Banyak orang masih kebingungan tentang cara menulis daftar pustaka yang benar.

Apakah kamu salah satunya?

Ya, menulis daftar pustaka memang bukanlah sesuatu yang mudah apalagi jika belum pernah mencobanya sama sekali.

Banyaknya aturan kadang malah membuat orang semakin bingung tentang cara penulisannya.

Mana cara yang paling efektif?

Di sini, kamu akan belajar tentang penulisan daftar pustaka secara lengkap.

Kamu juga akan mendapatkan rumus cepat untuk menulis daftar pustaka sehingga semakin mudah untuk dipahami.

Penasaran?

Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Daftar Isi:

Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar rujukan yang mencantumkan judul, nama pengarang, tahun terbit, dan sebagainya yang ditempatkan di halaman terakhir suatu karya tulis.

Sebuah daftar pustaka diperlukan sebagai sumber rujukan untuk memastikan kebenaran data yang diambil. Dengan demikian, karya tulis yang kamu buat dapat dipercaya kebenarannya.

Selain itu, daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih untuk penyumbang data penelitian.

Jadi, adanya daftar pustaka bukan sekadar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja.

Daftar pustaka tidak boleh ditulis secara asal/ngawur.

Terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam penulisan daftar pustaka.

Apa saja aturan tersebut?

Aturan Penulisan Daftar Pustaka
1. Penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang/nama keluarga, kemudian diikuti tanda koma dan nama depan.
2. Penulisan untuk nama pengarang yang merupakan orang Tionghoa/Jepang/Korea tidak perlu dibalik, karena nama keluarganya memang ada di depan.
3. Jika kamu mengutip, nama pengarang yang ada pada kutipan tersebut wajib dimasukkan ke daftar pustaka secara lengkap.
4. Sebutan gelar tidak perlu dicantumkan.
5. Jika terdapat lebih dari satu pengarang, maka hanya nama pengarang pertama saja yang dibalik. Sisanya tidak perlu dibalik.
6. Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad.
7. Jika terdapat lebih dari satu sumber daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah sumber.
8. Jika sumber yang digunakan tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkan.
9. Batas tahun referensi pustaka yang digunakan maksimal adalah 5 tahun terakhir.
10. Jika mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperbolehkan mengambil sumber dari blogspot, wordpress, atau wikipedia.
11. Penulisan nama judul harus dibedakan dengan diberi efek tebal/miring/garis bawah atau diapit tanda petik dua (“).

Nah, itu tadi merupakan aturan umum penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.

Lalu, bagaimana cara menulis daftar pustaka yang sumbernya bermacam-macam seperti buku, jurnal, atau internet?

Apa yang membedakannya?

Selengkapnya, simak tata cara penulisan daftar pustaka di bawah ini!

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka
Untuk menulis sebuah daftar pustaka yang sumbernya berasal dari buku, kamu bisa menggunakan rumus NA. TA. JU. KO: PEN.

Apa itu?

Rumus tersebut merupakan urutan penulisan daftar pustaka dari buku yang jika dijabarkan adalah sebagai berikut.

* NA: Nama Pengarang
* TA: Tahun Terbit
* JU: Judul Buku
* KO: Kota Penerbit
* PEN: Nama Penerbit

Contoh Daftar Pustaka dari Buku
Satu Pengarang

Kurniawan, Tri. 2001. Konsep Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: Media Nusantara.

Sudayana, Adi Putra. 2002. Filsafat Komunikasi. Jakarta: Jendela Dunia.

Sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada contoh di atas, nama pengarangnya dibalik.

Sesuai dengan rumus di atas, tiap bagiannya dipisah dengan tanda titik (.). Untuk kota dan nama penerbit, dipisah dengan tanda titik dua (:).

Dua Pengarang

Triyatno, A.H., dan Agung Barizi. 2000. Belajar Ilmu Statistika. Bandung: PT. Gramedia.

Jika sumbernya memiliki 2 pengarang, maka semua nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama harus dibalik.

Pada contoh di atas, pengarang buku tersebut adalah A.H. Triyatno dan Agung Barizi.

Maka, penulisan pada daftar pustakanya menjadi Triyatno, A.H., dan Agung Barizi.

Tiga Pengarang atau Lebih

Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan Rangga Saleh. 2003. Bisnis dan Investasi. Yogyakarta: Laksana Putra.

