JAKARTA, celebrities.id – Tata cara shalat gerhana bulan bisa dilaksanakan ketika mulai timbul gerhana sampai matahari kembali seperti biasa atau sampai terbenam.

Shalat gerhana merupakan shalat sunah yang dikerjakan saat terjadi gerhana, baik gerhana matahari atau gerhana bulan.

Untuk shalat yang dikerjakan saat terjadi gerhana bulan dinamakan shalat Khusuf. Shalat gerhana bulan dilakukan sebanyak 2 rakaat.

Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Alquran, 2 rukuk dan 2 sujud.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id telah merangkum tata cara shalat gerhana bulan, Selasa (12/4/2022).

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Latin : Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala.
Artinya : Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena
Allah SWT.

1. Baca niat shalat gerhana bulan.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.
4. Membaca Ta’awudz.
5. Membaca surat Al-Fatihah.
6. Membaca surat dalam Al-quran. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
7. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih
8. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (dilafalkan).
9. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan shalat-shalat biasa. Jika pada shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.
10. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
11. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.
12. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (Dilafalkan).
13. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-sela duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa.
14. Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu Rukuk, lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu Rukuk lalu I’tidal. Sebagaimana dalam Rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk, maka pada Rakaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali Rukuk.
15. Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan Sujud dua kali yang disela-sela duduk diantara dua Sujud. Sujud pada Rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada Rakaat pertama.
16. Salam.

Editor : Oktiani Endarwati