Ellia Avrizella Quenda – detikFood
Kamis, 17 Mar :48 WIB
Ilustrasi: Thinkstock Jakarta – Negara Asia memiliki budaya cara makan dengan menggunakan sumpit. Namun, penggunaan sumpit di tiap negara punya gaya yang berbeda-beda. Tentu ada alasannya.
Sumpit diketahui dipakai pertama kali pada masa Dinasti Cina Kuno, yaitu Shang ( SM) atau Dinasti Xia. Awalnya, fungsi sumpit untuk memasak.
Namun, ketika zaman masuk ke masa Dinasti Han hingga Dinasti Ming, sumpit juga digunakan untuk makan sehari-hari. Meskipun sudah banyak negara Asia kemudian memakai sumpit sebagai alat makan dan masak. Tetapi ada aturannya, tak asal pakai.
Masing-masing negara di Asia punya aturan pemakaian sumpit. Tetapi punya satu tabu atau larangan yang sama. Tidak diperbolehkan menggunakan sumpit dengan posisi tegak dalam mangkuk. Karena hal itu hanya dilakukan untuk orang yang sudah meninggal atau berkaitan kematian atau nasib buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Hongkong dan China
Di dua negara ini sumpit dipakai untuk mengambil makanan, seperti mie, nasi hingga hidangan berbasis protein. Pemakaian sumpit sudah sudah diajarkan sejak mereka masih kanak-kanak. Namun, saat penduduk di sana mengonsumsi makanan western (daging dan telur) tetap menggunakan garpu maupun pisau.
2. Vietnam
Di negara ini sumpit merupakan alat makan standar yang digunakan ketika mengonsumsi hidangan mie, nasi dan sup. Hal ini dianggap sebagai tradisi turun temurun, karena sopan dan higienis.
Anak-anak di sana belajar menggunakan sumpit ketika mereka duduk di bangku TK. Bahkan, cara menggunakan sumpit diajarkan langsung oleh pelatih yang khusus didatangkan dari Jepang.
Adanya kepercayaan, bahwa anak-anak dilarang membuat kebisingan di atas meja dengan memainkan sumpit, karena akan menarik perhatian hantu yang sedang lapar.
Sumpit umumnya dibuat dari bambu, dan kayu kelapa di bagian selatan di Vietnam Utara. Bentuk sumpit dibuat datar, tanpa hiasan, dan memiliki ujung yang tumpul.
3. Jepang
Di negeri sakura ini sumpit digunakan untuk segala makanan, karena makanan di sana sering dibagi menjadi beberapa piring kecil dan seluruhnya telah dipotong menjadi beberapa bagian. Karenanya mudah diambil dan dimakan dengan sumpit.
Sumpit merupakan alat makan yang lebih efektif dibandingkan peralatan makan Barat. Namun, penggunaan sumpit untuk sushi merupakan topik yang masih diperdebatkan banyak pihak. Banyak restoran di Jepang hanya menyediakan sumpit (selain sendok untuk sup atau makanan penutup).
Ketika selesai makan, sumpit diposisikan di antara ibu jari dan telunjuk sambil mengucapkan gochisousama (makanan ini lezat, terima kasih).”
Dalam budaya Jepang, sumpit bukan hanya sekadar peralatan tetapi juga bernilai seni. Keluarga di sana sering mengumpulkan set sumpit yang terbuat dari abalone atau emas yang dicat dengan desain seperti burung bangau atau bunga sakura, biasanya direkatkan dengan pernis. Setiap pergantian musim mereka memakai set sumpit yang berbeda.
4. Korea
Banyak sumpit Korea yang dibuat datar serta terbuat dari logam. Di negeri ginseng ini sumpit digunakan terus-menerus ketika makan, terutama ketika mengkonsumsi banchan.
Berbeda dengan sumpit di Jepang dan China, sumpit di Korea selalu terbuat dari logan dengan bentuk pipih sehingga sulit dipegang bagi yang tak terbiasa.
Anak-anak di Korea diajarkan menggunakan sumpit plastik, meskipun mereka telah terbiasa menggunakan sumpit-sumpit khusus orang dewasa.
5. Thailand
Terjadi suatu kesalahpahaman mengenai cara penggunaan sumpit pada masakan Thailand. Ada yang menganggap bahwa semua makanan Thai selalu menggunakan sumpit.
Sebenarnya sumpit pada makanan Thai hanya digunakan pada menu-menu tertentu. Seperti mie (termasuk mie dalam sup) atau bubur beras (dikenal sebagai khao tom gui). Selain itu, mereka lebih sering menggunakan sendok dan garpu.
Cara makan orang Thailand biasanya dengan mengambil bahan makanan dengan menggunakan sumpit, lalu dikumpulkan ke dalam sendok, sebelum dimasukkan ke mulut.
Larangannya hanya satu. Jangan coba-coba menggigit sumpit atau menusuk bakso dengan sumpit. Hal ini sangat dilarang di Thailand.
(msa/odi)