Kegiatan berbelanja memang terasa sangat menyenangkan, terlebih jika barang yang selama ini diincar sedang diskon besar-besaran di pasaran. Tapi sebelum memutuskan untuk mulai berburu barang murah, pelanggan perlu mengetahui lebih dulu bagaimana cara menghitung diskon dengan benar.

Kerap kali kita menemui suatu barang dengan tulisan “Potongan Harga Up To 70% All Item”. Dengan membacanya saja terkadang sudah membuat kita merasa berdebar ya? Tapi, apa benar tulisan tersebut mengindikasikan seluruh barang akan di diskon 70%? Ternyata belum pasti demikian loh!

> Baca Juga: Pengertian Cross Selling : Cara Kerja, Kendala dan Contoh

Cara Menghitung Diskon yang Tepat
1. Diskon % atau % off
(Sumber: Hipwee.com)Cara hitung diskon tersebut adalah:

Penawaran potongan harga sekian persen bisa langsung dihitung dengan cepat. Caranya adalah membagi nominal diskon dengan angka 100, kemudian mengalikannya dengan harga beli barang tersebut.

Sebagai ilustrasi, sebuah jam tangan yang sedang populer di kalangan anak mudah memiliki harga asli sekitar Rp 300.000. Lalu, untuk menarik lebih banyak pengunjung, pihak toko menawarkan diskon sebesar 40% atau 40% off.

Perhitungannya adalah:

(diskon/100) x harga jam tangan

(40/100) x Rp 300.000 = Rp 120.000

Dengan nilai diskon 40%, pembeli akan menerima untung berupa potongan harga sejumlah Rp 120.000, sehingga uang yang harus dibayarkan pada toko jam tangan adalah Rp 300.000 – Rp 120.000 = Rp 180.000.

2. Diskon Ganda
Beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sering kali menyajikan jenis diskon satu ini untuk menggoda pengunjung yang datang agar mau berbelanja. Tak bisa dipungkiri, nilai diskon ganda (…% + …%) memang terkesan sangat menggiurkan. Dengan harga berdiskon tunggal saja terkadang sudah cukup membuat harga suatu barang berkurang drastis, apalagi diskon ganda?

Adapun salah satu contoh dari diskon ganda adalah 50% + 20%. Akan tetapi, tidak berarti perhitungan diskon tersebut akan berubah menjadi 70%. Melainkan dengan menghitung 50% terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya dikalikan dengan 20%.

Misalnya saja, suatu baju dibanderol dengan harga Rp 300.000, lalu di diskon dengan nilai 50% +20%. Maka prosedur penghitungan diskon yang tepat adalah:

Diskon pertama:

(50/100) x Rp 300.000 = Rp 150.000

Diskon kedua:

(20/100) x Rp 150.000 = Rp 30.000

Sehingga total harga baju yang wajib dibayarkan lewat kasir adalah Rp 300.000 – Rp 150.000 – Rp 30.000 = Rp 180.000.

> Baca Juga: Pengertian Cashback Adalah: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

3. Buy Get Free
(Sumber: Katalogpromosi.com)Tak kalah mudah dengan cara-cara sebelumnya, pelanggan hanya perlu mengalikan jumlah barang dan harga barang yang diperoleh. Selanjutnya, kurangi jumlah harga barang tersebut dengan harga barang yang harus dibayar.

Pada saat pelanggan menemukan tulisan “buy 1 get 1 free” pada item celana dengan harga Rp 300.000, sejatinya hal itu sama saja seperti membeli 2 baju sekaligus dengan harga yang sama. Akan tetapi, pembayarannya memang seharga 1 baju, sehingga 1 baju lainnya dianggap sebagai keuntungan yang nilainya setara dengan diskon 50%.

Tapi bagaimana jika kasusnya diubah menjadi “buy 3 get 2 free”?

Pada tahap ini, pelanggan hanya perlu menjumlahkan total harga barang Rp 300.000 x 3 = Rp 900.000.

Dengan menyerahkan uang sekitar Rp 900.000, pelanggan bisa memperoleh 5 barang serupa yang jika dalam kondisi normal nilainya akan menjadi Rp 300.000 x 5 = Rp 1.500.000.

Melalui perhitungan tersebut, keuntungan yang akan didapatkan ialah Rp 1.500.000 – Rp 900.000 = Rp 600.000.

