Pertanyaan tentang gejala Omicron pada orang dewasa semakin dicari. Hal ini tak lepas dari semakin naiknya kasus penularan varian Covid-19 ini.

Muncul sejak akhir 2021 lalu, Covid-19 varian Omicron semakin merajalela. Di Asia Tenggara, virus ini telah menginfeksi jutaan orang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan di negeri ini, angka penularannya semakin meningkat pesat.

Gejala Omicron pada orang dewasa memang lebih ringan daripada varian-varian Covid-19 sebelumnya. Meski begitu, masyarakat tak boleh menganggap remeh. Faktanya, sudah terbukti ada pasien-pasien yang meninggal dunia akibat virus ini. Artinya, bagaimana pun dampak dan gejala Omicron pada orang dewasa, setiap orang harus tetap waspada.

Gejala Omicron pada orang dewasa seperti flu biasa?
Berdasarkan penelitian dari University of California, gejala Covid-19 varian Omicron cenderung seperti sakit flu biasa. Tak seperti varian-varian sebelumnya, Omicron tidak menyebabkan pneumonia yang membawa penderitaan berat bagi pasien. Berbeda dengan varian Delta, yang merenggut jutaan nyawa, Omicron tidak memberi dampak hilangnya indera penciuman dan perasa.

Namun di balik “ringannya” gejala Omicron pada orang dewasa, terselip sebuah masalah pelik. Masyarakat cenderung lengah dan meremehkan Omicron. Padahal Covid-19 itu cenderung jadi berat dan bisa mematikan untuk pasien-pasien komorbid. Kasus penularan akan semakin parah andai kata Omicron akhirnya bermutasi lagi dan menjadi varian yang lebih berbahaya dari sebelumnya.

Bagaimana pun, masyarakat harus paham bahwa semua orang tidak boleh meremehkan Covid-19, sekali lagi, apa pun variannya. Agar lebih waspada, ketahui juga enam gejala omicron pada orang dewasa yang patut diwaspadai.

Muncul rasa lelah dan letih
Sangat mudah untuk menentukan apakah Anda mengalami Covid-19 atau tidak. Tak seperti sakit flu biasa, virus Corona akan memberi dampak berupa rasa lelah dan letih pada penderitanya. Dengan makin meluasnya pandemi, gejala ini menjadi sangat umum di masyarakat. Anda akan merasa curiga tertular Covid-19 ketika merasa lelah secara fisik dan mental.

Jadi waspadalah bila saat mengalami gejala-gejala flu, Anda tiba-tiba merasa susah konsentrasi, kesulitan untuk fokus, serta kurang produktif dalam pekerjaan. Bisa jadi itu adalah pertanda bahwa Covid-19 sedang menginfeksi tubuh.

Gangguan seperti rasa nyeri di kepala
Seperti flu biasa, Covid-19 varian Omicron juga memunculkan gejala seperti rasa pusing dan nyeri di kepala. Hal ini terungkap dalam studi yang tercatat di Journal of Headaches and Pains yang meneliti tentang rasa sakit kepala pada penderita Covid-19. Salah satu catatan penting dari penelitian adalah penemuan bahwa orang dewasa akan merasakan sakit kepala dengan nyeri sedang hingga parah di kedua sisi kepala. Hal ini akan terjadi selama tiga hari atau lebih.

Beberapa sensasi gejala Omicron pada orang dewasa yang bersamaan dengan sakit kepala adalah rasa berdenyut, menusuk, serta menekan. Anehnya, sakit kepala ini akan bertahan meski penderita meminum obat penghilang sakit kepala.

Rasa gatal atau sakit pada tenggorokan
Dalam sebuah penelitian tentang Covid-19 di Mesir, tercatat bahwa sebagian penderita akan mengalami gejala sakit tenggorokan. Dari 120 pasien orang dewasa, 30% di antaranya melaporkan ada rasa tidak nyaman di saluran pernapasan tersebut.

Catatan lain dari aplikasi Zoe COVID, pasien yang mengalami sakit tenggorokan tersebut pada umumnya berusia antara 18 hingga 65 tahun. Gejala ini akan muncul dan berlangsung hingga maksimal lima hari. Belum ada temuan mengenai sakit tenggorokan dengan jangka waktu lebih panjang dari periode tersebut.

Gangguan rasa nyeri dan sakit di sekujur tubuh
Gejala Omicron pada orang dewasa juga memunculkan rasa sakit dan nyeri di sekujur tubuh. Beberapa lokasi tempat munculnya gangguan tersebut adalah persendian, perut, hingga testis.

Aplikasi Zoe COVID melaporkan bahwa sebagian besar penderita merasakan nyeri dan sakit, terutama pada bagian kaki dan bahu. Hal ini jelas sangat mengganggu, terutama untuk para pekerja yang membutuhkan fokus tinggi dan harus buyar gara-gara gejala Omicron tersebut.

Vaksin bisa mengurangi dampak gejala Omicron pada orang dewasa

Ada kabar gembira bagi Anda dan semua orang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Lorena Garcia, profesor dari University of California, Davis, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ada perbedaan gejala dan tingkat keparahan infeksi varian Omicron pada pasien. Hal ini bergantung pada kondisi penderita, apakah sudah menerima vaksinasi atau belum.

Gejala Omicron pada orang dewasa yang sudah mendapatkan vaksin akan cenderung ringan, bahkan ada kemungkinan tanpa gejala. Sebaliknya, untuk mereka yang belum menerima vaksin Covid-19, gejala Omicron pada orang dewasa akan disertai dengan sensasi sakit yang lebih parah, bahkan perlu mendapat perawatan rumah sakit andai infeksinya terlalu berat.

Yang menjadi alasan mengapa gejala Omicron pada orang dewasa yang belum vaksin cenderung berat adalah virus yang lebih mudah menempel pada inang serta lebih cepat bereplikasi. Lebih dari itu, infeksi virus Covid-19 varian Omicron dalam darah pasien akan berlangsung cepat dan sangat banyak sehingga memudahkan penularan kepada orang lain.

Tahu lebih awal, waspada lebih cepat
[Sumber gambar]Baik untuk pasien yang sudah atau belum melakukan vaksinasi, Covid-19 adalah penyakit yang sangat berbahaya. Meski bisa melaluinya tanpa gejala, orang lain belum tentu senasib dengan Anda. Karena itu, waspada dan taat protokol kesehatan adalah cara terbaik untuk mencegah dan menekan penularan virus Corona, terutama varian Omicron.

Bila Anda merasakan gejala Omicron pada orang dewasa, segera ketahui dengan melakukan swab PCR di laboratorium terdekat. Kunjungi GSI terdekat, yang memiliki laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+ untuk deteksi yang cepat dan akurat. Hanya dalam waktu 12 hingga 24 jam Anda bisa mengetahui apakah terinfeksi Covid-19 varian Omicron atau tidak.

Anda juga bisa mendapatkan GSI home service bila merasa tidak bisa keluar rumah. Dengan layanan ini, petugas GSI akan datang ke tempat kediaman atau tempat usaha untuk pengambilan sampel. Lebih praktis dan bebas penularan. Para karyawan pun juga tak perlu sampai kehilangan banyak waktu kerja karena bisa melakukannya di kantor.

GSI peduli masyarakat dengan swab Gratis
GSI terus meningkatkan kualitas layanan mereka. Salah satunya adalah dengan mengajak masyarakat untuk melakukan swab PCR secara gratis, tanpa biaya. Lewat donasi “Tes PCR Gratis untuk Masyarakat” bersama benihbaik.com, orang-orang yang kurang mampu juga bisa mendapatkan tes PCR secara profesional dan cepat.

Untuk mendapatkan layanan PCR gratis dari GSI, kunjungi situs gsilab.id/id/swab-save/ dan daftarkan diri Anda. Jangan lupa melengkapi beberapa dokumen persyaratan untuk swab gratis di GSI.

BACA JUGA: Tak Perlu Risau, Ini Obat Omicron Covid yang Bisa Digunakan

Mari dukung GSI menekan tingkat penularan Omicron di Nusantara dengan mendukung program #SwabAndSaveIndonesia.