Untuk mengukur diameter kelereng dan kedalaman silinder, mistar atau penggaris aja nggak cukup untuk mengukurnya. Elo butuh alat ukur yang bernama jangka sorong. Apa dan gimana cara menghitung jangka sorong? Cari tahu caranya di sini, yuk!

Di suatu ruang kelas, ketika jam istirahat.

Anton: “Jon, pinjem penggaris, dong!”

Jono: “Ah elah, elo kenapa, sih, pinjem mulu, bawa sendiri!”

Anton: “Iya, gue lupa, sini pinjem bentar, gue mau ngukur lebar kelereng, nih.”

Lho, bentar, bentar. Menurut elo, ada yang aneh, nggak, dengan ucapan Anton? Serius dia mau mengukur lebar kereng pakai penggaris? Memangnya nggak susah, ya?

Oke, gini, di sekolah, kita memang lebih sering menggunakan alat ukur berupa mistar atau penggaris. Hal ini dikarenakan bentuknya yang panjang, tipis, ringan, dan bisa digunakan untuk mengukur satuan panjang. Sehingga, lebih mudah untuk dibawa ke mana-mana.

Namun, apakah penggaris bisa digunakan untuk mengukur lebar kelereng? Eh, mungkin maksudnya diameter kelereng, ya. Hmmm, gue ngebayanginnya susah, sih.

Kalau begitu, alat ukur apa, dong, yang harus kita gunakan untuk mengukur diameter kelereng? Ternyata, ada sebuah alat ukur bernama jangka sorong, guys. Elo pernah dengar, nggak? Nah, benda yang paling tepat diukur menggunakan jangka sorong adalah diameter kelereng.

Apa Itu Jangka Sorong?
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang, sama seperti penggaris. Namun, kemampuannya jauh lebih tinggi daripada penggaris, guys. Beda level, deh.

Jangka sorong itu bisa digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda. Tapi, nggak berlaku untuk benda-benda yang besar, seperti lemari baju, ya, guys. Karena, jangka sorong hanya bisa mengukur suatu benda dengan panjang maksimal 20 cm.

Oh iya, keunggulan jangka sorong dibandingkan dengan penggaris biasa juga terletak pada tingkat ketelitiannya. Ketelitian yang dimiliki jangka sorong adalah 0,01 cm, dengan begitu skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm. Sedangkan, penggaris memiliki tingkat ketelitian 0,1 cm, dengan skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm.

Baca Juga: Materi Lengkap Besaran dan Satuan Fisika

Bagian-Bagian Jangka Sorong dan Kegunaannya
Apa kegunaan jangka sorong? Ada bagian-bagian apa saja pada jangka sorong? Nah, supaya makin jelas, elo bisa lihat gambar dan bagian-bagian jangka sorong berikut ini.

Ini dia bagian-bagian jangka sorong, perhatikan baik-baik, ya! (Arsip Zenius)Untuk memahami masing-masing dari bagian di atas, elo bisa cek poin-poin berikut ini.

* Rahang dalam terdiri dari rahang atap tetap (tidak bisa digeser) dan rahang geser atas (nah, ini yang bisa elo geser-geser untuk menyesuaikan ukuran bendanya). Rahang ini digunakan untuk mengukur diameter dalam. Misalnya, elo mau mengukur diameter dalam cincin.
* Rahang luar juga terdiri dari rahang tetap dan geser. Fungsinya untuk mengukur diameter luar, panjang, atau lebar suatu benda. Contohnya, lebar balok.
* Tangkai ukur kedalaman ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda. Contohnya, elo mau mengukur kedalaman gelas atau silinder.
* Skala utama berfungsi untuk menyatakan hasil ukuran dengan cm sebagai satuannya.
* Skala nonius berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi pengukuran, dengan mm sebagai satuannya.
* Baut pengunci berfungsi sebagai penahan atau mengunci objek supaya nggak lepas dan bergeser saat pengukuran.

Nah, elo bisa lihat contoh masing-masing rahang dan fungsinya berikut ini.

Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur tiga hal: ketebalan, rongga, dan kedalaman. (Arsip Zenius)Dari uraian di atas, kita jadi paham, nih, ternyata fungsi jangka sorong ada tiga, yaitu mengukur ketebalan atau diameter luar, rongga atau diameter bagian dalam, dan kedalaman suatu benda. Wah, satu alat punya tiga fungsi, paket lengkap banget, deh, si jangka sorong ini!

Kalau dilihat dari fungsinya, kira-kira apa saja benda yang dapat diukur dengan jangka sorong? Yaps, elo bisa mengukur kelereng, pensil, cincin, tutup botol, silinder, dan gelas.

Ngomong-ngomong, dari tadi kita udah bahas jangka sorong, nih. Tapi, elo penasaran, nggak, siapa penemu alat ukur canggih ini? Kita bahas, yuk!

Baca Juga: Pengukuran Tunggal dan Berulang Beserta Contoh Soalnya

Sejarah Singkat Penemuan Jangka Sorong
Kita coba flashback ke momen di mana jangka sorong pertama kali ditemukan. Elo tahu nggak, apa bahasa Inggrisnya jangka sorong? Bahasa Inggrisnya jangka sorong adalah vernier caliper.

Kenapa gue nanya bahasa Inggrisnya? Karena, ada hubungannya dengan nama penemunya, guys. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Prancis bernama Pierre Vernier pada 1631. Nah, elo bisa mengingat kata vernier-nya, supaya ingat juga nama penemunya, ya.

