PinDalam memulai bisnis modal menjadi hal penting yang harus disiapkan. Namun bagi yang memiliki modal terbatas mungkin sistem bagi hasil adalah menjadi sebuah solusi yang tepat bagi Anda.

> Sistem bagi hasil adalah sistem yang meliputi tata cara dalam pembagian hasil usaha penyediaan dana dan pengelola dana.

Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang dapat membantu dan memudahkan setiap pengusaha dalam mendapatkan bantuan dari pemodal untuk membangun sebuah bisnis baru, tentu setiap pebisnis ingin sukses dalam berbisnis. Dengan Anda sukses dalam berbisnis tentu keuntungan pun akan Anda dapatkan nantinya.

Dalam sistem bagi hasil, apabila Anda sudah mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan dibagi kepada pebisnis dan kepada pemberi modal sebagai imbalannya.

Namun pada umumnya sistem bagi hasil ini digunakan di perbankan syariah. Dalam bank konversional sistem bagi hasil ini dikenal sebagai sistem bunga pinjaman atau tabungan.

Melakukan sistem bagi hasil dari perbankan, usaha atau tabungan sebenarnya dapat Anda lakukan dengan sederhana. Omzet atau profit ini tentu akan menjadi acuan untuk hasil yang akan dibagikan oleh kedua belah pihak. Maka sistem inilah yang kini dijadikan sebagai prinsip oleh bank syariah seperti deposit, tabungan, dan kredit.

Bagi Anda yang masih bingung mengenai penjelasan sistem pembagian ini, berikut ini penjelasan lengkap mengenai sistem bagi hasil yang perlu Anda ketahui. Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Sistem Bagi Hasil?
PinSistem bagi hasil adalah suatu bentuk perjanjian yang dilakukan oleh manajer modal dengan investor yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Di mana dalam kedua pihak ini akan terkait kontrak kerja sama dalam suatu bisnis apabila mendapatkan laba maka akan dilakukan pembagian.

Namun apabila bisnis yang dijalankan mengalami sebuah kerugian, maka pihak-pihak tersebut akan menanggung bersama sesuai dengan porsi ataupun ketentuan yang sudah disepakati seblumnya.

Selain itu, jenis bagi hasil ini juga dikenal sebagai bentuk pengembalian dari kegiatan investasi yang bersifat tidak tetap dan tidak pasti. Untuk mengukur pemulihan dari sistem pembagian tersebut ditentukan dari hasil pekerjaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Sehingga sistem ini menjadi salah satu yang diterapkan dalam perbankan syariah.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Minimarket dengan Modal Terjangkau

Apa Saja Jenis-Jenis Sistem Bagi Hasil?
Adapun beberapa jenis yang terdapat dalam sistem bagi hasil yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pembagian Laba Kotor
Yang dimaksud dengan sistem pembagian laba kotor atau gross profit sharing adalah suatu perolehan dari menghitung jumlah pendapatan dengan mengurangi harga pokok dari penjualan suatu produk.

Namun dari perhitungan laba ini masih belum dikurangi dengan biaya lainnya seperti biaya pemasaran, pajak, biaya administrasi, dan lainnya. Sebuah perusahaan tentu harus teliti agar tidak salah dalam menghitung laba.

Tentu untuk mengurangi Anda dari kesalahan dalam menghitung keuangan perusahaan dan ditambah dengan kesibukan Anda yang mungkin tidak sempat untuk melakukan pembukuan, Anda dapat menggunakan jasa pembukuan yang memiliki harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

2. Sistem Pembagian Profit
Sistem pembagian atau profit sharing adalah keuntungan dari sistem bagi hasil yang diperoleh dari jumlah pendapatan. Kemudian hasil pendapatan tersebut akan dikurangi dengan biaya operasional atau produksi. Sehingga hasil yang akan diperoleh dari perhitungan tersebut adalah keuntungan bersih.

Mendapatkan sebuah keuntungan yang banyak tentu akan membuat bisnis Anda menjadi berkembang. Untuk itu Anda juga perlu menggunakan break even poin (BEP) dalam menganalisis banyaknya jumlah unit yang Anda produksi atau sebanyak apa uang yang harus Anda terima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

3. Pembagian Revenue
Sistem pembagian ini merupakan hasil dari sebuah pendapatan yang berlaku pada sistem perbankan, di mana belum dikurangi oleh biaya operasional dan juga komisi. Namun pada umumnya, sistem perbankan ini akan menerapkan pembagian laba bersih pada debitur atau kreditur.

Jenis Pemberi Modal Pada Sistem Bagi Hasil
PinAdapu terdapat 3 jenis pemberi modal pada sebuah sistem bagi hasil ini, yang mana masing-masing memiliki perbedaan menghitung cara bagi hasil usaha pada sebuah keuntungan yang diperoleh.

1. Pemberi Modal Dalam Bentuk Saham
Pemodal yang melakukan pembiayaan dalam bentuk saham sering disebut sebagai investor. Biasanya investor ini hanya memberikan modal saja dan tidak ikut terlibat dalam kegiatan operasional.

Cara pembagian keuntungan pada sistem bagi hasil ini permodalan ini adalah pengelola mendapatkan gaji bulanan serta dividen. Sementara pemodal mendapatkan keuntungan dari dividen.

Namun untuk memulai bisnis ini, kedua pihak harus membuat kesepakatan atau perjanjian terlebih dahulu mengenai berapa persen pembagian untuk masing-masing pihak.

2. Pemberi Modal Sekaligus Rekan Kerja
Rekan kerja merupakan orang yang memberikan sebuah modal sekaligus terlibat dalam mengurus usaha tersebut bersama dengan Anda. Jenis rekan kerja ini disebut dengan rekan kerja aktif.

