Gerhana Bulan. ©2018 REUTERS/Mike Blake Merdeka.com – Niat shalat gerhana bulan penting untuk diketahui oleh semua umat Islam. Sebab, sebagaimana dilansir dari Nu Online, kesepakatan para ulama (Ijma) menyatakan bahwa hukum salat gerhana bulan dan gerhana matahari adalah sunah mu’akkadah (sunnah yang mendekati wajib). Pendapat ini didasari oleh firman Allah SWT berikut:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat: 37)

Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang melibatkan rotasi bumi dan bulan terhadap matahari. Dalam ilmu sains, gerhana bulan dapat terjadi saat bulan tertutup penuh atau sebagian oleh bayangan bumi. Dalam agama Islam, fenomena alam ini merupakan salah satu bukti nyata akan kebesaran Allah SWT.

Maka dari itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan umatnya agar menunaikan shalat gerhana bulan saat menemui fenomena unik tersebut. Berikut merdeka.com membagikan niat dan tata cara shalat gerhana bulan dilansir dari berbagai sumber, Selasa (11/1/2022):

1. Niat Shalat gerhana Bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.

Sebelum salat dimulai, untuk jamaah dapat mengucapkan “As-Shalatu jami’ah”

2. Takbiratul Ihram dilanjut membaca taawudz dan surat Al-Fatihah

3. Setelah itu baca urat panjang misal Al-Baqarah dibaca dengan lantang

4. Rukuk dengan membaca tasbih

Karena dianjurkan memanjangkan ruku maka bisa dengan membaca tasbih 100 kali saat ruku

5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek

6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali

Baca juga:
Mayor TNI AL Aniaya Pengemudi Ojek Online, Kasal Sebut Tak ada Prajurit Bisa Lolos
Kasad Jenderal Dudung Bernyanyi dan Bergoyang Bawakan Lagu ‘Ayo Ngopi’
Intip Anggota TNI Lagi Latihan Tinju, Lawannya Bukan Orang Sembarangan

7. Kemudian bangkit dan membaca doa Itidal
8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama

13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

14. Mengucapkan salam

Setelah melakukan salat, ada baiknya untuk terus berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kagum sekaligus takut akan kekuasaan Allah SWT. Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang mustajab agar doa kita lekas dikabulkan oleh Allah.6 dari 6 halaman

Baca juga:
Mayor TNI AL Aniaya Pengemudi Ojek Online, Kasal Sebut Tak ada Prajurit Bisa Lolos
Kasad Jenderal Dudung Bernyanyi dan Bergoyang Bawakan Lagu ‘Ayo Ngopi’
Intip Anggota TNI Lagi Latihan Tinju, Lawannya Bukan Orang Sembarangan

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menjalankan Shalat Gerhana Bulan
1. Memastikan Waktu Gerhana

Dalam melakukan salat gerhana, penting untuk memastikan terlebih dahulu kapan tepatnya gerhana bulan atau matahari terjadi, karena sebaiknya salat ini dilakukan tepat pada saat gerhana terjadi.

2. Bacaan Diucapkan Lantang

Seorang muslim pria maupun wanita dapat mengikuti ibadah ini. Bacaan sholat disunahkan terdengar keras saat salat berlangsung, siang maupun malam hari. Di samping itu, pada rakaat pertama bacaan sebaiknya dipanjangkan.

3. Bisa Dilakukan Sendiri atau Berjamaah

Salat gerhana bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, meski disarankan untuk melakukan salat berjamaah di masjid atau tanah lapang.

4. Selesai Shalat Disunahkan untuk Berkhotbah

Aisyah RA menceritakan tata cara salat gerhana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, Aisyah berkata:

….ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: ” …kemudian Beliau berbalik badan dan matahari mulai terang, lalu dia berkhutbah di hadapan manusia, beliau memuji Allah dengan berbagai pujian, kemudian bersabda: Sesungguhnya (gerhana) matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi bukan karena wafatnya seseorang dan bukan pula lahirnya seseorang. Jika kalian menyaksikannya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, salat, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari No. 1044).

Baca juga:
Mayor TNI AL Aniaya Pengemudi Ojek Online, Kasal Sebut Tak ada Prajurit Bisa Lolos
Kasad Jenderal Dudung Bernyanyi dan Bergoyang Bawakan Lagu ‘Ayo Ngopi’
Intip Anggota TNI Lagi Latihan Tinju, Lawannya Bukan Orang Sembarangan