Ilustrasi sujud (Foto: moslemforall.com)Liputan6.com, Jakarta Tata cara sujud sahwi penting diketahui setiap umat Islam. Saat menjalankan salat, kesalahan bisa saja terjadi. Kamu mungkin pernah mengalami lupa jumlah rakaat yang telah dilakukan saat salat. Entah itu kekurangan atau kelebihan rakaat, kamu pasti khawatir apakah salat masih tetap sah atau tidak.

Solusi dari kesalahan salat ini adalah dengan melakukan tata cara sujud sahwi. Sujud sahwi merupakan gerakan dua sujud untuk menggantikan kesalahan yang terjadi saat salat. Tata Cara Sujud Sahwi juga dilakukan ketika muncul keraguan terkait jumlah rakaat salat yang telah dikerjakan.

Tata cara sujud sahwi ini sudah diatur sesuai sunah Rasulullah. Tata cara sujud sahwi yang benar harus dilakukan saat melakukan kesalahan dalam salat. Tata cara sujud sahwi meliputi kapan harus dilakukan, gerakan, dan bacaannya.

Berikut tata cara sujud sahwi yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin(11/5/2020).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dasar Hukum Sujud Sahwi
Gambar ilustrasiSahwi artinya lupa. Disebut sujud sahwi, karena sujud ini dilakukan ketika lupa dalam salat. Untuk itulah, sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika salat yang disebabkan karena lupa.

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lupa jumlah rakaat ketika salat isya. Seusai salat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjawab, “Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi.” (HR. Bukhari & Muslim).

Kapan Harus Melakukan Sujud Sahwi?
Ilustraasi foto Liputan 6Kurang Jumlah Rakaat

Saat menyadari adanya kekurangan rakaat salat dan baru sadar seusai salat, maka kamu bisa langsung menambahkan jumlah rakaat yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.

Kelebihan Jumlah Rakaat

Ketika menyadari adanya kelebihan jumlah rakaat dalam salat, maka kamu bisa langsung sujud sahwi setelah salam.

Ragu dengan Doa, Gerakan, dan Jumlah Rakaat

Ada dua keadan ragu mengenai jumlah rakaat ketika salat, di antaranya adalah:

1. Ragu jumlah rakaat dan masih bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, kamu cukup ambil yang lebih meyakinkan, kemudian sujud sahwi setelah salam.

2. Ragu jumlah rakaat, dan sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, kamu cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi sebelum salam.

Melewatkan tasyahud awal

Meninggalkan tasyahud awal karena lupa, terdapat 2 keadaan:

1. Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini, kamu tidak perlu duduk lagi, namun tetap melanjutkan salat sampai selesai. Kemudian sujud sahwi sebelum salam.

2. Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini kamu bisa langsung duduk tasyahud dan melanjutkan salat sampai selesai.

Ilustrasi salat | Via: mychaya.comSujud sahwi ini bisa dilakukan sebelum maupun sesudah salam, tergantung kapan kamu menyadari kesalahan. Berikut ketentuan melakukan sujud sahwi:

Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan saat:

– Meninggalkan tasyahud awal.

– Ragu jumlah rakaat salat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

Sujud sahwi setelah salam, dilakukan saat:

– Penambahan jumlah rakaat salat.

– Penambahan gerakan dalam salat.

– Ragu dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.

Para ulama pun sepakat, untuk melakukan sujud sahwi di posisi yang benar, di antara sebelum dan sesudah dalam, sifatnya anjuran.

Bacaan Sujud Sahwi
Ilustraasi foto Liputan 6Dalam sunah, tidak ada bacaan khusus dalam sujud sahwi. Bacaan para ulama sepakat bacaan sujud sahwi sama dengan sujud pada salat biasanya.

Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya, bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika salat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa dengan sujud salat.” (Al-Mughni, 2:432–433).

Bacaan sujud salat bisa meliputi:

SUBHAANA ROBBIYAL ALAA (tiga kali)

Artinya: Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi (3 X )

SUBHAANA ROBBIYAL ALAA WA BIHAMDIH. (tiga kali)

Artinya: Maha Suci Robb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.

SUBHAA-NAKALLAHUMMA ROBBANAA WA BIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIR-LII.

Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku.

Sujud Sahwi saat Salat Jamaah
Umat muslim melaksanakan salat Jumat pertama pada bulan Ramadan 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (18/5). Masjid Istiqlal selalu dipenuhi jamaah pada Shalat Jumat ketika bulan suci Ramadan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)Kesalahan dalam salat bisa terjadi saat salat berjamaah. Ini bisa karena kekeliruan imam terkait rakaat yang dikerjakan. Jika imam lupa atau keliru rakaat salam, maka makmum laki-laki yang mengingatkan imam dengan membaca ‘Subhanallah’. Sementara makmum perempuan menepukkan tangannya. Imam dan makmum juga harus melakukan sujud sahwi.

Jika imam sujud sahwi sebelum salam, maka makmum juga ikut, termasuk makmum yang masbuk. Jika imam sujud sahwi setelah salam, maka makmum masbuk tidak boleh ikut sujud sahwi. Sedangkan makmum yang mengikuti sholat dari awal, harus mengikuti sujud sahwi bersama imam. Jika imam lupa, namun dia tidak sujud sahwi maka makmum berhak mengingatkan imam agar dia sujud sahwi dan diikuti makmum lainnya.

Saat salat berjamaah, makmum yang lupa bacaan shalat, misalnya tertukar antara doa rukuk dan sujud, maka makmum tidak wajib sujud sahwi. Karena makmum tidak boleh sujud sahwi sendirian, sementara imam tidak sujud sahwi.

*
*