Monday, 21 June 2021 / Published in Artikel Kesehatan Diare merupakan salah satu penyakit pencernaan yang banyak diderita oleh masyarakat. Penyakit ini dapat menyerang siapapun tanpa pandang usia. Kondisi penyakit diare dapat berkisar dari ringan, sedang hingga yang berpotensi mengancam nyawa. Lalu, bagaimana cara mengatasi diare? Anda perlu mengetahui lebih dalam mengenai gejala diare, penyebab dan cara mengatasinya. Informasi lengkap mengenai mencegah penyakit diare dapat Anda simak dalam artikel berikut.

Diare akut terjadi bila kondisi tersebut berlangsung selama satu hingga dua hari.Diare Adalah

Diare adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan bentuk tinja encer, berair dan frekuensi buang air yang meningkat. Diare dapat terjadi hingga 2-3 hari lamanya dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa diberi obat-obatan. Kebanyakan kasus diare disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit.

Diare dapat bersifat akut atau kronis. Diare akut terjadi bila kondisi tersebut berlangsung selama satu hingga dua hari. Anda mungkin mengalami diare akibat infeksi virus atau bakteri. Di lain waktu, bisa jadi karena keracunan makanan ketika Anda tidak sengaja terpapar bakteri atau parasite saat pergi berwisata di negara berkembang. Diare akut cukup umum terjadi.

Kemudian ada yang namanya diare kronis. Diare kronis mengacu pada diare yang berlangsung setidaknya selama hampir satu bulan. Penyebab utamanya dapat dikarenakan kelainan usus seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn. Gangguan sistem pencernaan juga bisa menyebabkan diare kronis. Jika seseorang sering buang air besar tetapi konsistensinya normal, ini bukan diare. Demikian pula, bayi yang menyusu sering buang air besar dalam frekuensi yang sering dan konsistensi tinja yang lengket. Ini normal.

Baca Juga: Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan

Gejala Diare

Gejala diare dapat bermacam-macam, tergantung pada penyebabnya. Anda mungkin mengalami sebagian atau seluruh gejalanya. Berikut adalah beberapa gejala diare yang umum terjadi:

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera penuhi kebutuhan air mineral Anda untuk menghindari dehidrasi dan konsumsi obat yang dapat membantu mengatasi diare.

Penyebab Penyakit Diare

Virus dan bakteri jadi salah satu penyebab diare yang umum terjadi. Walau begitu, ada beberapa penyebab lain yang dapat berpotensi menimbulkan penyakit diare. Berikut di antaranya:

* Intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa
* Alergi pada jenis makanan tertentu
* Keracunan makanan
* Akibat reaksi obat
* Infeksi virus, bakteri atau parasit
* Penyakit usus (seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)
* Operasi pada sistem pencernaan seperti kantung empedu atau perut

Diare juga bisa terjadi setelah sembelit, terutama bagi orang yang mengalami sindrom iritasi usus besar. Infeksi bakteri akibat salmonella atau E. coli, antara lain, juga sering terjadi. Diare kronis mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus. Penyakit diare dengan frekuensi yang sering dan parah dapat menjadi tanda penyakit usus atau gangguan fungsi usus.

Hindari makanan yang dapat membuat diare semakin parah, seperti susu dan produk turunannya. Cara Mengatasi Diare

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi diare. Berikut yang bisa Anda coba:

1. Perbanyak Konsumsi Air
Cara mengatasi diare pertama, yaitu perbanyak konsumsi air. Saat diare, Anda rentan mengalami dehidrasi karena banyaknya cairan yang terbuang melalui tinja. Oleh karena itu, ganti cairan yang hilang dengan minum air sebanyak mungkin. . Gunakan Larutan Oralit
Larutan oralit mengacu pada air yang mengandung garam dan glukosa di dalamnya. Usus kecil menyerap larutan untuk menggantikan air dan elektrolit yang hilang pada tinja. Cairan ini dapat dengan mudah Anda temukan di apotek terdekat, atau Anda buat sendiri di rumah dengan mencampurkan satu sendok teh garam dan 1 sendok makan gula dengan 250 mL air (kira-kira sebanyak gelas kopi biasa). . Obat Penghenti Diare
Obat-obatan penghenti diare dapat Anda temukan di apotek atau toko terdekat. Obat yang mengandung loperamide (Imodium) dan bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol) dapat digunakan untuk membantu Anda dalam menghentikan diare.
Namun, penting diingat bahwa diare merupakan respons tubuh untuk mengeluarkan racun dan kuman dari saluran pencernaan, sehingga penggunaan obat-obatan penghenti diare sebaiknya hanya digunakan bila diare terjadi di saat-saat genting (ditengah perjalanan, rapat atau pekerjaan mendesak yang penting).

4. Konsumsi Antibiotik
Ketika Anda mengalami diare akibat infeksi bakteri atau parasit, konsumsi antiobiotik dapat menjadi cara untuk menyembuhkan diare. Namun, perlu Anda ketahui, bahwa salah satu efek samping anbitiotik itu sendiri adalah diare, sehingga pastikan Anda selalu mendiskusikan penggunaan antibiotic untuk diare terlebih dahulu dengan dokter Anda. . Hindari Makanan yang Dapat Membuat Diare Semakin Parah
Beberapa makanan dapat memperburuk kondisi diare Anda. Makanan yang berminyak, pedas, serta susu dan produk-produk turunannya (kue, roti, biscuit yang menggunakan susu, krim, atau keju) sebaiknya Anda hindari selama minimal 7-10 hari kedepan sejak hari pertama Anda diare.

Makanan untuk Diare

Beberapa makanan di bawah ini dapat Anda konsumsi untuk membantu mengatasi diare, berikut di antaranya:

1. Konsumsi makanan dan cairan yang tinggi elektrolit, seperti kaldu, sup, minuman olahraga, dan kerupuk asin.
2. Makan makanan yang mengandung tinggi serat larut, seperti misalnya buah pisang, oatmeal, dan nasi.
3. Mengkonsumsi makanan dan cairan dengan kandungan kalium tinggi, seperti jus buah encer, kentang tanpa kulit, dan pisang
4. Konsumsi supplemen Zinc akan membantu mempercepat penyembuhan saluran cerna saat Anda mengalami diare. Diskusikan dengan dokter Anda terkait dosis dan durasi penggunaan Zinc.

Diare dapat sembuh dalam waktu hitungan hari. Cara mencegah / mengatasi diare dapat Anda lakukan di rumah. Konsumsi obat, minum air dan istirahat yang cukup dapat membantu proses pemulihan semakin cepat. Informasi di atas semoga membantu Anda dalam memahami penyakit diare lebih detail. Jangan lupa bagikan artikel ini pada keluarga dan orang terdekat. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa.

Telah direview oleh dr. Edwin Halim

Source: