Standar kompetensi: mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungannya

1. Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk bertahan hidup
2. Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk bertahan hidup

1. Memberi contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dan melindungi diri dari musuhnya
2. Menyebutkan ciri khusus pada hewan menyesuaikan sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya
3. Menjelaskan fungsi ciri khusus hewan sebagai bentuk penyesuaian terhadap lingkungannya
4. Mendeskripsikan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi dirinya
5. Mengaitkan antara ciri khusus tumbuhan dan tempat hidupnya

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA

(BAB 5 KELAS 5 SEMESTER 1)

Perhatikan burung elang pada gambar diatas! Bentuk cakar dan paruh burung elang sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Itulah salah satu bentuk penyeuaian burung elang terhadap lingkungannya. Bagaimana bentuk penyesuaian hewan lain dengan lingkungannya? Apakah tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya?
Burung elang memilki paruh yang kuat dan cakar yang tajam. Paruh ini berguna untuk menyobek makananya. Makanan elang berupa daging. Kaki dan cakar yang kuat untuk mencengkeram mangsanya. Nah, itulah satu contoh alat tubuh hewan yang berguna untuk mencari makanan. Bagaimana cara hewan yang lain?

A. Cara hewa menyesuaikan diri dengan lingkungannya

Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya. Bagaimana bentuk penyesuaian diri pada hewan-hewan tersebut? Marilah kita pelajari dalam uraian materi berikut!

1. penyesuaian hewan untuk memperoleh makanan

Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.

a. Burung
Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda.
1. Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi menhancurkan biji tersebut.
2. Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mengoyak daging mengsanya atau mencabik-cabik daging mangsanya
3. Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sadu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan ditempat becek, berlumpur atau berair
4. Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari serangga yang bersembunyi dikulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5. Burung kolibri mempunyai paruh bentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti ini memudahkan burung kolibri menghisap nektar
6.Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.

Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan.

1. Kaki burung kakaktua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan
2. Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan
3. Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya.
4. Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger
5. Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air
6. Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara bentuk paruh burung dan bentuk kaki burung terhadap jenis makanannya.
perhatikan gambar dibawah ini !

b. Serangga
Serangga mempunyai cara khusus untuk memperoleh makanan. Misalnya, mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Oleh karena itu, mulutnya dinamakan mulut penghisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini untuk menghisap sari madu (nektar) pada bunga. Bentuk alat penghisap ini menyerupai belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.
Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan penghisap. Mulut ini dapat menghisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan.
Jangkrik mempunyai mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi keciil untuk mengunyah makanan berupa daun.
Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cairan.

c. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan terrsebut. Dengan demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.

2. Penyesuaian Hewan untuk Melindungi Diri dari Musuh

Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku.

Sekarang simak cara hewan melindungi diri dari serangan musuhnya.

Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang musuh. Tindakan hewan memutuskan bagian tubuhnya disebut autotoomi. Hai ini dilakukan untuk mengelabuhi musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuh. Saat itulah cecak atau kadal melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan-ewan itu dapat tumbuh kembali.

Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau maka bunglon akna berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri.

c. Kalajengking, Lebah dan Kelabang

hewan-hewan ini menggunakan sengatannya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.

d. Cumi-cumi, Sotong dan Gurita
hewan-hewan ini hidup dilaut. ketika diserang musuh, hewan-hewan ini akan mengeluarkan cairan hitam seperti tinta.. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.

Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya.Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.

Trenggiling dan Luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yanng lunak akan terlindungi suatu perisai yang keras.

Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk mengetahui keberadaan belalang tersebut.

Walang sangit merupakan hewan dalam kelompok serangga. Walang sangit hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Walang sangit dapat mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Bau ini untuk megusir musuhnya.

i. Kecoak, Musang, Kumbang dan Ular tak berbisa

Hewan-hewan tersebut akan berpura-pura mati jika diseran oleh musuh. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Jika musuh sudah pergi, hewan tersebut segera melarikan diri.

Di depan telah dijelaskan bahwa hewan mempunyai alat tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri. Selain itu, hewan juga menunjukan tingkah laku tertentu untuk menghindari musuh.

B. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya

Sepert halnya hewan, tumbuhan juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tumbuhan mempunyai cara untuk melindungi diri. Selain itu, tumbuhan juga mempunyai ciri khusus sesuai dengan lingkungan hidupnya. Ayo, simak baik-baik materi berikut !

1. Penyesuaian Tumbuhan untuk Melindungi Diri dri musuhnya

Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Sekarang simak cara beberapa tumbuhan melindungi diri dari musuhnya !

pernahkan kalian menyentuh bambu? Saat menyentuhnya, tanganmu akan terasa gata. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit.

b. Salak, Bunga Mawar dan Putri malu

Tanaman salak, bunga mawar dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba menggangunya.

bunga mawar yang berduri dibatangnyac. Pohon Nangka, pohon karet dan bunga kamboja

jenis-jenis tumbuhan terrsebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan suli bergerak. Dengan demikian, Tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.

kulit buah durian memliki duri yang sangat tajam. Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya. Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada di dalam buah terlindungi. Biji pada buah durian dapat digunakan sebagai perkembangbiakan.

e. Buah Belimbing

Buah belimbing saat masih muda terasa pahit dan sepat. Oleh karena itu, tidak ada hewan yan memakan buahnya. Dengan demikian, biji didalam buah belimbing terlindungi. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan.

Itulan beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya. Tumbuhan melindungi diri menggunakan bagian-bagian tubuhnya.

2. Ciri Khusus Tumbuhan Berdasarkan Tempat Hidupnya

Tumbuhan menyesuaikan diri untuk mampertahankan hidupnya. Tumbuhan ada yang hidup di air ataupun di tempat kering. Bagaimana cara tumbuhan tersebut menyesuaikan diri. melindungi diri dari musuhnya?

Teratai, eceng gondok dan kangkung adalah jenis tumbuhan yang hidup di air. Tumbuh-tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berbeda-beda.

Teratai akarnya berada didasar perairan dan batangnya berada di dalam air. Sementara itu, daunya menyembul di permukaan. Daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk daunya yang seperti ini dapat memudahkan terjadinya penguapan.

Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air karena diseluruh batangnya terdapat rongga udara.

Tumbuhan yang hidup di daerah kering harus berhemat dalam mengggunakan air. Ada berbagai cara menghemat air, salah satunya dengan mengurangi penguapan. Dengan demikian, air yang keluar dari tumbuhan melalui daun bisa berkurang.

Beberapa tumbuhan mempunyai cara tersendiri dalam mengurangi penguapan. Ada yang menggugurkan daunya pada saat musim kemarau. Misalnya pohon jati dan pohon mahoni.

Sementara itu, kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungannya melaui dua cara. Pertama, mengubah bentuk daunya menjadi duri. Kedua, batangnya berdaging dan berkuit tebal. Batang yang seperti ini untuk menyimpan air. Dengan demikian, kaktus dapat mengurangi penguapan dan tidak kekeringan. Pada saat musim hujan, kaktus menyerap air sebanyak-banyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang. Cadangan air ini digunakan ketika musim kering tiba.