Sering sariawan bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Selain rasanya menyakitkan, kondisi ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meskipun sebagian besar kasus sariawan tidak berbahaya, tapi bukan berarti kamu bisa mengabaikannya begitu saja. Apalagi jika kamu termasuk yang sering mengalami gangguan ini dalam jangka waktu yang berdekatan.

Untuk itu, kenali sebab-sebab sariawan terlalu sering dan cara mengatasinya lewat ulasan berikut ini.

Baca juga: 5 Fakta Sariawan saat Puasa, Termasuk Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Apa itu sariawan?
Dilansir dari Healthline, sariawan biasanya muncul berupa luka berukuran kecil yang berkembang di mulut atau di dasar gusi. Sariawan bisa membuat makan, minum, dan berbicara menjadi tidak nyaman.

Wanita, remaja, dan orang dengan riwayat keluarga penderita sariawan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini.

Sariawan tidak menular dan biasanya hilang dalam satu hingga dua pekan. Namun, jika kamu mengalami sariawan yang besar atau sangat nyeri, atau berlangsung lama tanpa penyembuhan, maka kamu harus berkonsultasi dengan dokter.

Pemicu umum timbulnya sariawan
Penyebab pasti sariawan masih belum diketahui dan bervariasi dari orang ke orang. Namun ada beberapa penyebab umum yang memperparah sariawan, di antaranya sebagai berikut:

1. Berhenti merokok
2. Buah jeruk dan makanan lain yang tinggi keasaman atau rempah-rempah
3. Menggigit lidah atau bagian dalam pipi
4. Kawat gigi, gigi palsu yang tidak pas, dan peralatan lain yang dapat bergesekan dengan mulut dan gusi
5. Stres atau kecemasan
6. Perubahan hormonal selama kehamilan, pubertas, dan menopause
7. Obat-obatan termasuk beta-blocker dan pereda nyeri
8. Faktor genetik

Sariawan terlalu sering, kenapa bisa terjadi?
Dilansir MSD Manuals, sariawan berulang memiliki istilah medis stomatitis aphthous rekuren (RAS). Ini ditandai adanya luka kecil menyakitkan di dalam mulut dan sering kambuh.

Orang yang mengalami RAS bisa mengalami sariawan berulang kali. Beberapa hanya mengalami satu atau dua sariawan dalam setahun. Namun ada juga yang mengalaminya hampir sepanjang tahun.

Serangan biasanya menurun dalam frekuensi dan tingkat keparahan seiring dengan penuaan. RAS biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan 80 persen orang dengan RAS berusia di bawah 30 tahun.

Baca juga: Penting! Ini 7 Cara Menghilangkan Bau Mulut yang Mengganggu

Faktor penyebab sariawan berulang
Sejauh ini penyebab sariawan terlalu sering belum terlalu jelas. Tetapi para ahli mengemukakan teori bahwa ini mungkin melibatkan banyak faktor. Misalnya kelainan sistem kekebalan tubuh, paparan bahan pengawet dan pasta gigi, serta kecenderungan genetik.

Adapun reaksi alergi tampaknya tidak terlibat dalam memicu serangan sariawan berulang. Sementara faktor-faktor termasuk cedera pada mulut, stres, dan makanan tertentu (terutama cokelat, telur, keju, dan tomat) cukup berperan menyebabkan masalah ini.

Penderita AIDS juga sering mengalami sariawan yang berlangsung selama berminggu-minggu. Untuk alasan yang tidak diketahui, wanita hamil, dan orang yang menggunakan kontrasepsi oral, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengembangkan sariawan.

Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan
Kamu mungkin dapat mengurangi frekuensi terjadinya sariawan dengan melakukan beberapa hal berikut:

* Menghindari makanan yang mengiritasi mulut, termasuk makanan asam, panas, atau pedas.
* Menghindari iritasi akibat mengunyah permen karet.
* Menyikat dengan sikat berbulu lembut setelah makan dan membersihkan gigi dengan benang setiap hari. Ini akan menjaga mulut bebas dari makanan yang dapat memicu sakit.
* Menghindari produk kebersihan mulut yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Pengobatan sariawan yang terlalu sering
Perawatan untuk sariawan berulang terdiri dari menghilangkan rasa sakit dengan tindakan umum yang sama dengan yang digunakan untuk luka mulut lainnya. Selain itu, dokter juga sering menganjurkan obat kumur klorheksidin.

Jika sariawan yang terjadi terlalu banyak, terkadang dokter juga merekomendasikan kortikosteroid seperti deksametason dioleskan sebagai obat kumur. Apabila sariawannya sedikit, dokter bisa menganjurkan kortikosteroid lain seperti fluosinonida dalam bentuk salep.

Orang yang telah berulang kali mengalami sariawan mungkin perlu menggunakan obat kumur segera setelah mereka merasakan gejala sakit. Jika tidak bekerja, tablet prednison umumnya dapat diminum.

Namun, sebelum meresepkan kortikosteroid, dokter harus memastikan bahwa orang tersebut tidak mengalami infeksi herpes simpleks oral, yang dapat menjadi lebih parah jika mengonsumsi kortikosteroid.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctordi sini!