Break-even point (BEP) atau titik impas bisnis merupakan posisi di mana pendapatan dan biaya perusahaan berada di titik yang sama. Namun, bagaimana cara menghitung break-even point?

Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan tentang apa itu break-even point di artikel berikut ini!

Apa Itu Break Even Point (BEP)?
Break-even point adalah istilah dalam akuntansi yang mengacu pada situasi di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya pengeluarannya pada periode tertentu.

Artinya, tidak ada laba bersih atau rugi bersih yang dimiliki oleh perusahaan atau disebut “broken even”.

Lebih lanjut, break-even point dapat memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kapan produk atau bisnisnya akan mulai menguntungkan.

Apabila bisnis berada di bawah BEP, maka perusahaan mengalami kerugian. Jika bisnis berada di atas BEP, maka perusahaan beroperasi dengan untung.

Apa Saja Komponen Break Even Point?
Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam rumus BEP:

* Biaya Tetap adalah biaya yang tidak bergantung pada volume penjualan, seperti biaya sewa gudang atau gaji karyawan.
* Biaya variabel adalah biaya yang bergantung pada volume penjualan, seperti bahan yang dibutuhkan untuk produksi.
* Margin Kontribusi dihitung dengan mengurangi biaya variabel suatu barang dari harga jual.
* Harga Jual adalah harga jual per unit produk atau jasa yang diproduksi.
* Pendapatan merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual barang.

Baca Juga: 4 Cara Analisis Peluang Usaha Agar Bisnis Berkembang!

Rumus Break Even Point
Ada 2 (dua) rumus break-even point yang dapat digunakan untuk menghitung break-even point bisnis Anda. Pertama, didasarkan pada jumlah unit produk yang terjual. Kedua, didasarkan mata uang penjualan.

– Rumus Break-Even Point Berdasarkan Unit
> Break-Even Point (Unit) = Biaya Tetap : (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

– Rumus Break-Even Point Berdasarkan Mata Uang Penjualan
> Break-Even Point (Mata Uang) = Biaya Tetap : Margin Kontribusi

Sementara itu, margin kontribusi dapat diketahui dengan cara berikut:

> Margin Kontribusi = Pendapatan Bersih – Biaya Variabel per Unit
Baca Juga: 11 Cara Efektif Menghemat Biaya Operasional Perusahaan

Bagaimana Cara Menghitung Break Even Point?
Setelah mengetahui rumus break even point, kini saatnya Anda untuk mengetahui bagaimana cara menghitung break even point pada bisnis Anda.

Untuk membantu Anda lebih memahami bagaimana cara menghitung BEP, berikut kami jabarkan beberapa contoh perhitungan break even point.

Misalnya, Anda memiliki bisnis produsen pakaian dan ingin meluncurkan model pakaian baru pada audiens Anda. Oleh sebab itu, Anda ingin menghitung break even point untuk menentukan apakah produk baru tersebut layak untuk diperjual belikan atau tidak.

Adapun biaya akuntansi yang dibutuhkan untuk bulan pertama produksi adalah sebagai berikut:

* Biaya Tetap: Rp100.000.000
* Biaya Variabel per Unit: Rp50.000
* Harga Jual per Unit: Rp70.000

Maka, contoh perhitungan BEP nya adalah:

1. Cara Menghitung Break Even Point (Unit)
BEP (Unit) = Biaya Tetap : (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

= 100.000.000 : (70.000 – 50.000)

= 100.000.000 : 20.000

= 5.000 unit

Maka, Anda perlu menjual 5.000 unit untuk mencapai BEP.

2. Cara Menghitung Margin Kontribusi
Sementara itu, untuk menghitung BEP berdasarkan mata uang, Anda perlu menghitung margin kontribusinya terlebih dahulu, yaitu:

Margin Kontribusi = Pendapatan Bersih – Biaya Variabel per Unit

= (70.000 – Rp50.000) : 70.000

= 20.000 : 70.000

= 0.286

3. Cara Menghitung Break Even Point (Mata Uang)
BEP (Mata Uang) = Biaya Tetap : Margin Kontribusi

= 100.000 : 0.286

= 349.650.350

Dengan demikian, Anda perlu menghasilkan pendapatan sebesar Rp349.650.350 untuk mencapai BEP bisnis Anda.

Apa Manfaat Break Even Point untuk Bisnis?
Manfaat utama menghitung BEP adalah membantu menginformasikan bisnis tentang berapa jumlah produk yang harus mereka jual untuk mencapai titik impas atau BEP. Namun, manfaatbreak even pointsebenarnya tidak hanya itu saja.

Berikut adalah beberapa manfaat melakukan analisis break even pointbagi bisnis:

* Memberitahu berapa banyak produk yang harus dijual bisnis untuk memperoleh keuntungan
* Menunjukkan apakah suatu produk layak dijual atau malah berisiko bagi bisnis
* Menginformasikan jumlah pendapatan yang akan dihasikan bisnis pada setiap tingkatoutput
* Menunjukkan apakah biaya pengeluaran perlu dikurangi untuk menurunkan nilai BEP
* Membantu membujuk investor atau bank untuk membiayai bisnis Anda

Baca Juga: Pengertian Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya

Pelajari Cara Menghitung Break Even Point Sekarang!

Itu dia cara menghitung break even point yang dapat Anda coba untuk mengetahui nilai BEP pada bisnis Anda. Sebelum menghitung BEP, pastikan Anda telah memasukkan angka yang tepat sesuai dengan biaya atau harga yang Anda miliki, sehingga tidak akan ada kesalahan perhitungan.

Sementara itu, Anda juga dapat memiliki wawasan dan perspektif yang komprehensif tentang bisnis Anda dengan menggunakan aplikasi CRM terbaik dari Mekari Qontak. Selain itu, aplikasi CRM Mekari Qontak dapat membantu Anda untuk menganalisis dan mengevaluasi KPI bisnis dengan berbagai fitur canggih yang dimilikinya.

Mekari Qontak telah dipercaya lebih dari 3000+ perusahaan untuk menangani layanan dan hubungan pelanggan mereka. Tidak hanya itu, Mekari Qontak juga telah tersertifikasi ISO untuk memastikan keamanan informasi data pelanggan. Jadi tunggu apa lagi?

Yuk, coba demo aplikasi CRM terbaik dari Mekari Qontak dan dapatkan FREE TRIAL selama 14 hari sekarang!

[ninja_form id=2]