Reading Time: 3 minutesIstilah utang piutang sudah tidak asing lagi di dunia bisnis. Jenis utang pun sebenarnya sangat beragam, salah satunya adalah utang usaha. Secara umum, utang usaha adalah utang yang digunakan untuk keperluan persediaan bisnis. Simak selengkapnya mengenai pengertian, cara menghitung, dan contoh utang usaha dalam artikel berikut ini!

Pengertian Utang Usaha
Utang usaha adalah akun dalam buku besar yang mewakili kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi utang yang bersifat jangka pendek ke pihak pemasok atau kreditor. Dalam hal ini, utang hanya digunakan untuk keperluan persediaan bisnis atau inventaris perusahaan saja.

Utang usaha bisa digunakan untuk pembelian barang maupun jasa dari supplier yang belum dibayar. Manajemen perusahaan bisa memilih sendiri mau membayar utang usaha mendekati tanggal jatuh tempo atau jauh-jauh hari. Hal ini ditentukan tergantung pada kondisi keuangan perusahaan.

Total saldo utang usaha sebuah perusahaan akan muncul di neraca kewajiban lancar pada laporan keuangan. Jadi, jika ada pertanyaan utang usaha termasuk debit atau kredit? Maka jawabanya ada di sisi kredit.

Utang usaha sebaiknya dilunasi sebelum atau tepat tanggal jatuh tempo agar prestasi perusahaan tidak menurun. Selanjutnya, utang usaha ini akan dicatat sebagai piutang usaha pada neraca perusahaan lain yang bersangkutan.

Utang usaha adalah salah satu akun penting pada laporan keuangan. Ketika utang usaha meningkat dalam periode tertentu, artinya perusahaan melakukan lebih banyak pembelian barang maupun jasa dengan cara berhutang, bukan secara tunai.

Rumus dan Cara Menghitung Utang Usaha
Untuk menghitung utang usaha, kamu bisa menggunakan rumus utang usaha berikut:

Utang usaha = aset – utang bank – modal

Agar lebih mudah memahami penerapan rumus tersebut, simak contoh utang usaha perusahaan A dengan data keuangan sebagai berikut:

* Piutang: Rp500.000
* Utang Bank: Rp2.500.000
* Ekuitas Rp3.500.000
* Perlengkapan: Rp500.000
* Peralatan: Rp2.000.000
* Kas: Rp4.000.000

Cara menghitung utang usaha perusahaan A adalah sebagai berikut.

Pertama-tama, kamu harus menghitung terlebih dahulu nilai aset dari perusahaan A.

* Aset = Kas + Perlengkapan + Piutang + Peralatan
* Aset = Rp4 juta + Rp500 ribu + Rp500 ribu + Rp2 juta
* Aset = Rp7 juta.

Setelah mengetahui nilai aset perusahaan A, barulah kamu bisa menghitung utang usaha perusahaan A dengan menggunakan rumus yang ada sebelumnya.

* Utang usaha = aset – utang bank – modal
* Utang usaha = Rp7 juta – Rp2.5 juta – Rp3.5 juta
* Utang usaha = Rp1 juta.

Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa perusahaan A memiliki utang usaha sebesar Rp1 juta.

Baca juga: Apa itu Piutang dan Contoh-Contohnya?

Utang usaha adalah utang sebuah perusahaan kepada supplier atau vendor atau kreditor untuk berbagai kebutuhan inventaris perusahaan.

Beberapa contoh utang usaha adalah pembelian secara utang untuk:

* Alat tulis mendasar seperti kertas, pulpen, dan lain sebagainya. Komputer juga termasuk di dalamnya.
* Furnitur seperti meja, kursi, dan sofa.
* Inventaris yang lebih spesifik tergantung dari industrinya: * Restoran seperti sendok, garpu, tisu, dan masih banyak lagi.
* Pet shop seperti kandang dan makanan hewan peliharaan, serta masih banyak lagi.

Sementara untuk jenis utang lainnya di luar inventaris perusahaan tidak masuk ke dalam utang usaha. Biasanya, utang usaha cenderung merupakan kewajiban yang harus dibayarkan pada perusahaan lain yang sudah punya hubungan atau sudah menjadi langganan.

Meski begitu, soal pembayaran tetap tidak bisa dianggap remeh, yang mana tetap harus tepat waktu.

Perbedaan Piutang Usaha dan Utang Usaha
Jadi apa sebenarnya perbedaan piutang usaha dengan utang usaha? Pada dasarnya, utang usaha dan piutang usaha bisa diibaratkan sebagai dua sisi uang koin. Keduanya saling terhubung tapi merupakan dua hal yang sama sekali berbeda.

Ini dia beberapa di antara perbedaannya.

Berdasarkan Definisinya
Utang usaha dianggap dan tercatat sebagai kewajiban saat ini, sementara piutang usaha dianggap sebagai aset saat ini.

Berdasarkan Pencatatan
PSAK utang usaha tercatat dalam laporan keuangan perusahaan yang berhutang, sedangkan piutang usaha ada di laporan keuangan perusahaan (supplier, vendor, maupun kreditor) yang memberikan pinjaman.

Berdasarkan Hak dan Kewajiban
Utang usaha harus dibayar oleh perusahaan yang berhutang dalam jangka waktu tertentu, sementara piutang usaha diharapkan diterima di tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan oleh supplier maupun kreditor bersangkutan.

Dampak Kelalaian Pembayaran
Terlambat membayar utang usaha bisa berakibat pada perusahaan memiliki prestasi buruk, sedangkan piutang usaha yang terlambat didapatkan akan berpengaruh pada cash flow perusahaan yang dihutangi.

Perbedaan Utang Dagang dan Utang Usaha
Utang usaha dan utang dagang adalah hal yang sama dan sering juga disebut dengan istilah Account Payable dalam bahasa Inggris.

Itu dia pengertian, cara menghitung, dan contoh utang usaha. Cukup sederhana, bukan?

Baca juga: Apa itu Account Receivable?

Pintu, Aplikasi Investasi Bitcoin dan Crypto
Halo, kami adalah Pintu, aplikasi investasi bitcoin dan crypto di Indonesia. Untuk kamu yang ingin memulai investasi crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, download Pintu sekarang!

Referensi:

Alicia Tuovila. Accounts Payable (AP). Diakses tanggal: .

Gocardless. Accounts Payable vs. Accounts Receivable. Diakses tanggal: .

Indeed. Guide To Understanding Trade Payables in Accounting and Business. Diakses tanggal: .

Wikipedia. Accounts Payable. Diakses tanggal: .