Tata cara salat gerhana bulan (photo/unsplash/@martinadams)

Selasa, 25 Mei :59 WIB 25 Mei 2021, 22:59 WIB

INDOZONE.ID – Tata cara salat gerhana bulan disunahkan bagi umat Muslim jika mendapati salah satu peristiwa alam yaitu gerhana bulan.

Berbeda dengan salat sunah lainnya, cara salat gerhana bulan disertai dengan dua kali ruku pada kedua rakaatnya.

Salat gerhana bulan boleh dilakukan secara berjemaah dengan suara yang dikeraskan dan boleh juga dilakukan sendiri atau munfarid.

Untuk mendirikan salat gerhana bulan, berikut ini Indozone bagikan tata cara salat gerhana bulan sesuai sunah.

Waktu Pelaksanaan Salat Gerhana Bulan
Salat gerhana bulan hendaknya dilakukan saat bulan tertutupi setengah, penuh, hingga kembali pada posisi semula.

Salat gerhana bulan boleh dilaksanakan secara berjamaah maupun sendirian atau munfarid.

Untuk jumlah rakaat salat gerhana bulan, terdiri atas dua rakaat.

Niat Salat Gerhana Bulan
Niat salat gerhana bulan (photo/pexels/Pedro Figueras)Umat Muslim yang hendak melaksanakan salat gerhana, diwajibkan membaca niat salat gerhana bulan terlebih dahulu.

Berikut ini niat salat gerhana bulan untuk kamu yang menjadi imam:

> “Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”

Bila kamu sebagai makmum, bacalah niat salat gerhana bulan berikut ini:

> “Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini makmuman lillahi ta’ala.”

Artinya: “Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”

Hampir sama dengan salat sunah lainnya, salat gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat.

Setiap rakaatnya terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.

Salat gerhana bulan diawali dengan niat dan diakhiri salam, serta disunahkan agar dilanjutkan dengan khotbah.

Inilah langkah-langkah tata cara salat gerhana bulan bagi umat Islam:

1. Membaca niat salat gerhana bulan
2. Takbiratul ihram
3. Membaca taawuz dan Surat Al-Fatihah
4. Membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah dengan suara keras
5. Ruku yang disertai membaca tasbih dengan lama
6. Bangun dari rukuk dengan membaca Surat Al-Fatihah lalu surat yang lebih pendek
7. Ruku lagi dengan membaca tasbih
8. Itidal dan membaca doa itidal
9. Sujud yang disertai membaca tasbih dengan lama
10. Duduk di antara dua sujud
11. Sujud kedua yang disertai membaca tasbih dengan lama
12. Bangkit dari sujud untuk melaksanakan rakaat kedua
13. Rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan untuk membaca surat An-Nisa dan Al-Maidah
14. Mengucapkan salam

Doa Setelah Salat Gerhana Bulan
Doa setelah salat gerhana bulan (photo/unsplash/@antilumen)Bila telah selesai mendirikan salat gerhana bulan, kamu bisa membaca doa setelah salat gerhana bulan berikut ini.

> “Inwa al-swamsa walqamara aiatani min aiati al-lwahi iuhawwifu bihima ibadahu wainwahuma la iankasifani limauti ahad faida raaizum kusufa ahadihima fasalwuwa waduwa hatwai iankasifa ma bikum.”

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepada-Nya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Maka jika engkau melihatnya, maka salatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian.”

Panduan Salat Gerhana Bulan Saat Pandemi
Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan panduan penyelenggaraan salat gerhana saat pandemi.

Panduan ini sekaligus menjadi upaya untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19.

Berikut ini panduan penyelenggaraan salat gerhana bulan dari Kemenag:

1. Salat Gerhana Bulan di daerah yang tergolong Zona Merah dan Zona Oranye agar dilakukan di rumah masing-masing.
2. Salat Gerhana Bulan dapat diadakan di masjid atau lapangan yang berada pada daerah yang dinyatakan aman dari Covid-19, baik Zona Hijau maupun Zona Kuning, yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
3. Dalam hal Salat Gerhana Bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut: * Salat Gerhana Bulan dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khotbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir;
* Jemaah yang hadir tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas tempat agar dapat menjaga jarak antar saf dan antar jemaah;
* Jemaah yang hadir harus memakai masker dengan sempurna dan sesuai ketentuan yang berlaku, baik di masjid maupun di lapangan;
* Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di setiap pintu masuk;
* Bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit, atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Salat Gerhana Bulan;
* Khotbah Salat Gerhana dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun dan syarat khotbah paling lama 10 menit;
* Mimbar khotbah di masjid atau pun lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah;
* Jemaah kembali ke rumah dengan tertib dan menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Itulah tata cara salat gerhana bulan beserta niat dan doanya. Selamat menunaikan ibadah salat gerhana bulan bagi umat Muslim.

Artikel Menarik Lainnya: