Kehilangan rasa terhadap makanan menjadi tanda COVID-19 bagi seorang pasien yang positif. Berikut ini penyebab hilangnya indra perasa serta cara mengembalikannya setelah terinfeksi.

Penyebab pasien COVID-19 kehilangan indra perasa dan penciuman
Lebih dari 90 persen pasien COVID-19 mengalami anosmia sementara, atau kehilangan penciuman.

Melansir Everyday Health, dalam kasus COVID-19 ini memang kerugian besar adalah karena kerusakan sel-sel di pinggiran epitel. Yakni jaringan di atap rongga hidung yang memainkan peran kunci dalam deteksi bau.

Penelitian oleh ahli saraf Harvard Medical School, yang diterbitkan pada Juli di Science Advances, menunjukkan bahwa virus tidak menyebabkan kerusakan permanen pada neuron penciuman, seperti halnya infeksi sinus dan penyakit autoimun seperti sklerosis ganda.

Pasien COVID-19 seringkali tidak menyadari kehilangan bau pada awalnya, dan malah menyadari bahwa makanan tidak lagi terasa seperti seharusnya. Tapi bau biasanya menjadi masalah mendasar.

Saat kita mengunyah makanan dan menelan, embusan molekul naik melalui reseptor penciuman dan dirasakan sebagai rasa. Jika kamu menahan hidung dan minum kopi atau cokelat, tidak akan ada sensasi aroma kopi atau cokelat tetapi yang ada hanya mendapatkan pahit atau manisnya.

Namun ada kabar baiknya, bahwa bau dan rasa biasanya akan pulih kembali, meskipun perlu beberapa waktu. Sebagian besar kasus akan membaik dalam hitungan bulan.

Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Begini Cara Mengembalikan Indra Penciuman yang Efektif!

Bagaimana cara mengembalikan rasa makanan setelah terinfeksi COVID-19?
Seperti dilansir dari laman Your COVID Recovery NHS, berikut ini beberapa cara mengembalikan rasa makanan setelah terinfeksi COVID-19:

Pilih makanan yang sesuai dengan selera
Penting untuk memilih makanan yang menarik atau sesuai seleramu pada saat itu untuk memastikan rasa makan dengan baik, tetapi terus coba lagi makanan karena preferensi selera mungkin berubah.

Jaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan menyikat gigi pada pagi serta sore hari. Tak ketinggalan juga pastikan kamu berkumur dengan air jika terasa kering atau tidak nyaman. Hindari obat kumur berbasis alkohol.

Pilih makanan yang membuat nafsu makan meningkat
Jika kamu menemukan bau masakan yang memengaruhi nafsu makan, seperti makanan siap saji atau makanan dingin bisa menjadi alternatif jangka pendek.

Kecuali jika telah diberikan rekomendasi khusus dari Terapis Bicara dan Bahasa (SLT) mengenai proses menelan, cobalah bereksperimen dengan rasa, tekstur, dan suhu makanan yang berbeda untuk melihat mana yang menurutmu lebih bisa dimakan.

Kamu mungkin menemukan rasa hambar seperti ayam biasa, ikan, tahu dan nasi mungkin lebih mudah untuk dimakan terutama jika masih merasa mual atau perut tidak nyaman. Makanan dingin atau suhu kamar mungkin juga lebih dapat diterima.

Konsumsi makanan yang kaya akan protein
Asupan protein yang baik penting untuk pemulihan rasa dan bau, namun makanan berprotein tinggi dapat menimbulkan rasa pahit atau logam.

Cobalah mengasinkan daging dengan bumbu manis atau asam untuk mengubah rasa dan mencoba berbagai sumber protein untuk menemukan yang paling menyenangkan untuk indra perasamu.

Beberapa contoh makanan yang bisa dicoba seperti daging merah, unggas, ikan, telur, keju, alternatif daging vegetarian, dan kacang-kacangan.

Tambahkan bumbu dengan bau yang kuat
Menambahkan rasa yang kuat ke makanan dapat membantu meningkatkan indra perasa dan penciuman. Bumbu dan saus seperti saus apel, saus mint, saus cranberry, lobak, mustard dan acar dapat dicoba. Begitu juga dengan rempah-rempah yang dapat meningkatkan rasa.

Konsumsi makanan dan minuman beraroma tajam
Makanan dan minuman beraroma tajam atau asam seperti jeruk, lemon, jeruk nipis dapat berguna untuk menyeimbangkan rasa yang sangat manis. Mengisap permen yang direbus juga dapat membantu menyegarkan mulut sebelum dan sesudah makan.

Cara alternatif lainnya, jika perubahan rasa asin atau pahit dapat ditingkatkan dengan memilih varietas rendah garam dan menambahkan rasa manis pada makanan atau minuman, seperti pemanis, madu, atau gula.

Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, kliklink ini untuk download aplikasi Good Doctor!