Tolak Peluru Gaya Menyamping- MaoliOka. Setelah sebelumnya MaoliOka berbagi tentang Pengenalan olahraga tolak peluru, kali ini berlajut pada pembahasan tolak peluru gaya menyamping.
Bagaimana dan seperti apa, berikut MaoliOka membahasnya. Pada dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan gerak dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya O’Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke depan dengan menggunakan satu tangan.

Cara menolak peluru dengan awalan penyamping (Ortodoks) bisa mengikuti instruksi berikut ini supaya lebih mudah melakukannya.

1. Pada gaya menyamping, arah sasaran dengan bahu kiri menghadap ke samping, ke arah sasaran.

2. Kedua kaki dibuka selebar bahu,

3. Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara tulang rahang dan selangka siku yang

mengarah ke samping bawah, dan

4. Lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang wajar.

Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap awal akan menolak tolak peluru adalah

1. Sikap badan kaku,

2. Langkah kaki/footwork yang kurang pas,

3. Memegang peluru kurang hati-hati,

4. Masih ada gerakan melempar peluru,

5. Tergesagesa,

6. Kaki/badan kurang rileks dan seimbang,

1. Lakukan gerak pendahuluan dengan kaki kiri.

2. Gerak pendahuluan dilakukan dengan kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri secara bersamaan dengan men”jingkrak”kan kaki kanan.

3. Gerakan “jingkrak” serendah-rendahnya segaris dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan lebih dahulu

4. Setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat dengan tekukan lutut kaki kanan diluruskan yang disertai sedikit putaran badan ke arah kiri,

5. Kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk.

6. Tangan kanan mulai diluruskan ke arah tolakan,

7. Kemudian peluru dilepaskan dengan dibantu kekuatan lecutan pergelangan tangan dan jari-jari tangan.

Perhatikan gambar

Kesalahan yang sering terjadi ketika sikap awal akan dan setelah menolak tolak peluru adalah

1. Sikap badan kaku,

2. Langkah kaki yang kurang pas,

3. Memegang peluru kurang hati-hati,

4. Masih ada gerakan melempar peluru,

5. Tergesagesa,

6. Kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan

7. Tidak diikuti gerak lanjut.

1. Kaki kanan langkah pendek dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan lengan kanan.

2. Tolakan mengarah ke depan atas dan dalam sikap rileks.

Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya menyamping adalah

1. Sikap badan kaku,

2. Langkah kaki yang kurang pas,

3. Memegang peluru kurang hati-hati,

4. Masih ada gerakan melempar peluru,

5. Tergesagesa,

6. Kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan

7. Tidak diikuti gerak lanjut.

Sebagai tambahan silahakan saksikan vidio berikut ini, bagaimana seorang atlet melakukan gerakan tolak peluru gaya O’Brian

Simak juga Olahraga Lempar Lembing

Cara Melakukan Gaya Menyamping Atau Ortodoks Tolak – Seperti kita ketahui, apabila tolak peluru adalah salah satu dari cabang olahraga atletik yang sering di pertandingan atau di perlombakan baik tingkat daerah, nasional dan juga tingkat internasional.

Pada dasarnya olahraga tolak peluru merupakan gerakan yang dilakukan sebagai upaya atau usaha untuk menolak peluru dengan jarak yang sejauh mungkin atau mendapatkan lemparan yang sejauh – jauhnya. Untuk melakukan tolak peluru terdapat dua cara yang biasa dilakukan, yaitu gaya membelakangi atau gaya O ’ Brian dan juga gaya menyamping atau gaya ortodoks.

Dan pada pembahasan kali ini akan menjelaskan terkait dengan teknik dasar cara melakukan tolak peluru atau cara menolak peluru dengan gaya menyamping atau juga biasa juga yang di kenal sebagai gaya ortodoks dan berikut ini ulasan terkait teknik dasarnya dari sikap permulaan, gerakan tolakan dan sikap akhir.

Teknik Dasar Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping Atau Ortodoks
Adapun untuk teknik dasar atau cara melakukan tolak peluru dengan menggunakan gaya menyamping atau ortodoks juga harus melewati beberapa tahapan seperti yang akan di ulas berikut ini. Yuk langsung saja di simak secara seksama.

Sikap Permulaan
* Pada tolak peluru gaya menyamping, arah sasaran dengan menggunakan bahu kiri dengan menghadap ke samping arah sasaran yang di tuju.
* Posisi kedua kaki di buka hingga selebar bahu.
* Tangan kanan memegang peluru serta menempelkannya antara tulang rahang serta selangka siku yang mengarah ke bagian samping bawah dan lengan kiri mengimbanginya dengan posisi yang wajar.

Baca Juga : 3 Cara Memegang Bola Bowling Yang Tepat Dan Benar

Kesalahan yang sering dilakukan pada sikap permulaan di antaranya, sikap badan kaku, langkah kaki / footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang berhati – hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa – gesa dan kaki atau badan kurang seimbang atau rileks.

Gerakan Tolakan
* Sebaiknya lakukan gerakan tolakan dengan gerak pendahuluandengan mengggunakan kaki kiri.
* Gerak pendahuluan di lakukan dengan kaki kiri yang di ayunkan lurus ke samping kiri dengan bersamaan dengan menjingkrakkan kaki kanan.
* Gerakan jingkrak serendah – rendahnya dengan segaris arah tolakan dan juga mendarat dengan kaki kanan terlebih daahulu.
* Sesudah kaki kiri sudah berada dalam posisi mendarat dengan cepat dan juga kuat dengan tekukan lutut kaki, kaki kanan di luruskan dengan di sertai sedikit putaran badan ke arah kiri.
* Kemudian berat badan di pindahkan ke posisi kaki kiri yang masih berada dalam posisi sedikit di tekuk.
* Tangan kanan mulai di luruskan ke arah tolakan.
* Dan kemudian peluru di lepaskan dengan di bantu oleh kekuatan lecutan pergelangan tangan dan juga jari – jari tangan.

