Beauties, ada berbagai cara yang dipertimbangkan seseorang dalam menentukan siapa calon yang tepat buat dirinya. Menariknya, terdapat sebuah budaya Jawa yang masih digunakan bahkan sampai saat ini buat menentukan kecocokan sepasang kekasih. Salah satu pedoman yang sering dipakai adalah weton.

Weton Jawa biasanya digunakan oleh masyarakat setempat untuk menentukan kecocokan dalam sebuah perjodohan atau pernikahan. Lewat kesempatan ini Beautynesia terhubung dengan salah satu dosen Universitas Negeri Yogyakarta untuk mencari tahu tentang salah satu budaya Jawa ini.

Ini mengenal lebih dekat dengan weton jodohdan penasaran sama cara menghitung kecocokan dengan pasangan? Simak informasinya lewat artikel berikut!

Apa itu Weton?
Sebelum cari tahu tentang weton dalam perjodohan maupun pernikahan, mari mengenal terlebih dahulu istilah weton secara umum. Dalam budaya Jawa weton memiliki arti hari kelahiran, Beauties. “Weton secara sederhana dapat dimaknai sebagai hari lahir seseorang, yang mana kemudian pada umumnya dikaitkan dengan perhitungan pancawara dan saptawara sebagai penanda kelahiran seseorang tersebut,” ujar Doni Dwi Hartanto, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah UNY kepada Beautynesia (5/8).

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/pexels/Natalie
Pancawara sendiri berarti sebuah pekan dalam kalender Jawa dan Bali yang terdiri dari lima hari. Istilah ini juga dapat disebut sebagai hari pasaran dalam budaya Jawa karena ada beberapa pasar yang buka pada hari tertentu saja. Pancawara terdiri dari Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.

Selanjutnya ada saptawara yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini merujuk pada nama sebuah pekan yang terdiri dari 7 hari. Di mana ada Redite (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buddha (Rabu), Wrespati (Kamis), Sukra (Jumat), dan Saniscara (Sabtu).

Fungsi Weton dalam Budaya Jawa
Hadirnya weton di tengah-tengah masyarakat Jawa ternyata bukan hanya dijadikan sebagai penanda hari kelahiran, Beauties. Lebih dari itu fungsi weton pada umumnya ternyata bisa dikaitkan dengan berbagai macam hal, lho. Tentunya yang masih dekat dengan kehidupan masyarakat Jawa.

Doni menjelaskan dalam aspek kehidupan masyarakat Jawa, weton bisa berupa larangan dalam melakukan sesuatu maupun saran untuk menentukan hari baik dalam suatu kegiatan tertentu. Fungsi weton sendiri dapat dikaitkan dengan keselamatan, naas, jodoh, dan berbagai hal lainnya.

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/freepik/atlascompany
Selain itu lebih lanjut Doni mengatakan pada umumnya weton berdasarkan pada neptu. Sedangkan neptu dapat diartikan sebagai jumlah nilai hari kelahiran dan nilai pasaran yang dipercaya dapat menggambarkan sifat seseorang. Lalu bagaimanakah dengan weton jodoh?

Mengenal Weton Kecocokan Jodoh
Ragam weton yang satu ini lebih dikenal sebagai weton yang dipercayai berjodoh, Beauties. Sederhananya bisa diartikan juga sebagai weton seseorang yang cocok dengan orang lain terkait dengan urusan jodoh hingga pernikahan. Sedangkan untuk perhitungannya, ada cara tersendiri yang harus dilakukan buat menentukan weton ini.

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/pexels/Rosyid Arifin
“Penentuan perjodohan dengan weton bagi masyarakat Jawa kembali pada kepercayaan mereka terkait dengan neptu (kekuatan). Ini berasal dari angka-angka yang terdapat pada hari dan pasaran weton tertentu. Masyarakat Jawa percaya adanya weton tertentu yang cocok dengan weton lainnya, begitu pula sebaliknya. Oleh karenanya, weton bisa digunakan sebagai perjodohan maupun pantangan” jelas Doni.

