Jakarta – Viral di media sosial, tren martabak ‘Upside Down’ dimana martabak disajikan terbalik. Bagian renyahnya di dalam dan adonan lembutnya justru di luar. Seperti apa rasanya?

Martabak menjadi camilan yang digandrungi orang Indonesia. Meskipun ada dua jenis martabak, namun yang paling digemari bisa dibilang martabak manis.

Martabak manis pada umumnya dibuat dengan adonan yang dicetak dalam loyang berbentuk bulat. Hasil akhir dari adonan tersebut punya pinggiran renyah, namun lembut di dalam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagian yang lembut itu akan diisi dengan berbagai macam topping mulai dari keju, cokelat, susu, kacang, Nutella, dan masih banyak lagi. Kemudian adonan martabak akan dibagi menjadi dua dan ditutup, lalu dipotong menjadi bagian lebih kecil.

Itulah cara klasik menikmati martabak manis. Ketika digigit, adonannya akan terasa renyah di luar, namun lembut di dalam.

Tetapi, belum lama ada sensasi baru makan martabak yang tengah viral. Pasalnya, penyajian martabak itu bukan seperti biasa, melainkan dibalik! Sehingga adonan lembut akan melapisi bagian luar, sementara kulit martabak krispi berada di bagian dalamnya.

Tren ini menjadi viral karena banyak orang yang penasaran dengan sensasi makan martabak tersebut. Detikfood akhirnya mencicipi martabak ‘Upside Down’ ini. Kami membelinya dari dua tempat berbeda.

Tempat makan martabak pertama adalah Martabak Pecenongan 78 yang berlokasi di cabang Galaxy, Bekasi. Sebenarnya, awal mula tren ini hadir karena penjual martabak ini. Martabak Pecenongan 78 begitu populer dengan banyaknya cabang yang tersebar.

Martabak Pecenongan 78 dikenal punya martabak manis dengan topping melimpah. Sudah ada sejak 1960, kelezatan martabak di sini sudah dapat tempat di hati masyarakat.

Sepertinya hampir seluruh cabang Martabak Pecenongan 78 sudah menghadirkan menu martabak upside down. Detikfood pun memesan seloyang martabak manis yang diisi dengan topping paling umum yaitu setengah keju, dan setengah lagi cokelat, kacang, dan wijen.

Proses pembuatan martabak upside down yang sedang viral di TikTok. Foto: Detikcom / Atiqa RanaTidak ada perbedaan yang terlihat ketika adonan dimasak di atas kompor. Semuanya sama sampai ketika adonan matang dan mulai diberi topping. Adonan yang sudah matang itu kemudian diolesi oleh mentega terlebih dahulu, barulah dibalik.

Kulit martabak yang renyah dibalik ke dalam kemudian diberi mentega lagi. Barulah, topping yang sudah dipilih diletakkan di atas adonan renyah tersebut. Karena topping diletakkan pada kulit kering yang krispi, sehingga topping tidak terlalu melekat.

Setelah semua selesai, martabak itu pun ditutup lalu dipotong menjadi bentuk martabak pada umumnya.

Saeperti ini bentuk dari martabak upside down atau martabak terbalik. Foto: Detikcom / Atiqa RanaDari segi tampilan, Martabak Pecenongan punya adonan yang lebih tebal dengan topping melimpah. Bahkan karena kurang menempel, masih banyak topping yang tersisa. Adonannya cukup kering dan tidak begitu berminyak.

Martabak upside down ini sebenarnya punya rasa adonan dan topping yang sama seperti martabak klasik yang mereka punya. Dengan adonan kue yang tidak begitu manis dilengkapi dengan topping melimpah sehingga seimbang.

Bagian adonan kue yang lembut ada di luar, sedangkan bagian renyahnya di dalam. Topping di martabak Pecenongan 78 ini sangat melimpah! Foto: Detikcom / Atiqa RanaHal yang berbeda hanya sensasi makannya saja. Bisa dibilang sensasi makannya cukup asing karena bagian mulut akan menggigit adonan kue yang lembut terlebih dahulu, barulah menyentuh bagian renyah.

Karena martabak upside down di Martabak Pecenongan 78 ini tidak begitu berminyak, sehingga makannya pun cukup mudah. Untuk harganya tetap sama dengan martabak biasa, Rp 65.000.

Kami lanjut mencicipi martabak upside down kedua dari Martabak Ronny yang paling hits di Bekasi. Martabak Ronny juga sudah berdiri kurang lebih 20 tahun lamanya dan menjadi martabak paling digemari di Bekasi.

Kami memesan menu yang sama yaitu martabak manis dengan isian setengah keju dan setengah cokelat, kacang, wijen. Harganya ternyata lebih murah, hanya dibanderol Rp 50.000 saja.

Kalau ini martabak upside down yang kami pesan di Martabak Ronny, tempat jualan martabak paling hits di Bekasi. Foto: Detikcom / Atiqa RanaSemua proses yang dilakukan sama, sensasi makannya pun tidak jauh beda dengan Martabak Pecenongan 78. Tetapi martabak upside down dari tempat ini punya rasa cukup berbeda.

Dari segi adonan, Martabak Ronny punya ukuran yang sedikit lebih tipis dengan topping yang tidak terlalu tebal. Rongga pada adonannya pun cukup besar, dan martabak di tempat ini lebih basah dan berminyak.

Tampilan martabak upside down dari Martabak Ronny. Adonannya lebih tipis, toppingnya pun lebih sedikit. Tapi rasanya juara! Foto: Detikcom / Atiqa RanaKetika digigit, adonan kue itu jauh lebih lembut dan chewy dibandingkan Martabak Pecenongan 78. Sementara dari segi rasa, adonan pada martabak ini lebih manis namun masih sangat pas dipadukan dengan topping lainnya, sehingga tidak sampai menusuk.

Tetapi, karena adonan di Martabak Ronny lebih berminyak, maka martabak lebih mudah hancur dan langsung meleleh di mulut.

Secara keseluruhan, martabak upside down dari kedua tempat ini punya sensasi makan yang serupa. Hanya saja ada sedikit perbedaan dari tekstur dan rasa adonan martabak.

Ternyata memang ada sensasi berbeda ketika menggigit martabak terbalik ini. Mungkin teksturnya yang lembut ke kering membuat momen mengunyah martabak ‘Upside down’ terasa tak biasa. Tetapi dari segi rasa semuanya mirip dengan martabak pada umumnya, hanya saja kembali ke selera masing-masing.

Simak Video “Masak Masak: Resep Mudah Membuat Martabak Lipat”
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)