Kesalahan yang sering di lakukan pada sikap awal dan setalah menolak peluru di antaranya, sikap badan kaku, langkah kaki atau footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang hati – hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa – gesa dan kaki, badan kurang seimbang atau rileks serta tidak di ikuti dengan gerak lanjutan.

Sikap Akhir
* Kaki kanan dengan langkah pendek dan kaki kiri di ayunkan ke belakang yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan lengan tangan.
* Tolakan mengarah ke depan atas dan dalam posisi yang rileks.

Kesalahan yang sering dilakukan di antaranya yaitu , sikap badan yang kaku, langkah kaki atau footwork kurang pas, memegang peluru dengan kurang berhati – hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa – gesa dan kaki, badan kurang seimbang atau rileks dan tidak di ikuti dengan gerak lanjutan.

Baca Juga : √ Diving │Sejarah dan Pengertian Diving Dalam Sepak Bola

Demikianlah penjelasan mengenai√ Tolak Peluru │ Cara Melakukan Gaya Menyamping Atau Ortodoks Tolak . Semoga artikel ini dapat bermanfaat serta berguna bagi anda yang sedang mempelajari olahraga tolak peluru , sekian dan terimakasih banyak atas kunjungannya.

Baca Juga :

Ilustrasi seorang atlet sedang melakukan gaya tolak peluru. Foto: Pinterest

Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Tolak peluru dilakukan dengan gaya mendorong atau menolak terhadap sebuah peluru atau bola dari logam sejauh mungkin dengan menggunakan teknik tertentu.

Berbeda dengan olahraga cabang lempar lainnya, seperti lempar cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, yakni tidak lebih 25 meter. Karena itu, tolak peluru bisa dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup.

Mengutip buku Dasar-Dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo (2020: 85), tolak peluru yang biasa disebut dengan the shot put sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi dilakukan dengan tata cara dan peraturan yang berbeda. Olahraga ini menjadi salah satu bentuk latihan perang yang dilakukan oleh prajurit Troya.

Dulu, bola yang digunakan dalam tolak peluru masih berbahan dasar batu. Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti ini diadakan pada era pertengahan dan hanya diikuti oleh prajurit perang.

Pertandingan tolak peluru pertama diadakan di Skotlandia pada tahun 1866. Sejak saat itu, olahraga ini mulai digemari di Eropa dan mulai mendunia, termasuk ke Indonesia.

Pada zaman itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah Belanda. Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun mulai masuk ke sekolah-sekolah pribumi dan makin berkembang hingga saat ini.

Cara memegang peluru ada tiga, yaitu:

Pegang peluru dengan erat menggunakan jari-jari tangan dengan posisi agak renggang. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk meletakkan peluru.

Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dengan posisi menekuk dan ibu jari berada pada posisi biasa. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan peluru. Kemudian, berikan tenaga lebih pada ibu jari untuk menahan peluru lebih kuat agar tidak jatuh.

Rapatkan semua jari dan tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.

Rapatkan jari-jari dengan posisi agak renggang. Teknik yang satu ini cocok untuk atlet dengan ukuran telapak tangan yang kecil.

* Pegang peluru dengan teknik yang benar.

* Tempelkan peluru pada leher samping kanan dengan ibu jari yang menempel di atas tulang bahu atau tulang selangka.

* Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu.

* Miringkan kepala ke arah peluru supaya lebih seimbang.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan oleh Sumaryoto dan Soni Nopembri (2017: 120), ada dua macam gaya tolak peluru, yaitu:

Gaya tolak peluru menyamping. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

* Mengawali dengan sikap permulaan, arah sasaran dengan bahu kiri menghadap ke samping.

* Kedua kaki dibuka selebar bahu.

* Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara tulang rahang dan selangka siku yang mengarah ke samping bawah dan lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang wajar.

* Dilanjutkan dengan gerakan tolakan. Kaki kiri diayunkan lurus ke samping kiri, bersamaan dengan menjingkrakkan kaki kanan.

* Gerakan jingkrak dilakukan serendah-rendahnya, segaris dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat.

* Tekukan lutut kaki kanan diluruskan, disertai sedikit putaran badan ke arah kiri. Berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih sedikit ditekuk. Tangan kanan diluruskan kea rah tolakan, kemudian peluru dilepaskan, dibantu dengan kekuatan lemparan pergelangan dan jari-jari tangan.

* Gaya diakhiri dengan melangkahkan kaki kanan dengan pendek, sementara kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke depan atas.

2. Gaya Membelakangi/Gaya O’Brian

Gaya tolak peluru membelakangi. Foto: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

* Diawali dengan sikap permulaan. Ambil awalan dengan mebelakangi arah tolakan.

* Bungkukkan badan ke depan dengan kaki kanan dengan lutut ditekuk dijadikan sebagai tumpuan, sementara kaki kiri diangkat lurus menuju tolakan.

* Menolak peluru dengan menarik kaki kanan ke belakang (ke arah tolakan) dengan cepat.

* Kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap membungkuk dan tangan kiri diluruskan ke atas dengan rileks dan pandangan ke arah bawah.

* Tekukkan kaki kanan untuk berjingkrak rendah ke belakang dan disertai ayunan sepakan kaki kiri jauh ke belakang.

* Setelah berjingkrak, disusul dengan kaki kiri, badan berputar ke kiri serong ke aras, kemudian berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang masih ditekuk tangan kanan diarahkan ke sudut tolakan.

* Akhiri gaya dengan mengangkat kaki kanan pendek ke depan dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga keseimbangan.