Pada saat menggunakan sebuah alat ukur, pastinya anda akan bertemu dengan yang namanya NST atau nilai skala terkecil. NST ini juga akan anda temui ketika menggunakan jangka sorong untuk mengukur suatu benda. Oleh karena itu, yuk cari tahu cara menghitung NST jangka sorong melalui ulasan berikut.

Mengenal Apa NST
Mula mula, sebaiknya anda memahami apa itu NST atau nilai skala terkecil pada sebuah alat ukur. Dimana secara umum, setiap alat ukur memang memiliki yang namanya skala. Dan pada skala tersebut terdapat goresan besar dan kecil. Untuk goresan besar dibubuhi dengan angka yang sesuai besaran yang diukur. Sementara untuk goresan kecil tidak dibubuhi oleh angka.

Itulah kenapa sebelum menggunakan sebuah alat ukur maka perlu menentukan nilai skala terkecilnya terlebih dahulu. Sehingga setiap alat ukur mempunyai NST, yakni nilai dari jarak antara dua goresan terdekat. Dengan jarak kurang dari 1 mm seperti itu, mata manusia tentu akan kesulitan melihatnya secara tepat apabila tanpa alat bantu.

Maka dari itu, jarak antara dua goresan kecil yang saling berdekatan tersebut tidak pernah kurang dari 1 mm. Jadi jelas bahwa NST ini menyatakan keterbatasan alat ukur atau kemampuan dari alat ukur tersebut. Dengan artian harga yang lebih kecil dari NST tidak bisa dibaca secara pasti.

Melainkan menggunakan taksiran dengan cara interpolasi. Dan membuat taksiran ini pun merupakan tindakan yang sifatnya sangat subyektif. Alhasil suatu ketidakpastian berarti telah menyusup dalam hasil pengukuran. Hal ini yang membuat tidak ada alat ukur yang dapat mengukur dengan hasil benar benar absolut.

NST Pada Jangka Sorong

Cara menghitung NST jangka sorong sebenarnya tidak terlalu sulit. Dan menghitung NST tersebut menjadi langkah pertama yang harus diketahui untuk menggunakan alat ukur ini. Jangka sorong sendiri adalah salah satu alat ukur besaran panjang, yang secara khusus bisa digunakan mengukur diameter luar, diameter dalam, serta kedalaman suatu benda.

Yang mana setiap jangka sorong mempunyai skala utama (SU) dan skala nonius (SN) atau skala bantu. Pada umumnya, nilai skala utama sebuah jangka sorong adalah 1 mm dengan jumlah skala nonius yang tidak selalu sama antara satu jangka sorong dengan jangka sorong lainnya. Jadi ada jangka sorong yang memiliki 10 skala, 20 skala, sampai 50 skala nonius.

Dan untuk 20 skala nonius sama dengan 39 skala utama. Karena nilai skala utama sebesar 1 mm, maka 20 skala nonius sama dengan 39 mm. Dengan kata lain, 1 skala nonius berarti sama dengan 1.95 mm. Karena 1 skala nonius ini bernilai 1.95 mm, maka nilai pada skala utama yang paling dekat dengan nilai tersebut adalah 2 mm.

Selisih antara kedua nilai skala itulah yang menjadi cara menghitung NST jangka sorong. Jadi NST jangka sorong = 2 mm – 1.95 mm = 0.05 mm. Kemudian untuk menentukan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong, bisa digunakan persamaan yaitu (hasil pengukuran (HP) = (PSU X nilai skala utama) + (PSN X NST jangka sorong)).

Atau dapat menggunakan rumus NST = SU’ – SN’. Dan untuk mencari nilai SN’ dapat menggunakan SN’ = (n-1)/n X SU’ atau memakai persamaan NST = 1/n X SU’. Dengan keterangan NST adalah nilai skala terkecil, SU’ adalah panjang atau lebar satu skala utama terkecil, SN’ adalah panjang atau lebar satu skala nonius, dan n adalah jumlah skala nonius.

Contoh Soal Menghitung NST Jangka Sorong

Cara menghitung NST jangka sorong tentu akan lebih mudah dipahami apabila melihat contoh. Sebagai contoh, sebuah jangka sorong diketahui memiliki SU’ sama dengan 1 mm. Perlu diketahui, setiap skala pada skala utama umumnya menggunakan 0.1 cm sehingga diubah menjadi 1 mm, dengan n diketahui sama dengan 50 skala nonius. Bagaimana cara menghitung NST ?

Maka rumus yang telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan di sini, yaitu SN’ = (n-1)/n X SU’. Sehingga SN’ = (50-1)/50 X 1 mm, dan diperoleh SN’ = 0.98 mm. Karena SN’ sudah diketahui, maka bisa langsung dimasukkan ke dalam rumus NST = SU’ – SN’. Sehingga NST = 1 mm – 0.98 mm = 0.02 mm. Jadi NST jangka sorong dalam contoh kasus adalah 0.02 mm.

Atau dengan kata lain, jangka sorong tersebut mempunyai tingkat ketelitian sebesar 0.02 mm. Sebab NST dapat menunjukkan tingkat ketelitian suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu besaran. Jadi, skala terkecil merupakan angka yang mengindikasikan ketelitian suatu alat ukur.

Ketepatan dan Ketelitian Pengukuran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara menghitung NST jangka sorong ini sama saja dengan tingkat ketelitian alat ukur tersebut. Kenapa hal tersebut penting ? Perlu dipahami bahwa ketepatan dan ketelitian pengukuran memang menjadi hal yang penting bagi sebuah alat ukur.

Ketepatan atau keakuratan adalah jika suatu besaran diukur beberapa kali atau dilakukan pengukuran ganda, maka hasilnya akan menyebar di sekitar nilai yang sebenarnya. Sehingga dapat dikatakan pengukuran tersebut akurat. Sementara ketelitian berarti hasil pengukuran terpusat di suatu daerah tertentu atau harga tiap pengukurannya tidak jauh berbeda, sehingga pengukuran disebut presisi.

Jadi, sudah tahu bukan pentingnya menghitung NST pada sebuah alat ukur termasuk jangka sorong ? Di atas juga sudah dijelaskan bagaimana cara menghitung skala terkecil atau ketelitian pada alat ukur tersebut. Dimana NST ini nantinya digunakan untuk menentukan hasil pengukuran suatu benda menggunakan jangka sorong.