Perhitungan menggunakan jangka sorong terkenal membutuhkan ketelitian yang tinggi. Tidak jarang banyak siswa yang menjadikan hal tersebut sebagai alasan tidak mengerti akan cara mengerjakan jangka sorong. Meskipun memang membutuhkan pengukuran yang tidak biasa, mengerjakan soal jangka sorong tetap bisa dikerjakan.

Agar tidak sulit untuk mengerjakan seluruh soal yang membahas jangka sorong, siswa perlu mempelajari tentang alat ukur ini dengan baik. Mulai dari fungsinya, bagiannya, hingga macam jenisnya. Poin poin tersebut akan segera dibahas lengkap di bawah ini:

Mengenal Jangka Sorong
Sebelum banyak membahas mengenai cara mengerjakan jangka sorong, mari mengetahui dengan pasti dahulu apa itu jangka sorong. Apabila diambil dari harfiahnya, jangka sorong ialah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur panjang serta diameter dari sebuah benda.

Uniknya, diameter benda yang dapat diukur oleh jangka sorong meliputi diameter luar benda dan juga diameter dalam benda. Ketika alat ukur lain tidak mampu mencapai ruang dalam suatu benda, jangka sorong dapat melakukannya. Itulah mengapa alat ukur ini digunakan.

Umumnya, jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur panjang atau juga diameter dari bangun ruang. Misalnya tabung, balok, dan beberapa benda yang bervolume lain. Menggunakan jangka sorong harus disertai dengan ketelitian yang tinggi karena kecilnya angka dalam meteran jangka.

Kualifikasi Jangka Sorong
Ternyata, jangka sorong yang biasa digunakan untuk mengukur itu memiliki beberapa jenis yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa ditandai dari bentuk, fungsi, dan hal lainnya. Dalam pengukuran, diketahui jangka sorong memiliki empat kualifikasi berbeda. Berikut ini jenis jangka sorong yang berbeda tersebut:

1. Jangka Sorong Manual
Pada jangka sorong manual ini, semua angka dan cara perhitungan masih sederhana. Namun untuk bisa menguasai cara mengerjakan jangka sorong inilah dibutuhkan ketelitian. Siswa harus menghitung angka di jangka sorong untuk mendapatkan hasil ukuran. Soal jangka sorong manual adalah yang paling sering diujikan di sekolah.

2. Jangka Sorong Digital
Meskipun bentuk jangka sorong digital dan manual hampir sama namun ada perbedaan yang mencolok. Sebagai alat ukur digital, jangka sorong digital memiliki layar yang menampilkan angka. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur panjang benda serta diameternya dengan cara kerja yang lebih mudah dan simpel.

3. Jangka Sorong Ketinggian
Ini merupakan kualifikasi jangka yang gunanya adalah untuk menghitung ketinggian objek ukur. Ketika digunakan, beberapa alat dalam jangka sorong ini harus diletakkan dengan sejajar.

Ini dilakukan agar angka dalam jangka sorong jadi sejajar lurus dan akhirnya perhitungan tidak akan meleset karena dikerjakan dengan benar. Bentuk jangka sorong ini seperti penggaris panjang yang ramping.

4. Jangka Sorong Arloji
Bentuk fisik jangka sorong arloji adalah jangka yang memiliki jam arloji di bagian skala noniusnya. Secara fungsi, jangka sorong arloji juga fungsinya adalah untuk mengatur panjang serta diameter benda.

Mengukur ketinggian hingga ke dalam skala diameter yang kecil. Akan tetapi, jangka sorong arloji kurang umum ditemukan di antara jangka yang lainnya.

Bagian Bagian dari Jangka Sorong
Alat ukur jangka sorong memiliki beberapa komponen pembangun. Masing masing bagian tersebut memiliki fungsinya sendiri. Di bawah ini adalah rincian dari bagian dari alat ukur jangka sorong beserta fungsinya:

* Rahang dalam, merupakan sebuah materi utama dari jangka sorong. Alat yang berpengaruh dalam cara mengerjakan jangka sorong tepatnya untuk mengukur diameter bagian dalam dari objek ukur.
* Rahang luar, bagian dari jangka sorong yang terdiri dari rahang tetap serta juga rahang geser. Tempatnya ada pada bagian luar jangka dan fungsinya adalah menghitung nilai diameter bagian luar si objek ukur.
* Tangkai ukur kedalaman, adalah sebuah komponen dalam jangka sorong yang bertugas untuk mengukur kedalaman benda yang diteliti.
* Skala utama, merupakan barisan angka hitung yang ditunjukkan pada alat ukur. Gunanya adalah untuk menyatakan hasil jadi ukuran. Biasanya ditampilkan dalam satuan centi atau mili.
* Skala nonius, masih merupakan anggota dari skala pengukur yang mana berfungsi sebagai angka yang menyatakan hasil ukuran. Bedanya, skala nonius ini lebih berperan sebagai pengukur akurasi dari skala sebelumnya. Ditampilkan dalam satuan inchi atau milimeter.
* Sekrup pengunci, bagian ini ialah bagian terakhir dari keanggotaan jangka sorong. Fungsi utamanya adalah untuk menahan benda yang sedang diukur agar berada tetap di tempat sehingga pekerjaan akan lebih mudah.

Langkah Mengerjakan Jangka Sorong
Kemudian, pembahasan akhirnya sampai kepada cara mengerjakan jangka sorong yang benar. Untuk mendapatkan hasil ukuran yang akurat, siswa harus mengerti cara menggunakan jangka sorong. Untuk membantu mengenai hal itu, cobalah pahami langkah langkah petunjuk di bawah:

* Sediakan terlebih dahulu benda yang akan diukur menggunakan jangka sorong. Misalnya kelereng, bola, atau benda benda lainnya. Letakkan di meja ukur.
* Buka rahang geser, kemudian pindahkan ke sebelah kiri sehingga mendapatkan angka yang akurat.
* Perhatikan bagian kedua rahang, periksa dan pastikan bahwa kedua bagian rahang tersebut rapat dan tertutup sehingga angka pada skala ukur akan menunjukkan nilai nol. Apabila belum nol, maka diusahakan sampai mendapatkan nilai yang diinginkan.
* Bukalah sekrup pengunci untuk melonggarkan jangka, kemudian tarik lagi rahang geser ke arah kanan. Lakukan penarikan sehingga benda yang diukur telah berada di antara kedua rahang.
* Tarik lagi rahang geser ke arah kiri, lakukan sampai kedua bagian rahang mengapit objek ukur dengan rapat. Kemudian, kencangkan kembali baut pengunci jangka sorong.
* Selanjutnya, lihatlah garis yang menjadi penghubung di skala atas dan bawah nonius. Sambungkan kedua garis lurus tersebut, lalu sambungkan angka yang ada di skala.
* Cara mengerjakan jangka sorong yang terakhir adalah menghitung kedua angka tersebut dengan cara menjumlahkan keduanya. Itulah hasil hitungan jangka sorong yang diinginkan.

Langkah di atas tersebut merupakan cara mengerjakan jangka sorong yang paling simpel. Biasanya diterapkan kepada jangka sorong manual. Namun sebenarnya, cara tersebut tetap bisa digunakan pada jenis jangka sorong yang lainnya.