VIVA– Ada dua waktu sholat hajat yang dapat dilakukan. Pertama, setelah sholat Subuh hingga matahari terbit. Kedua, setelah waktu sholat Ashar hingga matahari terbenam. Sholat hajat adalah sholat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Sholat Hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka’at dengan salam di setiap 2 rakaat. Sholat ini dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan salat. Keberadaan sholat sunnah menjadi bentuk usaha umat Islam dalam menyempurnakan ibadah wajibnya. Memohon ridho dan ampunan Allah SWT atas segala perbuatan yang telah lalu, serta kemudahan melangkah ke depannya.

Berikut penjelasan mengenai waktu sholat hajat dan tata cara pelaksanaan serta keutamannya:

Sholat hajat hendaknya dilakukan sebanyak 2 hingga 12 rakaat. Setiap 2 rakaat harus disertai dengan salam. Pengerjaannya bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah sholat. Waktu yang dimaksud adalah:

• Selepas sholat subuh hingga matahari terbit

• Selepas waktu ashar hingga matahari terbenam

Waktu terbaik untuk melakukan sholat hajat adalah malam hari, terutama di sepertiga bagian terakhir malam.

Niat Sholat Hajat
Niat sholat ini, seperti juga sholat-sholat lain, diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana. Berikut niat sholat hajat:

Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat
Sholat hajat merupakan ibadah sholat sunnah yang dilakukan seorang muslim agar segala keinginannya dikabulkan oleh SWT. Sholat sunnah ini dapat dikerjakan 2 sampai 12 rakaat pada waktu siang maupun malam hari, kecuali waktu yang dilarang melaksanakan sholat hajat. Berikut ini tata cara shalat hajat beserta bacaannya.

1. Niat sholat hajat

Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala

Artinya:
“Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

2. Membaca doa ifititah dan surat Al-fatihah

Setelah membaca niat dan melakukan takbiratul ikhram, berikut ini bunyi bacaan iftitah:

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

Setelah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-fatikah. Bacaan ini menjadi salah satu syarat wajib dalam melakukan shalat.

3. Membaca Surat-surat pendek

4. Ruku

5. I’tidal

6. Sujud

7. Duduk diantara dua sujud

8. Sujud kedua dengan tuma’ninah

9. Melakukan raka’at kedua. Setelah itu lakukan tata cara shalat hajat seperti rakaat pertama.

10. Setelah melakukan rakaat kedua, akhiri dengan salam.

Doa Sholat Hajat
Dilansir dari laman NU Online, berikut ini beberapa doa khusus yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil arsyil karimil azhim. Alhamdulillâhi rabbil alamîn. Asaluka mujibati rahmatik, wa azaima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Hadits terkait sholat hajat
* “Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat (Salat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat” ( HR.Ahmad )
* “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi. Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana…. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
* Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian salat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)
* Dari Utsman bin Hunaif ra, ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah….” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat).” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Sholat Hajat
1.Hajatnya dikabulkan.

Dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, ia mengutip hadits shahih dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat.” (HR. Ahmad)

2.Ditinggikan derajatnya.

Semakin kita memperbanyak sholat, maka Allah akan meninggikan derajat kita seperti pada hadits yang berbunyi: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosa-dosamu” (HR. Muslim)

3.Dicintai oleh Allah SWT.

Dalam hadits Qutsi yang berbunyi:

Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari). Melakukan shalat sunnah akan mendatangkan ridha dari Allah SWT.

4.Diampuni dosa-dosanya.

Seperti yang telah disebutkan pada hadits-hadits sebelumnya bahwa memperbanyak sholat akan menghapuskan dosa-dosa kita. Maka jika seorang hamba rutin melaksanakan shalat hajat maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.