Ditulis Oleh:Abu Uwais Musaddad

MEMANDIKAN
1. Siapkan air secukupnya (di beberapa ember).
2. Ambillah daun bidara dengan meremasnya lalu campurkan dalam air.
3. Jika jenazah adalah laki-laki maka kita tutup auratnnya antara perut sampai lutut, sedangkan untuk wanita maka antara dada sampai lutut.
4. Angkat sedikit jasad si mayat bagian atas dengan cara setengah mendudukkannya.
5. Tekan perutnya agar bila ada kotoran yang hendak keluar maka segera dibersihkan.
6. Bersihkan tempat keluarnya kotoran baik yang di depan maupun belakang.
7. Cucilah tangannya termasuk pergelangan tangan, telapak tangan (yang KANAN).
8. Cucilah tangannya termasuk pergelangan tangan, telapak tangan (yang KIRI).
9. Untuk berkumur-kumur dan beristinsyaq, tidak mungkin memasukkan air ke dalam mulut dan hidung, maka cukup cucilah mulutya (termasuk gigi) dan hidungnya, dengan menggosokkan kain basah pada anggota badan tersebut.
10. Basuhlah wajahnya hingga merata 3 X.
11. Cucilah tangan KANAN sampai ke siku serta sela-sela jari-jemarinya.
12. Cucilah tangan KIRI sampai ke siku serta sela-sela jari-jemarinya.
13. Usaplah kepalanya (termasuk telinga) sebagaimana saat wudhu 1 X.
14. Cucilah kaki KANAN sampai mata kaki serta sela-sela jari-jemarinya.
15. Cucilah kaki KIRI sampai mata kaki serta sela-sela jari-jemarinya.
16. Cucilah rambutnya sekaligus dikeramas dengan shampoo.
17. Angkat kepalanya agar seluruh kepala bisa terbasahi merata (termasuk bagian belakang kepala). Bila telah selesai maka guyurlah 3 X.
18. Cucilah badan bagian KANANnya dan telusuri lekuk badannya biar merata.
19. Miringkanlah badan ke kiri untuk bisa memcuci bagian belakang (tubuh) si mayit.
20. Cucilah badan bagian KIRInya dan telusuri lekuk badannya biar merata.
21. Miringkanlah badan ke kanan untuk bisa memcuci bagian belakang (tubuh) si mayit.
22. INI BARU DIHITUNG SATU KALI, lakukan sebanyak tiga kali (atau lima kali) seperti point NAMUN TIDAK PERLU MEMAKAI SABUN LAGI, cukup dengan air saja.
23. Guyuran yang ke tiga (atau terakhir) adalah dengan air yang sudah dicampur kapur barus. Ratakan ke seluruh tubuh termasuk kepala.
24. Ambillah handuk! Lalu usaplah dengan handuk.
25. Gantilah kain penutup aurat dengan kain yang kering.
26. Bila kukunya panjang maka dipotong.
27. Sisirlah rambutnya. Bila jenazah adalah wanita maka dikucir 3 bagian, kanan kiri dan depan, (setiap kuciran bentuknya adalah jalinan kepangan) lalu tiga kuciran yang sudah dikepang disatukan ke belakang kepala.
28. Pindahkan mayat ke tempat pengkafanan mayat.

MENGAFANI
29. Berilah tujuh tali di bawahkain kafan yang akan dihamparkan.
30. Bentangkan satu kain lalu berilah minyak wangi!
31. Bentangkan kain yang kedua di atasnya-usahakan sama panjang dan lebarnya- (ini bila kainnya lebar), adapun bila kainnya tidak lebar (misalnya L 90 cm) maka bisa dengan cara menumpuk kain setengahnya saja agar menjadi lebih lebar, lalu berilah minyak wangi.
32. Bentangkan kain yang ke tiga di atasnya lalu berilah minyak wangi.
33. Letakkan mayat di atas kafan dengan posisi aurat masih tertutup kain.
34. Lipatlah kain satu persatu dengan memulai kain yang kanan terlebih dahulu lalu yang kiri (sambil pelan-pelan menarik kain penutup aurat, aurat jangan sampai tersingkap).
35. Ikatlah tali di bagian tengah.
36. Ikatlah tali di bagian Dada
37. Ikatlah tali di bagian Leher
38. Ikatlah tali di bagian Paha
39. Ikatlah tali di bagian Lutut
40. Ikatlah tali di bagian Bawah telapak kaki
41. Ikatlah tali di bagian Atas kepala.

