Apa itu Sigmat atau jangka sorong, dan bagaimana cara membaca hasil pengukuran alat ukur tersebut? Cara membaca alat ukur jangka sorong atau sighmat dengan benar Bagi anda yang memiliki kegiatan atau profesi sebagai mekanik, atau mungkin anda sedang belajar di bidang ilmu teknik dan mekanikal tentunya pernah menjumpai atau bahkan menggunakan alat ukur jangka sorong atau Sighmat. Cara menggunakan sigmat Jangka sorong Sigmat (Vernier Caliper) Sigmat, jangka sorong atau disebut dengan Vernier Caliper. Alat ukur ini banyak digunakan di dunia teknik mekanik, seperti di bengkel-bengkel otomotif, bengkel bubutan, dan lainnya. Fungsi Sigmat atau jangka sorong Sigmat atau jangka sorong (Vernier Caliper) ini adalah sebuah alat ukur yang dapat digunakan untuk berbagai macam pengukuran, seperti: * Untuk mengukur diameter bagian dalam (Inner ring). * Untuk mengukur diameter bagian luar (Outer ring), mengukur ketebalan bagian dalam. * Untuk mengukur ketebalan bagian dalam maupun luar suatu benda, baik yang berbentuk persegi, kubus, bujur sangkar, bulat, atau lainnya. * Untuk mengukur kedalaman lubang. * Untuk mengukur ketinggian benda yang bertingkat. Sigmat atau jangka sorong ini dapat digunakan untuk mengukur suatu benda yang membutuhkan hasil pengukuran yang presisi dengan keakuratan yang sangat tinggi, sampai dengan seperseratus milimeter. Sigmat atau jangka sorong yang memiliki ukuran panjang 12 inch (30cm) atau kurang, memiliki keakuratan mencapai 0,02mm. Sigmat atau jangka sorong yang memiliki ukuran panjang lebih dari 12 inch (30cm) memiliki keakuratan mencapai 0,01mm. Sigmat atau jangka sorong ada yang manual dan ada yang sistem digital. Sigmat atau jangka sorong digital memiliki tingkat keakuratan mencapai 0,01 mm. Bagian-bagian yang ada pada sigmat atau jangka sorong manual. 1. Rahang dalam atau Inner jaws Bagian pertama dari sigmat yaitu Rahang dalam (InnerJaws). Rahang dalam terdiri dari dua bagian, satu bagian yang tetap dan satu lagi bagian yang dapat bergeser. Rahang dalam atau Internal jaws ini berfungsi untuk mengukur diameter luar, ketebalan luar, sisi luar, atau lebar bagian luar suatu benda. 2. Rahang luar (Outer Jaws) Bagian kedua dari sigmat yaitu Rahang luar (Outer Jaws) Rahang luar (Outer Jaws) terdiri dari dua bagian, satu bagian yang tetap dan satu lagi bagian yang dapat bergeser. Rahang luar (Outer Jaws) ini berfungsi untuk mengukur diameter dalam, ketebalan dalam, sisi dalam, atau lebar bagian dalam suatu benda. 3.Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) Bagian ketiga dari sigmat yaitu Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) terdiri dari dua bagian, satu bagian yang tetap dan satu lagi bagian yang dapat bergeser atau memanjang. Pengukur kedalaman (Depth measuring blade) ini berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang, ketinggian, ketebalan baik bagian dalam maupun luar benda. 4. Skala Utama hasil pengukuran Bagian lainnya dari Sigmat atau jangka sorong, adalah bagian yang tidak bergerak (tetap). Pada bagian ini terdapat nilai dan garis-garis yang berguna sebagai Skala Utama dari hasil pengukuran. Terdapat 2 jenis satuan pada Skala hasil pengukuran, yaitu skala satuan imperial (Inch) pada bagian atas, dan skala satuan metrik (Centimeter dan milimeter) pada bagian bawah. 5. Skala Nonius atau skala vernier Bagian ini adalah bagian yang bergeser, dengan dua jenis nilai skala, yaitu skala Imperial (Inch) pada bagian atas, dan skala metrik (mm) pada bagian bawah. Skala Vernier (Nonius) ini berfungsi sebagai petunjuk hasil pengukuran, untuk nilai Skala utama dan Skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama. 6.Mur Pengunci (Locking screw) Bagian ini berfungsi untuk mempertahankan posisi hasil pengukuran agar tidak bergeser. Cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan sighmat atau jangka sorong manual. 1. Periksa kondisi sigmat atau jangka sorong, bersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu hasil pengukuran. 2. Geser jangka sorong sampai rapat, pastikan nilai pengukuran tepat pada posisi Nol. 3. Bersihkan permukaan benda yang akan diukur, sampai benar-benar tidak ada material lain yang akan mengurangi keakuratan hasil pengukuran. 4. Lakukan pengukuran dengan menggeser jangka sorong sesuai dengan benda yang akan diukur. 5. Kemudian pastikan posisi benda yang akan diukur benar-benar sudah terjepit atau terukur dengan benar. 6. Posisi jangka sorong harus benar-benar lurus, baik secara vertikal maupun horizontal. 7. Baca hasil pengukuran dengan teliti. 8. Lihat hasil pengukuran yang ditunjukkan pada skala utama, dengan melihat posisi yang ditunjuk oleh garis angka 0 pada skala vernier (Nonius). 9. Kemudian, lihat garis angka lainnya pada skala vernier yang menunjukkan posisi terlurus terhadap tampilan skala utama. 10. Jika posisi yang paling lurus berada pada angka Nol dari garis skala Vernier, berarti hasil pengukuran adalah nilai bulat (Tanpa desimal). 11. Namun jika tidak tepat pada angka nol, lihat hasil yang mendekati, dengan melihat angka lainnya yang benar-benar lurus terhadap garis skala utama, hasil ini adalah nilai desimal dari hasil pengukuran utama. 1. Contoh hasil pengukuran dengan hasil tanpa desimal atau nilai bulat: Membaca Hasil pengukuran Sigmat Keterangan: Gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran dengan nilai bulat(Tanpa desimal), karena posisi garis 0 pada Skala Vernier (Nonius scale) berada tepat sejajar dengan garis pada Skala utama. 2. Contoh hasil pengukuran dengan hasil tidak bulat atau memiliki nilai desimal: Membaca Hasil pengukuran SigmatMembaca Hasil pengukuran Sigmat Keterangan: Gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran dengan nilai tidak bulat(memiliki nilai desimal), karena posisi garis 0 pada Skala Vernier (Nonius scale) tidak sejajar dengan garis pada Skala utama. Hasil pengukuran sigmat diatas menunjukkan hasil pengukuran sebesar 15,50 mm. Demikianlah sedikit penjelasan mengenai alat ukur sigmat dan bagaimana cara membaca hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh sebuah sigmat atau jangka sorong. Semoga bermanfaat! Tempat kita berbagi ilmu