Cara mengatasi anyang-anyangan dengan obat
Apabila cara rumahan tidak kunjung membuahkan hasil, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab anyang-anyangan.
Dari sinilah dokter dapat memberikan pengobatan sesuai kondisi yang menjadi pemicunya. Secara umum, berikut berbagai pengobatan yang dapat diberikan.
1. Konsumsi antibiotik
Jika anyang-anyangan disebabkan karena uretritis, infeksi saluran kemih, atau vaginitis, pilihan pengobatan terbaik adalah minum antibiotik.
Akan tetapi, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Obat antibiotik harus ditebus dan diminum sesuai dengan resep dokter.
Jenis antibiotik juga harus disesuaikan dengan tipe bakteri yang ditemukan dalam urine dan kondisi Anda.
Melansir Mayo Clinic, anyang-anyangan akibat infeksi sederhana biasanya diatasi dengan obat antibiotik berikut ini.
* Trimethoprim/sulfamethoxazole.
* Nitrofurantoin.
* Fosfomycin.
* Cephalexin.
* Ceftriaxone.
Pada kasus infeksi yang langka atau parah, dokter mungkin meresepkan antibiotik dari golongan fluoroquinolone seperti ciprofloxacin atau levofloxacin.
Obat-obatan ini jarang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kencing karena efek sampingnya cukup besar.
Oleh sebab itu, dokter hanya memberikan fluoroquinolone bila antibiotik lain tidak bisa mengatasi infeksi.
Pasien yang diberikan antibiotik dari golongan ini harus betul-betul mengikuti anjuran dosis selama mengonsumsinya.
Sembarangan mengonsumsi antibiotik, bisa menyebabkan resistensi antibiotik, yakni bakteri kebal dengan obat. Kondisi ini membuat pasien perlu antibiotik lain yang lebih kuat.
2. Antibiotik dosis rendah atau dosis tunggal
Anyang-anyangan akibat infeksi saluran kemih yang muncul sekali waktu dapat diatasi dengan konsumsi obat antibiotik selama seminggu.
Sementara itu, durasi pengobatan infeksi saluran kemih yang muncul berulang kali biasanya lebih lama.
Anda mungkin harus meminum antibiotik dosis rendah selama enam bulan atau lebih.
Apabila anyang-anyangan ada kaitannya dengan infeksi menular seksual, Anda juga perlu minum satu dosis antibiotik setiap selesai berhubungan seksual.
Jenis antibiotik disesuaikan dengan riwayat infeksi saluran kemih, keampuhannya, dan apakah pasien memiliki alergi terhadap antibiotik tertentu.
Selama pengobatan, dokter akan melihat sejauh mana pengaruh obat terhadap kondisi saluran kemih Anda.
3. Terapi estrogen untuk wanita menopause
Penurunan hormon estrogen selama menopause menyebabkan dinding kandung kemih menipis dan vagina mengering.
Kondisi ini membuat Anda lebih rentan terkena infeksi saluran kemih dan anyang-anyangan.
Salah satu cara mengatasi anyang-anyangan adalah dengan mengikuti terapi estrogen.
Hormon estrogen dapat diberikan melalui cincin vagina, tablet yang dimasukkan ke dalam vagina, ataupun krim yang dioleskan pada dinding vagina.
4. Obat antijamur
Obat antijamur bisa mengatasi anyang-anyangan akibat pertumbuhan jamur yang tidak terkendali pada vagina atau saluran kencing.
Seperti halnya antibiotik, obat ini harus digunakan sesuai dengan resep dokter.
Dokter dapat meresepkan obat antijamur dalam bentuk oral, supositoria, maupun krim yang dioleskan langsung ke vagina.
Biasanya, obat antijamur yang berbentuk krim dan supositoria bisa didapatkan tanpa harus menggunakan resep dokter.
Obat antijamur yang paling sering digunakan untuk menangani infeksi saluran kemih adalah fluconazole.
Bila obat ini tidak mempan, dokter dapat memberikan obat yang lebih kuat seperti amphotericin B atau flucytosine.
5. Obat untuk pembesaran prostat
Anyang-anyangan pada pria dapat berawal dari pembengkakan prostat.
Prostat yang membesar lama-kelamaan mengimpit kandung kemih dan saluran kemih.
Kondisi ini membuat Anda tidak bisa mengosongkan kandung kemih seperti seharusnya.
Urine yang terjebak dalam kandung kemih lambat laun memicu infeksi dengan gejala berupa anyang-anyangan.
Guna menyembuhkan anyang-anyangan akibat pembesaran prostat, dokter dapat memberikan obat-obatan berikut ini.
* Alpha-blocker seperti tamsulosin dan alfuzosin. Obat ini merilekskan otot kelenjar prostat dan kandung kemih agar Anda bisa buang air kecil.
* Antikolinergik untuk merilekskan otot kandung kemih pada penderita kandung kemih overaktif.
* 5-alpha reductase inhibitors seperti finasterid dan dutasterid. Keduanya menyusutkan kelenjar prostat yang membengkak.
* Obat diuretik untuk merangsang keluarnya urine.
* Desmopressin untuk mengurangi rasa ingin kencing pada malam hari.
6. Obat pereda nyeri
Selain berbagai obat di atas, obat pereda nyeri seperti paracetamol dan ibuprofen juga bisa mengatasi nyeri akibat gangguan pada sistem perkemihan.
Obat analgesik seperti phenazopyridine pun dapat membantu meredakan anyang-anyangan.
Keduanya dapat dibeli secara bebas di apotek tanpa resep dokter, tapi pastikan Anda selalu mengonsumsi obat sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak kunjung berkurang atau semakin parah. Ada berbagai cara untuk menyembuhkan anyang-anyangan.
Anyang-anyangan yang ringan dapat membaik dengan menyesuaikan gaya hidup dan menghindari faktor-faktor yang memicu gangguan pada saluran kemih.
Namun, beberapa gejala anyang-anyangan perlu ditangani dengan obat.
Karena penyebab anyang-anyangan amat beragam, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.