4. Promo Cashback
Lain halnya dengan potongan harga/diskon, promo cashback adalah salah satu bentuk sales marketing yang sangat menarik lantaran orang-orang akan menyangka jika mereka berhasil memenangkan uang tunai setelah berbelanja beberapa barang. Padahal sebenarnya, promo cashback ini diberikan dalam bentuk voucher loh!

Nantinya, voucher atau poin yang diperoleh dari cashback akan dimasukkan ke dalam akun online shop pembeli. Secara garis besar, keuntungan ini terasa kurang adil bilamana harus dihitung dalam bentuk persentase, mengingat keuntungan yang diperoleh bukan benar-benar berbentuk uang tunai.

Apalagi jika voucher itu digunakan untuk pembelanjaan barang yang tidak berkaitan dengan kebutuhan, bisa dibilang keberadaan voucher akan menjadi kurang bermanfaat.

5. Diskon untuk Pembelian Berikutnya
Untuk promo ini, pelanggan dapat menghitung akumulasi keuntungan yang diperoleh secara keseluruhan. Hitunglah berapa sekiranya diskon yang didapat dari barang kedua, setelah itu cari persentasenya dan bandingkan bersama keseluruhan nilai yang didapatkan.

Lebih lengkapnya, simak ilustrasi berikut:

Suatu barang bernilai Rp 450.000, dan jika pelanggan membelinya, mereka akan memperoleh diskon senilai 50% pada pembelian barang selanjutnya dengan harga yang sama. Sehingga perhitungan keuntungannya menjadi:

Pembelian pertama : Rp 450.000

Pembelian kedua:

(50/100) x Rp 450.000 = Rp 225.000

Jadi total uang yang wajib dikeluarkan adalah Rp 450.000 + Rp 225.000 = Rp 675.000

Dimana seharusnya konsumen harus membayarkan 2 harga barang sejumlah Rp 900.000. Dengan begitu, keuntungan yang akan didapat adalah:

Rp 900.000 – Rp 675.000 = Rp 225.000

(Rp 225.000/Rp 900.000) x 100% = 25%

Jadi, saat ditawari potongan harga 50% untuk pembelian barang berikutnya dengan harga yang sama, sebenarnya pembeli hanya memperoleh diskon 25% untuk pembelian 2 barang sama.

> Baca Juga: Ketahui Arti Resi dan Fungsi Resi dalam Pengiriman Barang

6. Discount Up to % All Item
(Sumber: Mediaindonesia.com)Ketika sedang melihat-lihat barang di toko perbelanjaan, tak jarang kita melihat badge dengan tulisan diskon “up to 80% all item”. Saat melihat promo seperti ini, pada awalnya kita mungkin berpikir jika barang tersebut dijajakan dengan harga murah. Padahal, penawaran tersebut belum tentu sama seperti yang sering kita maksudkan.

Oleh karena itu, pastikan untuk menelitinya lebih lanjut sebelum memutuskan membelinya. Promo yang disajikan tidak mengindikasikan seluruh barang di dalam toko tersebut sudah di diskon 80%, melainkan ada pula yang hanya didiskon 20%, 35%, dan lain sebagainya. Hanya saja, diskon tertinggi yang diberikan toko itu adalah 80%.

Meski sangat menggiurkan, nyatanya tidak semua barang yang berada dalam masa promo berkualitas baik. Mungkin saja, penjual menjualnya dengan harga murah dikarenakan barang tersebut merupakan stok lama yang ketinggalan jaman dan tidak lagi laku dipasaran.

Jika itu baju, celana, sepatu, maupun aksesoris yang dijajakan, mungkin tidak akan menjadi masalah yang besar. Namun saat kasusnya diubah menjadi makanan dan minuman kemasan, tentu pembeli harus waspada! Jangan hanya karena harga yang sangat murah, kesehatan menjadi taruhannya.

Intinya, sebelum memutuskan untuk membeli barang dengan diskon besar, pastikan lebih dulu bagaimana kualitas dan tanggal kadaluarsanya. Jika dibutuhkan, bertanya pada kasir yang berjaga pun tidak masalah.

Demikianlah cara menghitung diskon dengan mudah dan tepat dalam berbagai versi promo. Dari sekian banyak jenis diskon yang umum ditawarkan di toko, manakah yang paling sayang untuk dilewatkan?

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Bukausaha.com. Jangan Lupa Juga UntukFollowInstagramdan SubscribeChannel Youtube penulis.