PerbesarIlustrasi penderita batuk dan gatal di tenggorokan. Foto: UnsplashBatuk merupakan salah satu keluhan yang cukup sering dialami banyak orang. Batuk bukanlah penyakit, melainkan suatu reaksi terhadap rangsangan dari reseptor batuk pada seluruh saluran napas (mulai dari hidung sampai alveolus). Mengutip American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, batuk adalah suatu refleks alami untuk membersihkan saluran udara dan melindungi paru-paru dari iritasi. Batuk biasanya disebabkan oleh pilek atau flu. Namun, batuk juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu, seperti bronkitis dan asma. Beberapa faktor lingkungan, seperti asap rokok, debu, polusi udara, serbuk sari, udara dingin, atau bahkan parfum yang tercium kuat, juga dapat menjadi penyebab batuk.

Batuk umumnya dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering merupakan batuk yang tidak berdahak, membuat tenggorokan gatal, serta dapat menyebabkan suara menjadi serak dan hilang.

Batuk kering terjadi karena adanya rangsangan makanan, alergi sesuatu (bau atau debu), asap rokok, atau perubahan cuaca. Batuk ini juga dapat disebabkan oleh infeksi akibat sakit flu flu.

Adapun batuk berdahak adalah batuk yang mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu, nyeri atau radang tenggorokan, dan sinusitis.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, batuk dapat disertai dengan gejala lain, seperti gatal pada tenggorokan. Biasanya, batuk yang disertai gatal merupakan jenis batuk kering, meskipun tidak jarang batuk berdahak juga membuat penderitanya merasa gatal pada tenggorokan.

Pada dasarnya, batuk dan tenggorokan gatal dapat diatasi dengan minum obat batuk yang dijual bebas di apotek. Semua obat batuk bertujuan untuk meredakan atau mengurangi gejala batuk.Berdasarkan cara kerjanya, ada empat golongan utama obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk dan gatal di tenggorokan. Berikut beberapa jenis obat batuk gatal tenggorokan di apotik yang bisa dijadikan pilihan.

1. Obat Antitusif (Penekan Batuk)

Secara harfiah, antitusif berarti antibatuk. Menurut L. Padma dalam Current Drugs for the Treatment of Dry Cough (2013), obat golongan ini bekerja menghentikan batuk dan gatal dengan cara menekan refleks batuk pada sistem saraf pusat di otak. Contoh obat ini adalah Dekstrometorfan dan Noscapine.

PerbesarIlustrasi obat-obatan untuk mengobati batuk dan gatal tenggorokan. Foto: Unsplash

2. Obat Ekspektoran (Pengencer Dahak)

Sejatinya, ada dua kelompok obat yang termasuk pengencer dahak, yaitu ekspektoran dan mukolitik. Keduanya berbeda dalam hal mekanisme kerja, tapi sama-sama berfungsi mengencerkan dahak dan mempermudah pengeluarannya dari saluran napas.

Secara harfiah, ekspektoran berarti mengeluarkan sesuatu dari dada. Adapun mukolitik merupakan jenis obat yang bekerja dengan memecah dahak. Dari kedua golongan obat ini, ekspektoran paling banyak digunakan dalam produk obat yang dijual bebas.

Menurut National Health Service of United Kingdom, ekspektoran tidak menekan refleks batuk, melainkan bekerja dengan mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Obat golongan ini dapat mengiritasi lambung, sehingga harus diminum sesudah makan. Contoh obat ini yang bisa dibeli di apotek antara lain Bromheksin, Guaifenesin, Ambroksol, dan Karbosistein.

3. Antialergi (Antihistamin)

Sebagai obat batuk, antihistamin bekerja dengan cara menetralkan alergi yang menyebabkan batuk. Histamin sendiri merupakan substansi yang diproduksi oleh tubuh sebagai mekanisme alami untuk mempertahankan diri atas adanya benda asing.

Selain berfungsi melawan alergi, antihistamin juga punya aktivitas menekan refleks batuk. Contoh obat golongan ini yang bisa dibeli di apotek adalah Chlorpheniramine Maleat, Difenhidramin, Doxylamin, dan Tripolidin.

4. Dekongestan (Pelega Hidung)

Sebenarnya, dekongestan tidak bekerja melawan batuk, melainkan untuk melegakan hidung tersumbat yang biasanya menyertai batuk dan tenggorokan gatal.

Dengan kata lain, jika tidak disertai dengan hidung tersumbat, sebaiknya tidak memilih obat batuk yang mengandung dekongestan. Contoh obat ini adalah Pseudoephedrine, Ephedrine, dan Phenylephrine.

Jika batuk dan gatal tenggorokan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Sebab, beberapa kondisi batuk dapat menjadi gejala suatu penyakit dan memerlukan pengobatan tertentu.

Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.