, luka melepuh, kulit hangus hingga pembengkakan. Nah, biasanya luka bakar ini akan mengakibatkan masalah seperti munculnya bekas luka, infeksi dan kontraktur.

Oh ya, apakah kamu tahu? Ternyata prevelansi luka bakar di Indonesia sekitar 2,2 % dari populasi atau sekitar 6 juta pasien mengalami luka bakar yang membutuhkan penanganan medis setiap tahunnya. Sementara itu, potensi seseorang mengalami luka bakar 69 % paling sering terjadi di rumah dengan 21,5 % terjadi akibat minyak panas dan air panas. Padahal 80 % kejadian tersebut sebenarnya bisa dicegah, lho.

Ironisnya ternyata masih banyak loh yang masih salah kaprah tentang cara pertolongan pertama ada luka bakar. Mulai dari mengoleskan pasta gigi, kecap, hingga mentega. Yang ada bukannya membaik, malah membuat luka semakin paraha karena justru dapat mempersulit penilaian kedalaman luka bakar dan luka dapat semakin dalam serta sulit untuk dibersihkan. Padahal proses penyembuhan luka bakar sangat tergantung dari pertolongan pertama yang diberikan. Karena waktu krusialnya yaitu pada 4 jam pertama sebelum bertambah parah dan terinfeksi.

Lantas bagaimana sebenarnya penanganan yang tepat pada luka bakar? Yuk simak penjelasan di bawah ini.

* Hentikan api dan jauhkan dari sumber panas. Jika terkena api, maka padamkan apinya terlebih dahulu. Lakukan gerakan stop, drop and roll jika badan terbakar. Jangan berlari karena yang ada apinya malah bisa semakin membesar akibat terkena udara. Namun jika terkena aliran listrik, jangan pernah mencoba menghentikan aliran listrik tanpa perlindungan. Kalau bajunya terbakar, maka segera lepaskan baju untuk meminimalkan kontak dengan kulit. Jangan lupa lepaskan juga benda atau perhiasan yang menempel pada tubuh, terutama yang berupa logam.
* Secepatnya dinginkan bagian luka bakar dengan air bersih suhu normal. Cari sumber air terdekat. Siram dengan air mengalir supaya panasnya nggak menempel terlalu lama. Berapa lama? Minimal sekitar 20 menit. Perlu dicatat juga, jangan gunakan air dingin atau malah es batu.
* Keringkan bagian yang terkena luka bakar. Jika sudah didinginkan, keringan bagian yang terluka dengan lembut. Sebaiknya jangan menggunakan kapas atau tisue karena bisa menempel pada luka.
* Berikan salep luka bakar pada bagian yang terkena luka bakar. Oleskan salep luka bakar secara tipis pada bagian yang terkena luka bakar. Ingat ya, salep luka bakar bukan mentega, pasta gigi, kecap atau yang lainnya. Selain itu, apabila bagian luka bakarnya cukup luas dan sudah muncul tanda kemerahan atau melepuh, segera bawa ke Rumah Sakit atau dokter.

Mebo – Mengobati Luka Bakar RINGAN

Nah, untuk salep luka bakarnya, kamu bisa menggunakan salep Mebo dari Combiphar. Kenapa? Berikut ini beberapa alasan kenapa menggunakan Mebo untuk solusi luka bakar.

Yang pertama, karena salep Mebo mengandung bahan alami tanpa antibiotik kimia. Bisa digunakan untuk luka bakar, luka jatuh dan lecet, dalam salep Mebo terkandung berbagai zat aktif yaitu Coptidis rhizoma, Phellodendri chinensis, Scutellariae radix, Sesame Oil, dan Beeswax. Semua zat aktif tersebut adalah bahan alami untuk menjaga kulit agar luka bakar nggak bertambah masalah.

Mebo membantu meregenerasi jaringan kulit. Ini lantaran Mebo mengandung 3 bahan herbal, yaituPhellodendri chinensis, Coptidis rhizome,danScutellariae radix. Ketiga bahan herbal tersebut berfungsi sebagai anti-inflamasi, anti-infeksi dan membantu regenerasi sel.

Mebo juga membantu mendinginkan luka. Ini berkat prinsip mendinginkan luka yang dimiliki oleh kombinasi sesame oil/minyak wijen dan beeswax yang terkandung di dalamnya. Jadi, ketika dioleskan Mebo maka panas yang berlebih pada area luka bakar akan diserap oleh Mebo sehingga mengurangi tingkat keparahan luka bakar.

Di sisi lain, kandungan sesame oil juga dapat melindungi area luka sehingga mencegah penguapan air dari area luka dan membuat area luka menjadi lebih lembab/moist. Area luka yang moist akan membantu proses regenerasi sel lebih cepat sehingga penyembuhan berjalan dengan baik.

Yang nggak kalah oke, Mebo nggak membuat perih. Ini karena salep mebo terbuat dari bahan alami, sehingga salep Mebo ini juga nggak menimbulkan rasa perih meski terkena luka bakar. Jadinya kalau anak-anak yang pakai nggak bakal tambah nangis deh.

Karena kandungan bahan-bahan yang dimiliki Mebo, maka nggak mengherankan jika Meno ini sangat efektif untuk mengatasi luka bakar. Berbeda dengan salep lainnya, selain non-antibiotik kimia, Mebo bisa meminimalisir bekas luka dan sakit serta membuat area luka lebih lembab dan nggak kering.

Cara menggunakan Mebo juga mudah. Untuk pemakaian luar, bersihkan luka sebelum dioleskan. Setelah itu, oleskan secara tipis dengan ketebalan nggak lebih dari 1 mm pada seluruh permukaan kulit yang luka. Ulangi kembali mengoleskan Mebo setiap 4-6 jam.

