Ciamis – Keripik kaca merupakan camilan berbahan dasar singkong khas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sekarang ini keripik kaca sedang digandrungi anak muda terutama penyuka makanan ringan pedas.

Disebut keripik kaca lantaran memiliki bentuk yang tipis dan bening menyerupai kaca. Ketika dimakan terasa renyah dan gurih.

Keripik kaca banyak dijumpai terpajang di warung maupun rumah makan. Harganya dari mulai Rp 500 sampai Rp 3.000 sesuai ukuran kemasan. Rasanya pun ada original, pedas dan aneka rasa lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembuatan keripik kaca di Ciamis. Foto: Dadang Hermansyahdetikcom mencoba mendatangi salah satu UMKM yang memproduksi keripik kaca untuk melihat proses produksinya. Salah satu pengrajinnya adalah Asep Muntaha di Dusun Majalaya, Desa Imbanagara Raya, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Asep pun bersedia menerangkan proses pembuatan keripik kaca. Dimulai dengan mengupas singkong lalu dicuci dan diparut. Selanjutnya parutan singkong itu dipress untuk menghilangkan kadar air sampai mengering. Tujuannya agar adonan bertahan lama.

Selanjutnya adonan itu dimasak sekitar 1 jam serta diberi bumbu garam supaya terasa asin hingga menjadi bubur adonan singkong. Setelah itu pengrajin memasukkan adonan itu ke dalam cetakan khusus yang berlubang bulat terbuat dari akrilik atau sejenis mika tebal.

Pembuatan keripik kaca di Ciamis. Foto: Dadang HermansyahProses pembuatannya cukup sederhana mirip yang sedang menyablon adonan diusap maju mundur. Lakukan beberapa kali sampai lubang cetakan terisi dan tercetak pada plastik panjang sebagai alasnya. Lalu alas pastik itu diangkat dan dijemur sampai kering. Proses penjemuran memerlukan waktu 1-2 hari tergantung panas matahari.

“Supaya lebih cepat kering dan cetakan banyak biasanya yang sudah cukup kering saya gantung. Selain akan kering sempurna juga memudahkan untuk melepas keripik dari plastik,” ujar Asep saat ditemui di tempat produksinya Desa Imbanagara Raya, Rabu (1/12/2021).

Asep, pengrajin keripik kaca mengaku sehari rata-rata bisa memproduksi sampai kilogram adonan keripik kaca. Bahkan bila cuacanya sedang panas sampai 50 kilogram sehari.

Keripik kaca Ciamis Foto: Dadang Hermansyah”Kondisinya saat ini sering hujan jadi produksi tidak maksimal. Singkong didapat dari kebun. Ada juga warga yang mengantarkan singkong, satu kilo Rp 1.500,” ucapnya.

Keripik kaca produksinya dijual setengah jadi ke pengepul. Harganya Rp 20 ribu per kilogram. Ada juga perorangan yang datang langsung. Sedangkan yang ditemukan di warung-warung sudah melalui proses oven dan sangrai, kemudian diberi bumbu sesuai selera dan dikemas.

“Memang untuk sekarang permintaan keripik kaca cukup tinggi. Ada beberapa orang juga yang ikut produksi tapi permintaan belum terpenuhi. Peluangnya bagus untuk sekarang. Keripik kaca sedang tren,” jelasnya.

(mso/mso)