Buat para SoHip cewek, apakah kamu sudah paham dengan aturan Islam seputar mandi wajib setelah haid? Jika belum, tak masalah kok, karena tak ada kata terlambat untuk belajar. Bagaimana pun setiap bulan kita pasti mengalami momen membersihkan diri setelah haid. Namun, masih banyak yang ragu, apakah sudah benar atau belum secara Islam?

Nah, untuk memperjelas dan menjawab keragu-raguan itu, Hipwee akan mengulas pertanyaan yang biasanya muncul tentang masalah ini. Yuk cari tahu lebih dalam tentang mandi wajib setelah haid!

Apa yang dimaksud mandi wajib?
Mandi wajib adalah mandi (membersihkan diri dengan air) dengan ketentuan tertentu berdasarkan syariat yang wajib pelaksanaanya karena ada sebab tertentu. Berbeda dengan mandi biasa, dalam mandi wajib terdapat sejumlah rukun yang harus kamu penuhi. Jika rukun ini terlewat, maka mandinya tidak sah dan tidak bernilai ibadah.

Apakah sudah haid harus mandi wajib?
Benar, setelah bersih dari haid adalah salah satu sebab keharusan mandi wajib, selain setelah berhubungan badan, nifas, melahirkan, serta mati. Hal ini berdasarkan perintah Rasul SAW. Dalam sebuah riwayat, Beliau pernah bersabda kepada Fatimah binti Abu Hubaysh yang artinya:

> “Apabila mulai datang haid, hendaklah kamu meninggalkan solat. Apabila ia telah berhenti, maka hendaklah kamu mandi dan mengerjakan solat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Apa ayat mandi wajib setelah haid?
Di dalam Al-Qur’an, memang tidak ada ayat yang secara tekstual dan spesifik menjelaskan wajibnya mandi setelah haid. Namun, terdapat perintah yang bersifat lebih umum mengenai keharusan mandi bagi orang yang ada dalam keadaan junub (memiliki hadas besar). Nah, kondisi haid menurut para ulama masuk dalam kategori junub.

Salah satu ayat yang menjelaskan perintah ini adalah Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

Kapan mandi wajib setelah haid dilakukan?
Setelah masa haid selesai dan kamu sudah memasuki masa suci. Setidaknya, ada dua tanda bahwa kamu sudah bersih. Pertama, darah haid sudah berhenti, sehingga ketika kamu meletakkan kapas di tempat haid keluar, tidak ada darah yang menempel. Kedua, muncul cairan bening dari tempat keluarnya haid.

Apa doa mandi wajib setelah haid?
Doa yang bisa kamu lafalkan adalah doa yang kamu baca sebagai bagian dari niat mandi wajib.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidi fardhan lillahi ta’aala

Artinya:

“Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta’ala.”

Nah, itulah berbagai pertanyaan yang biasanya muncul mengenai mandi wajib setelah haid. Jika kamu ingin tahu tata cara lengkap baik rukun dan adab-adab selama melakukannya, Hipwee juga punya ulasan detailnya, di sini. Yuk, pelajari lagi SoHip!