Menurut Mba Hernita Astriani selaku Brand Manager dari Mebo-Mederma, Mebo dapat mempercepat penyembuhan luka bakar sekitar 4-7 hari dengan minimal bekas luka dan sakit, lho. Wajar saja jika banyak dokter-dokter di Indonesia yang merekomendasikan Mebo, termasuk dr. Erythrina.

Dengan semua keunggulan yang dimiliki Mebo, tentunya nggak ada alasan nggak sedia Mebo di rumah. Tenang saja, untuk mendapatkan Mebo juga mudah kok. Kamu sudah bisa mendapatkannya di Watson, Apotek-Apotek di seluruh Indonesia, juga toko-toko online seperti Shopee dan Lazada.

Mederma – Memudarkan Bekas Luka

Perlu kamu tahu, proses penyembuhan dan bekas luka yang timbul dari luka bakar ini tergantung penanganan awalnya? Jika penanganan sejak awal kurang baik, maka dapat berpotensi menimbulkan parut atau scar. Scar sebenarnya merupakan proses alami dari penyembuhan luka. Namun banyak terjadi karena ketidakseimbangan produksi kolagen dan degradasi kolagen.

Nah, untuk mengurangi scar atau parut yang timbul dari bekas luka bakar ringan, kamu bisa melanjutkan pengobatan dengan menggunakan Mederma Combiphar. Ini lantaran salep Mederma mengandung tiga zat penting yang fungsinya bisa untuk menyamarkan luka, yaituCepalin, Allantoin, danAloe Vera.

Cepalin berfungsi sebagai anti peradangan, memperbaiki tampilan dan struktur scar. Lalu Allantoin berfungsi untuk menghidrasi dan mengurangi rasa gatal. Sedangkan Aloe vera berfungsi untuk melembabkan dan mencerahkan kulit. Tentunya semuanya itu merupakan bahan alami dan aman bagi kulit.

Selain menghidrasi dan melembabkan luka di lapisan kulit luar, Mederma juga menurunkan produksi kolagen dari lapisan dalam kulit. Karena Mederma nggak hanya bekerja di permukaan kulit tapi juga meresap dan memperbaiki bekas luka hingga ke bagian dalam kulit sehingga perawatan lebih efektif dan menyeluruh. Ini berbeda dengan gel silikon yang hanya menjaga kelembabkan luka dari lapisan kulit luar saja.

Terbukti efektif dan aman untuk kulit orang ASIA, Mederma yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak 2002 ini sudah menjadi produk pilihan untuk perawatan bekas luka oleh dokter di Indonesia. Pasalnya, Mederma secara signifikan membantu proses penyembuhan luka dalam 8 minggu pemakaian untuk bekas luka baru. Keren bukan?

Untuk cara menggunakan Mederma, kamu bisa memulai pengobatan secepatnya setelah luka benar-benar sudah tertutup. Supaya hasilnya maksimal, gunakan Mederma dengan benar.

Caranya? Oleskan Mederma dimulai dari tengah ke arah sisi luar dan gel dipijat lembut pada scar. Setelah itu, lakukan gerakan memutar kecil sampai Mederma diserap seluruhnya oleh kulit. Pada luka baru, gunakan Mederma 3-4 kali sehari, sekurangnya selama 8 minggu. Sedang untuk luka lama, lakukan 3-4 kali sehari sekurangnya selama 3-6 bulan.

Wah, berkat adanya Mebo-Mederma, kini nggak perlu khawatir lagi nih kalau terkena luka bakar ringan. Meski sudah ada #MeboCombiphar untuk mengobati luka bakar ringan dan #MedermaCombiphar untuk memudarkan bekas luka bakar ringan, tetap saja harus berhati-hati ketika sedang di dapur.

Selain mendapatkan banyak ilmu tentang cara luka bakar ringan dan cara mengobatinya, dalam acara #MeboMedermaWomensCommunity tersebut para peserta juga mendapatkan ilmu baru dari Chef Adreas. Sambil berbagi ilmu cara memasak Spageti Aglio Olio, Chef Hotel Noormans Semarang tersebut juga berbagi tips safety di dapur.

Beberapa tips safety di dapur dari Chef Andreas:

1. Penempatan alat dapur yang safety. Misalnya untuk pisau gunakan yang pakai pengaman pisau. Selain untuk keamanan juga untuk estetika supaya lebih rapi.
2. Ketika memasak, pastikan udara atau ventilasi cukup.
3. Selalu jaga kebersihan alat dapur. Misalnya kompor dan elemen-elemennya.
4. Sediakan alat pemadam kebakaran (Apar). Jika nggak ada, sediakan lap/handuk yang dibasahi. Namun untuk Apar jadikan sebagai solusi terakhir, karena begitu disemprotkan maka Apar akan mengeluarkan powder yang bersifat merusak segalanya.
5. Letakkan kompor sejajar dengan pinggang dan jauhkan tabung gas dengan kompor.
6. Letakkan microwave jauh dari sumber air dan listrik terpasang dengan safety. Gunakan piring untuk microwave yang nggak ada lapisannya. Jaga pula kebersihan microwave, karena di dalam saat pemanasan ada rambatan panas. Sehingga jika kotor maka kotoran bisa terbakar dan juga jika ada bakterinya bisa menyebabkan kebakaran.

So, itu tadi beberapa tips supaya aman di dapur dan nggak terjadi kecelakaan terutama luka bakar. Meski jika terjadi luka bakar ringan bisa di obati dengan Mebo-Mederma #Combiphar, tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, apakah kamu sudah pernah mempraktekkan semua? Atau ada tips lain yang mau kamu tambahkan?