ilustrasi mandi. ©2012 Merdeka.com Merdeka.com – Umat Islam wajib mengetahui hal-hal yang diperintah serta dilarang oleh Allah SWT. Salah satu hal yang wajib diketahui yakni tata cara mandi junub atau mandi wajib yang benar.

Mandi junub atau mandi wajib merupakan bentuk mensucikan diri dari hadas besar. Sifatnya wajib bagi seorang muslim yang sehat secara akal.

Untuk melaksanakan mandi junub, ada bacaan niat serta tata cara yang harus dipahami. Untuk mengetahui lebih jelas tentang niat mandi junub serta tata cara yang benar, merdeka.com telah merangkumnya dari liputan6.com dan berbagai sumber.

Berikut ulasan lengkapnya.

Perintah Allah SWT untuk Mandi Junub
Allah SWT berfirman, “Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)

Kemudian dalam surat lainnya, Allah SWT juga menyuruh umat Islam mandi wajib apabila dalam keadaan junub.

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43)

َوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

“NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah ta’ala.”

Apabila hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim (sesudah melahirkan atau nifas), maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut.

“BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA.”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Mandi Junub
1. Awali dengan membaca niat mandi junub. Membaca niat di awal-awal hukumnya ialah wajib.

Niat tersebut membedakan mandi junub dengan mandi biasa. Membaca niat mandi junub dapat dalam hati ataupun bersuara.

2. Agar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, mencuci tangan dapat dilakukan sampai tiga kali. Hal ini dilakukan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Kemudian membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi dengan menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi yakni pada bagian kemaluan, bawah ketiak, pusar, dubur, dan lain-lain.

4. Selanjutnya, mengulangi mencuci kedua tangan. Sesudah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, cuci kembali tangan Anda.

Caranya, usap-usapkan tangan ke tanah atau tembok, lalu dibilas air langsung. Atau dicuci dengan sabun lalu dibilas.

5. Berwudhu. Kemudian dilanjutkan dengan berwudhu dengan tata cara wudhu seperti saat akan melakukan salat.

6. Menyela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelupkan ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala.

7. Selanjutnya, basahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali sampai seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.

8. Setelah itu, basahi tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut sampai ujung kaki (dimulai dari bagian kanan terlebih dulu dilanjutkan bagian kiri).

Ketika melakukan rangkaian tata cara mandi wajib, pastikan lipatan kulit atau area tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan. Perlu diketahui, tata cara mandi wajib bagi wanita usai haid dan nifas, serta pria yang bersyahwat sebenarnya sama saja.

Perbedaannya yakni pada doa niat yang harus dibaca sebelum melakukan mandi wajib. Selain itu, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Wanita bahkan tidak perlu membuka jalinan atau ikatan rambutnya.

[add]