Ini dia penemu jangka sorong, Pierre Vernier. (dok. Wikimedia Commons)Ternyata, udah dari dulu jangka sorong digunakan di berbagai laboratorium dan pabrik manufaktur untuk QC (quality control) pengukuran. Hal itu karena ketelitiannya, sehingga pengukuran menjadi lebih akurat dan presisi dibandingkan hanya menggunakan mistar atau penggaris biasa.

Bagaimana Cara Menggunakan Jangka Sorong?
Misalnya, elo diminta untuk mengukur lebar suatu balok. Dari pengukuran tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut.

Hasil pengukuran dari menghitung lebar balok. (Arsip Zenius)Gimana cara membaca jangka sorong?

1. Elo perhatikan dulu skala utamanya. Hasil pengukuran skala utama adalah angka sebelum garis nol angka nonius. Dari gambar tersebut ditunjukkan oleh angka 2. Berarti, skala utamanya adalah 2,0.
2. Selanjutnya, perhatikan skala noniusnya. Hasil pengukuran skala nonius adalah garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Dari gambar, skala yang berimpit ditunjukkan oleh angka 2. Berarti skala noniusnya adalah 2.

Nah, elo udah bisa membaca jangka sorong. Selanjutnya, gimana cara menghitung jangka sorong? Kita sudah memperoleh nilai dari masing-masing skalanya. Kemudian, nilai tersebut harus diapakan, sih?

Cara menghitung jangka sorong adalah sebagai berikut.

Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x 0,01) cm

Hasil pengukuran = 2 + (2 x 0,01)

= 2 + 0,02

= 2,02 cm

Jadi, hasil pengukuran lebar balok menggunakan jangka sorong adalah 2,02 cm.

Baca Juga: Cara Membaca Kaliper dengan Cepat

Perbedaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Nah, dalam pengukuran lanjutan, elo nggak hanya mengenal tentang jangka sorong aja, guys. Melainkan juga alat ukur lainnya, yaitu mikrometer sekrup. Menariknya, masih banyak orang yang kebalik membedakan keduanya, lho. Apakah elo termasuk salah satunya?

Lantas, apa perbedaan jangka sorong dan mikrometer sekrup? Perbedaan pertama bisa elo lihat dari bentuk alatnya. Kalau jangka sorong itu mirip paruh burung, sedangkan mikrometer sekrup punya rahang geser menyerupai huruf U.

Nggak percaya? Nah, elo bisa lihat gambar jangka sorong dan mikrometer sekrup di bawah ini.

Bisa dilihat perbedaan dari bentuk keduanya, kan? (Arsip Zenius)Perbedaan kedua dilihat dari tingkat ketelitiannya. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm. Sedangkan, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,001 cm. Manakah yang lebih baik dalam hal ketelitian? Utarakan pendapat elo di kolom komentar, yuk!

Gimana, udah paham cara menghitung jangka sorong, kan? Uraian di atas juga bisa elo pelajari menggunakan video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

Contoh Soal Jangka Sorong dan Pembahasannya
Setelah mengetahui jangka sorong itu seperti apa, fungsinya untuk apa, dan gimana cara menghitungnya, sekarang saatnya kita masuk ke contoh soal. Kalau kamu udah bisa mengerjakan contoh soal di bawah ini, artinya elo udah paham dengan uraian di atas. Yuk, ah, langsung aja siapkan alat tulisnya!

Contoh Soal 1
Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah … cm.

A. 4,16.

B. 4,06.

C. 5,10.

D. 4,15.

E. 4,56.

Jawab: A. 4,16.

Pembahasan:

Diketahui:

* Skala utama = 4,1 cm.
* Skala nonius = 6 cm.

Hasil pengukuran:

x = skala utama + (skala nonius x 0,01) cm

x = 4,1 + (6 x 0,01) cm

x = 4,1 + 0,06 cm

x = 4,16 cm

Jadi, hasil pengukuran dari jangka sorong di atas adalah A. 4,16 cm.

Contoh Soal 2
Di bawah ini merupakan fungsi dari jangka sorong, kecuali….

A. Mengukur kedalaman gelas.

B. Menghitung diameter cincin.

C. Mengukur kedalaman sumur.

D. Menghitung lebar pensil.

E. Mengukur tebal buku.

Jawab: C. Mengukur kedalaman sumur.

Pembahasan:

Fungsi jangka sorong adalah mengukur ketebalan atau diameter luar, rongga atau diameter bagian dalam, dan kedalaman suatu benda. Sayangnya, ukuran maksimum jangka sorong adalah 20 cm. Jadi, nggak mungkin bisa digunakan untuk mengukur kedalaman sumur, ya. Sehingga, jawaban yang paling tepat adalah C. Mengukur kedalaman sumur.

Contoh Soal 3
Manakah alat ukur di bawah ini yang memiliki ketelitian paling baik?

A. Jangka sorong.

B. Mikrometer sekrup.

C. Mistar.

D. Penggaris.

E. Semuanya sama.

Jawab: B. Mikrometer sekrup.

Pembahasan:

Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang paling teliti dibandingkan jangka sorong dan mistar/penggaris. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,001 cm, jangka sorong 0,01 cm, dan mistar 0,1 cm.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah B. Mikrometer sekrup.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pengertian, fungsi, dan cara menghitung jangka sorong? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi Fisika lainnya di video belajar Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran dengan klik link di bawah ini!

Try Out Bareng Zenius

Nggak hanya Try Out, Zenius juga punya banyak pilihan paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan lo! Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!

Referensi:

Vernier Caliper — Encyclopedia Britannica.