Nah, adakah di antara kamu yang penasaran bagaimana cara menghitung kecocokan weton pasangan? Baca lebih lanjut buat cari tahu, yuk!

Cara Menghitung Weton Kecocokan Jodoh
Perhitungan weton maupun neptu seseorang buat kecocokan dalam perjodohan atau pernikahan bisa disebut sebagai pasatoan salaki rabi, Beauties. Tapi rupanya dalam masyarakat Jawa ada beberapa pedoman buat menghitungnya. Ini seperti yang diungkap Doni kepada Beautynesia, “Pada praktiknya ada berbagai pedoman berbeda terkait dengan cara menghitung weton sebagai dasar penentuan jodoh.”

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/pexels/Rangga Ispraditya
Meskipun begitu ada salah satu cara yang digunakan masyarakat Jawa dalam menentukan kecocokan dalam perjodohan melalui weton. Sebagai catatan sebelumnya, perhitungan pasatoan salaki rabi kali ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan saja ya, Beauties. Kalau kamu ingin benar-benar mempertimbangkan untuk perhitungan jodoh sebelum lamaran atau menikah bisa berkonsultasi langsung pada ahlinya.

Cara menghitung pasatoan salaki rabi cukup mudah buat dilakukan, Beauties. Langkah pertama simak terlebih dahulu tabel berikut ini!

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/dokumentasi Beautynesia/Anindya Milagsita
Selanjutnya kamu harus mengetahui nilai hari dan juga nilai pasarannya. Ini dapat dilihat dari hari kelahiran kamu dan juga pasangan, ya. Jumlahkan nilai hari dan nilai pasaran kalian berdua, lalu hitung pembagian dengan angka empat dan cari sisanya. Nah, sisa dari pembagian inilah yang bisa dijadikan sebagai lambang dalam kecocokan jodoh, berdasar seni perhitungan pembagian 4.

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/dokumentasi Beautynesia/Anindya Milagsita
Adapun contohnya, semisal Sinta lahir di Selasa Pon dan Rama Minggu Legi. Nilai hari dan pasaran Sinta berarti 3+7=10, lalu untuk Rama 5+5=10. Kedua hasil calon pasangan ini ditambahkan sehingga berjumlah 20. Buat cari tahu hasilnya, hitung dengan membaginya ke dalam angka 4. Lalu cari sisanya dengan melihat angka paling belakang. Angka 4 inilah yang menjadi lambang kecocokan jodoh antara Sinta dan Rama. Atau kamu juga bisa membagi dan bila hasilnya pas/bulat (20 bagi 4=5), tidak tersisa, atau bila sisanya 0, dapat dianggap sisa 4.

Adapun makna dari masing-masing sisa pembagian tadi mengutip dari Hardiatmaja, S. & Endah, K. (2009: 119) adalah sebagai berikut: (angka 1) dilambangkan sebagai genthoyang berarti tidak memiliki anak; (angka 2) dilambangkan sebagai gembiliyang artinya banyak anak; (angka 3) dilambangkan sebagai sridengan arti banyak rezekinya; dan (angka 4) dilambangkan punggelyang berarti mati satu.

Pantangan dalam Suatu Perjodohan
Bukan hanya tentang kecocokan dalam perjodohan, masyarakat Jawa juga memiliki pedoman tertentu dalam hal pantangan, Beauties. Ada berbagai pantangan dalam perjodohan yang masih dikutip dari sumber sebelumnya. Seperti perkawinan antar saudara sepupu dan perkawinan krambil sejanjangatau antara ipar dengan saudara ipar.

Mengenal weton dan cara perhitungannya dalam budaya Jawa/freepik/wirestock
Selanjutnya ada juga pantangan dalam perkawinan dengan bekas mertua,tumbak-tumbakanatau perkawinan yang terjadi antara dua saudara kakak-beradik, dan yang terakhirpacar lanangyang berarti anak dari dua orang saudara sekandung laki-laki. Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!