JAKARTA – Berikut adalah sejarah, teknik dasar serta gaya dari olahraga lompat jauh. Sekadar diketahui, lompat jauh merupakan salah satu cabang atletik lompat horizontal yang menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan dalam upaya untuk mendarat sejauh mungkin dari titik lepas landas.

Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai sasaran jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.

Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh telah ada dalam sejarah trek dan lapangan sejak Olimpiade kuno. Ketika olahraga pertama kali diperkenalkan, para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres. Beban ini akan diayunkan ke depan saat atlet melompat, untuk meningkatkan momentum.

Diyakini bahwa pelompat akan melemparkan beban di belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun, halter ditahan selama durasi lompatan. Dengan cara mengayunkannya ke bawah dan ke belakang di akhir lompatan akan mengubah pusat gravitasi atlet. Hal ini memungkinkan atlet untuk meregangkan kakinya ke luar, meningkatkan jaraknya. Yang paling menonjol dalam olahraga kuno adalah Chionis, yang pada tahun 656 SM. Olimpiade menggelar lompatan yang setara dengan 7 meter dan 5 sentimeter (23 kaki dan 1,5 inci).

Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern pada tahun 1896. Pada tahun 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan “lari lompat lebar” sebagai olahraga lintasan dan lapangan standar untuk wanita. Namun, baru pada tahun 1948 wanita diizinkan untuk berkompetisi dalam acara di tingkat Olimpiade.

Lompat jauh juga terkenal karena dua rekor dunia terlama dalam acara trek dan lapangan apa pun. Pada tahun 1935, Jesse Owens membuat rekor dunia lompat jauh yang tidak dipecahkan hingga tahun 1960 oleh Ralph Boston. Kemudian, Bob Beamon melompat 8,90 meter (29 kaki, 2-1/2 inci) di Olimpiade Musim Panas 1968.. Pada 30 Agustus tahun itu, Mike Powell dari AS melompat 8,95 meter di Kejuaraan Dunia di Tokyo.

Beberapa lompatan lebih dari 8,95 meter telah dicatat secara resmi (8,99 meter oleh Mike Powell sendiri, 8,96 meter oleh Ivan Pedroso), tetapi tidak divalidasi karena tidak ada pengukuran kecepatan angin yang dapat diandalkan, atau karena kecepatan angin melebihi 2,0 m/s. Rekor dunia wanita saat ini dipegang oleh Galina Chistyakova dari bekas Uni Soviet yang melompat 7,52 meter di Leningrad pada tahun 1988.

Berikut adalah empat teknik dasar dalam lompat jauh yang harus Anda ketahui:

1. Teknik Awalan
Awalan dalam lompat jauh dilakukan dengan berlari cepat sekitar 20 – 30 meter. Seorang atlet lompat jauh harus memanfaatkan momentum lari cepat, berhenti sejenak untuk menguatkan pijakan, lalu bertolak melompat ke wilayah pendaratan. Fungsi dari teknik ini adalah untuk memberikan dorongan saat melompat nanti.

2. Teknik Tolakan Melompat
Teknik ini dilakukan setelah awalan dengan gerakan melompat. Namun, lompatan dilakukan hanya dengan menggunakan satu kaki sebagai pijakan. Kaki yang dijadikan pijakan adalah yang terkuat.

Melompat dengan pijakan dua kaki hanya akan menahan tubuh untuk bergerak lebih jauh. Usahakan untuk mengkombinasikan kecepatan berlari dan kekuatan di kaki. Hentakan kaki dan bergerak ke depan supaya lompatan yang dilakukan lebih jauh. Manfaatkan juga gerak tubuh untuk lebih jauh melompat. Jika Anda melakukannya dengan benar, maka Anda akan terlihat seperti melangkah di udara.

3. Teknik Melayang di Udara
Ada teknik di udara juga yang perlu dilakukan. Tubuh akan berada di udara setelah melakukan lompatan. Maka dari itu, teknik melayang juga harus mendapat perhatian. Ada tiga gaya dalam teknik melayang yang bisa diterapkan.

Pertama, buatlah gaya jongkok untuk membuat posisi yang aerodinamis. Dengan begitu, jarak yang dihasilkan akan lebih jauh. Yang kedua, buatlah gaya melayang dengan posisi tubuh tegap ke depan.

Gaya yang ketiga adalah dengan berjalan di udara. Cara melakukannya sederhana, yakni mengayunkan kaki untuk membuat lompatan yang lebih jauh. Latihlah ketiga gaya tersebut dengan rutin dan pilih gaya yang nyaman menurut Anda.

4. Teknik Mendarat
Teknik mendarat penting untuk diperhatikan agar terhindar dari cedera. Hal ini disebabkan tubuh mengalami benturan yang cukup keras dengan tempat Anda mendarat.

Jadi, cara yang dilakukan ketika mendarat adalah kedua kaki harus berada dalam posisi yang berhimpitan. Hal itu bertujuan untuk mengurangi guncangan pada kaki dan lutut.
Usahakan tidak mendarat menggunakan bokong karena dapat mengakibatkan cedera serius.