MENYHOLATKAN
42. Sunnahnya menyolati jenazah adalah di tanah lapang, bukan di masjid.
43. Bila jenazah adalah pria maka posisi imam menghadap lurus dengan arah kepala si mayit, sedangkan bila jenazah adalah wanita maka posisi imam menghadap lurus dengan arah tengah badan si mayit.
44. Bagilah shaff menjadi 3 shaff, boleh lebih.
45. Niat sholat jenazah.
46. Bertakbir (takbir pertama) dengan meletakkan tangan di dada (sebagaimana sholat).
47. Membaca ta`awwudz lalu Al-Fatihah dan surat pendek dengan suara sirr/pelan, (tanpa membaca do`a iftitah terlebih dahulu).
48. Bertakbir yang kedua (dengan mengangkat tangan ini termasuk pendapat Asy-Syaikh ibn Baaz dan Asy-Syaikh Al-Utsaimin), dalam hal ini ada ikhtilaf, sebagian ulama` menyatakan tanpa mengangkat tangan), lalu membaca shalawat dengan shalawat yang diajarkan Nabi.
49. Bertakbir yang ketiga lalu membaca doa untuk kebaikan si mayit dengan doa yang diajarkan Nabi.
50. Bertakbir yang keempat, lalu boleh langsung salam dan boleh juga membaca doa lagi kemudian baru salam ke kanan dan ke kiri (boleh pula ke kanan saja).
51. Sunnahnya adalah menggotong jenazah tanpa menutup bagian atasnya.

MENGUBURKAN
52. Masukkan jenazah ke dalam lobang kubur dari arah kaki. (Jangan dipekuburan non Muslim).
53. Letakkan jenazah denga membaca bismillah `ala millati rasuulillah. Boleh membuka tali pocongnya dan boleh juga tanpa membukanya.
54. Hadapkan ke arah kiblat, bila khawatir jenazah berbalik terlentang maka boleh diganjal dengan tanah atau batu.
55. Tutuplah liang lahatnya dengan papan, sehingga tertutup rapat.
56. Mintalah kepada hadirin agar masing-masing membawa segenggam tanah untu dilemparkan ke arah kepala, tiga kali. Lalu ditutup sedikit demi sedikit dengan tanah seluruhnya.
57. Bentuk gundukan tanah boleh seperti gunung (menggunduk runcing bagian atasnya dan melandai bagian kanan dan kirinya), boleh juga seperti atap (atasnya rata menghampar datar) asal ketinggiannya jangan lebih dari satu jengkal.
58. Letakkan batu sebagai tanda kubur di bagian kepala.
59. Setelah itu masing-masing hadirin mendoakan kebaikan untuk si mayit dengan menghadap kiblat (tanpa berjamaah atau komando).
60. Bila telah selesai, silahkan pulang (gak usah nginep).

|Kotaraya, Sulawesi Tengah. Senin 14 Al-Muharram 1330 H/ 24 September 2018 M.

Dukung Dakwah Pesantren Minhajussunnah Al-Islamiy Desa Kotaraya Sulawesi Tengah Dengan Menjadi DONATUR.

REKENING DONASI:BRI. KCP. KOTARAYA a.n. MUKHLISIN, Konfirmasi ke nomer HP/WA PROPOSAL SINGKAT DI/santri/proposal-singkat-program-dakwah-dan-pesantren-minhajussunnah-al-islamiy-kotaraya-sulawesi-tengah/