Dalam melakukan cara bagi hasil usaha atau keuntungan juga disesuaikan dengan besar persentase modal yang ditanamkan di awal oleh masing-masing pemilik modal. Setelah itu keuntungan yang sudah didapatkan oleh pemodal nantinya akan diakumulasi dan diberikan setahun sekali.

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!

Untuk mengetahu cara bagi hasil usaha ini, berikut akan diberikan contoh perhitungan bagi hasil usaha yang dapat membantu Anda lebih memahaminya yaitu:

Pak Rudi dan Pak Anton memiliki sebuah bisnis toko baju, di mana untuk modal mendirikan usaha tersebut sebesar Rp. 300 juta dari pak Rudi dan Rp. 200 juta dari Pak Anton. Maka total jumlah modal tersebut sebesar Rp. 500 juta. Berikut contoh perhitungan bagi hasilnya.

• Kepemilikan Pak Rudi sebesar (300 juta / 500 juta) x 100% = 60%

• Kepemilikan Pak Anton sebesar (200 juta / 500 juta) x 100% = 40%

Gaji yang sudah disepakati oleh kedua pihak sebesar Rp. 5 juta. Untuk pertahunnya toko baju tersebut mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700 juta. Maka estimasi pembagian keuntungan adalah sebagai berikut:

PinContoh perhitungan bagi hasil dividen untuk Pak Rudi dan Pak Anton yaitu:

• Dividen untuk Pak Rudi = 60% x Rp. 300 juta = Rp. 180 Juta

• Dividen untuk Pak Anton = 40% x Rp. 300 juta = Rp.120 juta

Maka pendapatan masing-masing dari mereka adalah:

Total Pendapatan Pak Rudi = Gaji + Dividen

Total Pendapatan Pak Rudi = (Rp 5 juta x 12 bulan) + Rp 180.000.000

Total Pendapatan Pak Rudi = Rp 240.000.000

Lalu bagaimana dengan Pak Anton? Pak Anton mendapatkan total Rp 180 juta sebagai pendapatannya selama 1 tahun. Didapatkan dari gaji satu tahun ditambah dengan 40% hasil dividen.

3. Pemodal Dalam Bentuk Hutang
Pemodal dalam jenis ini dapat disebut sebagai kreditur. Seorang kreditur hampir sama dengan investor dalam sebuah bisnis yaitu hanya sekedar memberikan modal.

Yang membedakan adalah modal dari kreditur ini diberikan dalam bentuk hutang. Sama halnya ketika Anda berhutang dengan lembaga seperti bank dan lainnya, dan dalam perjanjian hutang Anda juga akan dikenakan pokok hutang, bunga, dan jatuh tempo.

Keuntungan Sistem Bagi Hasil
Melakukan sistem bagi hasil tentu akan menguntungkan semua pihak, sebab dari sistem bagi hasil ini terdapat transparansi terhadap apa yang dilakukan serta keuntungan yang didapatkan. Tentu hal ini juga dianggap agar tidak merugikan kedua belah pihak.

Bagi hasil membuat mereka merasa bahwa mereka bekerja sebagai bagian dari tim yang membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Namun meskipun begitu, sistem bagi hasil juga memiliki sebuah kekurangan yaitu beberapa kekuatan utama bagi hasi ini berkontribusi pada kelemahan potensial. Apabila karyawan mendapatkan manfaat dari dana bagi hasil mereka, maka jaminan pembayarannya dapat membuat mereka kurang menghargai dana tersebut.

Karena mereka menerima kontribusi bagi hasil tanpa melihat kinerja pekerjaan mereka, sehingga karyawan secara individual hanya melihat ini seperti bonus tahunan bagi mereka.

Dalam dunia bisnis, secara umum sistem bagi hasil ini mengacu pada sistem kompensasi tempat kerja dengan gaji di mana karyawan menerima persentase dari keuntungan perusahaan di samping gaji rutin, bonus, dan tunjangan mereka.

Namun untuk mengetahui proporsi yang tepat pada pembagian ini diperlukan perhitungan keuangan yang jelas. Untuk mendapatkan perhitungan yang jelas pada pembukuan, Anda dapat menggunakan software akuntansi seperi Harmony.

Harmonytelah membantu ribuan pebisnis untuk mendapatkan laporan keuangan realtime dan menyelesaikan transaksi penjualan dan pengeluaran dengan mudah. Jadi, tunggu apalagi? Nikmati kemudahannya untuk bisnis Anda dengan mendaftarnya di sini.

Selain itu untuk mengetahui informasi terkait Harmony, Anda juga bisa mengikuti sosial medianya sepertiFacebook,Instagram danLinked In.

Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!

Harmony menyajikan artikel seputar bisnis, keuangan, perpajakan dan finansial untuk membantu para pemilik usaha kecil. Dapatkan cara mudah membereskan keuangan usaha Anda menggunakan Harmony dan coba gratis 30 hari.

Dapatkan konten terbaru dari Harmony

Gratis Tips & Trik Terbaru Harmony di Email Anda.

No spam, hanya Info terbaik kami kirimkan dan Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!

Coba Gratis 30 Hari dan Rasakan Perbedaannya!

* Sistem Bagi Hasil, Apa Saja Jenis dan Keuntungannya?

Add a header to begin generating the table of contents

* Sistem Bagi Hasil, Apa Saja Jenis dan Keuntungannya?

Add a header to begin generating the table of contents

* Sistem Bagi Hasil, Apa Saja Jenis dan Keuntungannya?

Add a header to begin generating the table of contents