Sama dengan aturan di atas, jika buku yang digunakan memiliki 3 pengarang atau lebih, maka semua nama tetap ditulis dan nama pengarang pertama saja yang dibalik.

Pada contoh di atas, pengarangnya adalah 3 orang yaitu:

1. Rudi Hermanto
2. Budi Sudjarwo
3. Rangga Saleh

Maka, di daftar pustaka nanti kamu harus menulisnya menjadi Hermanto, Rudi, Budi Sudjarwo, dan Rangga Saleh.

Pengarang Sama

Irfanto, D. 2001. Belajar Pemrograman Web. Jakarta: PT. Indo Media.

Irfanto, D. 2002. Algoritma Robotik. Jakarta: PT. Indo Media.

Jika kamu menggunakan 2 sumber buku atau lebih yang kebetulan nama pengarangnya sama, maka kamu bisa mengurutkannya menurut tahun terbit.

Misalnya, pada contoh di atas, buku yang digunakan adalah:

* Algoritma Robotik yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2002.
* Belajar Pemrograman Web yang ditulis oleh D. Irfanto dan terbit pada tahun 2001.

Maka, ketika menulis daftar pustaka, kamu harus menulis terlebih dahulu buku yang terbitnya lebih awal, yang dalam kasus ini adalah Belajar Pemrograman Web.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal tidak jauh berbeda dari yang sumbernya buku.

Hanya saja, di sini terdapat judul jurnal, volume, dan halaman.

Terdapat berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal.

Salah satunya adalah yang menggunakan rumus NA. TA. JU. JUR, VO(NO), HA.

* NA: Nama pengarang
* TA: Tahun terbit
* JU: Judul artikel
* JUR: Nama Jurnal
* VO: Volume Jurnal
* NO: Nomor Jurnal
* HA: Halaman

Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Misalnya, kamu menggunakan sumber jurnal Daya Saing dengan rincian sebagai berikut:

* Judul Artikel: Sikap Konsumen Terhadap Produk Bundling Agribisnis
* Nama Jurnal: Daya Saing
* Nama Pengarang: Didi Junaedi, Anton Agus Setyawan, dan Soepatini
* Tahun Terbit: * Volume: 18
* Nomor: 1
* Halaman: 1 – 9

Maka, kamu dapat menulis daftar pustakanya seperti berikut ini:

Junaedi, Didi, Anton Agus Setyawan, dan Soepatini. 2016. Sikap Konsumen Terhadap Produk Bundling Agribisnis. Daya Saing, 18(1), 1 – 9.

Sesuai aturan daftar pustaka, nama pengarang pertama dibalik dan pada informasi jurnal dipisah dengan tanda koma.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Internet
Jika kamu mengutip atau mengambil sumber dari artikel yang ada d internet, maka kamu bisa menulis daftar pustaka dengan rumus NA. TA. JU. AL (WAKTU)

* NA: Nama penulis
* TA: Tahun terbit artikel
* JU: Judul artikel
* AL: Alamat/URL Website
* WAKTU: Waktu mengakses artikel tersebut

Contoh Daftar Pustaka dari Internet
Misalnya, kamu mengambil sumber dari sebuah artikel di internet yang rinciannya adalah sebagai berikut.

* Alamat: /articles/keuangan.html
* Judul Artikel: Manfaat Internet Terhadap Bisnis dan Pemerintahan
* Tahun Terbit: * Nama Penulis: Agung Supratman
* Waktu akses: 1 Januari Maka, sesuai dengan rumus di atas, kamu bisa menulisnya seperti berikut ini:

Supratman, Agung. 2010. Manfaat Internet Terhadap Bisnis dan Pemerintahan. /articles/keuangan.html (diakses tanggal 1 Januari 2019)

Pelajari Juga: Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Word

Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah karya tulis, daftar pustaka merupakan sesuatu yang tidak boleh dilupakan.

Tidak hanya berguna sebagai syarat kelengkapan, namun juga sebagai rasa terima kasih kepada penulis sumber.

Penulisan daftar pustaka sebenarnya memiliki berbagai macam gaya. Namun, cara penulisan yang dijabarkan di atas adalah yang paling sering digunakan.

Apakah kamu masih menemui kesulitan dalam menulis daftar pustaka?

Tanyakan dengan berkomentar di bawah ini!