KOMPAS.com – Teror ular yang terjadi belakangan ini cukup meresahkan warga. Pasalnya tak hanya satu ataupun dua wilayah saja yang mendapati ular di sekitaran rumah mereka.

Kejadian ini bisa berakibat spesies ular tidak terkontrol. Lalu seperti apakah posisi ular pada ekosistem atau rantai makanan?

Dilansir dari National Geograpic, ular menjadi hewan yang sangat penting bagi ekosistemnya. Hal ini karena ular sebagai predator pemangsa dan dimangsa dalam rantai makanan.

Dalam rantai makanan sawah, kehadiran ular untuk menjaga populasi tikus dan sebagai makanan bagi predator yang memangsa ular.

Jika sebuah rantai makanan terjadi ketidakseimbangan atau terputus, maka salah satu ekosistemnya akan terjadi kelebihan populasi atau menjadi tidak terkontrol.

Baca juga: Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak

Ular masuk dalam tingkatan konsumen III atau konsumen tersier. Di mana ular memakan hewan-hewan pada konsumen II atau konsumen sekunder.

Hewan pada konsumen sekunder ini seperti tikus atau katak yang memakan hewan-bewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan).

Kemudian ular menjadi mangsa predator atau konsumen IV yang menjadi tingakatan paling puncak.

Ada beberapa hewan yang menjadi pemangsa ular. Untuk kelompok burung ada burung hantu dan elang. Kemudian ada juga ular yang memakan ular karena tingkatannya lebih tinggi.

Selain itu, musang dan rubah juga menjadi hewan darat yang memangsa ukar sebagai makanannya.

Jika predator atau konsumen puncak ini banyak diburu oleh manusia atau mengalami populasi yang tidak seimbang, besar kemungkinan konsumen di bawahnya menjadi tidak seimbang.

Cara ular berkembang biak
Baca juga: Banyak Anak Bermain di Sekitar Lokasi Kemunculan Ular Kobra, Warga Cianjur Cemas

Banyak sekali spesies ular yang ada di bumi ini. Dilansir dari Live Science, untu berkembang biak, ular bisa melakukannya dengan tiga cara. Apa saja ya?

Ovipar (bertelur)
Lebih dari 3.000 spesies ular yang ada, sekitar 70 persennya berkembang biak dengan cara bertelur atau disebut ovipar.

Ular tikus, ular rumput, kobra, dan mamba merupakan jenis ular yang bertelur.

Biasanya telur diletakkan di batang pohon yang sudah hancur, di dalam tanah, atau tempat hangat lainnya.

Beberapa ular, seperti ular koral yang bertelur kemudian meninggalkan tekur mereka begitu saja.

Tetapi ada juga yang menjaga tekurnya hingga menetas seperti ular kobra.

Baca juga: Teror Ular Kobra di Cianjur, 17 Ekor Ditangkap

Vivipar (melahirkan)
Beberapa lainnya berkembang biak dengan cara melahirkan. Boa constrictors dan green anacondas menjadi dua contoh yang berkembang biak dengan melahirkan.

Saat melahirkan, Boa constrictors dan green anacondas akan mengeluarkan lapisan plasenta yang berisi anak-anak mereka.

Setelah keluar dari perut ibunya, anak ular itu akan merobek plasenta yang membungkusnya.
Anak ular itu merobek plasentanya dengan gigi telur.

Ovovivipar (bertelur dan melahirkan)
Ada pula ular yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan sekaligus.

Ular yang berkembang biak dengan ovovivipar sebenarnya diawali dengan cara bertelur.

Namun, terkur tersebut ditahan di dalam tubuhnya, tidak dikelurkan untuk ditaruh atau disimpan di luar.

Setelah telur menetas, bayi ular akan keluar dalam keadaan utuh dan siap bergerak. Pada saat mengeluarkan bayi ular, saat itu pula cangkang tekur juga keluar.

Ular berbisa banyak yang berkembang biak dengan cara seperti ini. Seperti ular derik dan ular garter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link /kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.