BANDUNG– Cara menambah tinggi badan ada berbagai cara, alami dan terapi hormon. Cara menambah tinggi badan yang paling sehat adalah dengan berolahraga serta menjaga asupan makanan. Bila ingin memiliki tinggi badan ideal, sebaiknya lakukan cara menambah tinggi badan yang alami dan sehat.

Sebisa mungkin hindari penggunaan obat atau suplemen penambah tinggi instan yang banyak beredar di pasaran, karena ini belum tentu aman dan cocok digunakan. Saat memasuki masa pubertas, seorang remaja akan mengalami masa percepatan pertumbuhan (growth spurt), termasuk pertumbuhan tinggi badan. Oleh sebab itu, sebaiknya cara menambah tinggi badan yang sehat dilakukan pada masa-masa ini.

Ada beberapa langkah yang mungkin dapat membantu sebagai cara menambah tinggi badan selama masa percepatan pertumbuhan, di antaranya:

1. Olahraga Secara Rutin

Olahraga dan aktivitas fisik rutin sangat baik untuk memperkuat jaringan otot dan tulang, mempertahankan berat badan yang sehat, dan meningkatkan produksi hormon pertumbuhan.

Ada banyak jenis olahraga yang disarankan untuk menambah tinggi badan secara alami, di antaranya bersepeda, berenang, sepak bola, badminton, dan basket. Namun, ingat, untuk mencegeah penularan COVID-19, olahraga tersebut sebaiknya olahraga dilakukan di rumah dan tidak beramai-ramai.

2. Perbaiki Postur Tubuh

Perbaikan postur tubuh juga bisa membantu menambah tinggi badan secara alami. Kebiasaan berdiri, duduk, dan tidur dengan postur yang tidak benar, misalnya sering membungkuk, dapat membuat tubuh terlihat terlihat lebih pendek. Sebaliknya, dengan postur tubuh yang baik dan tegak, tubuh akan terlihat lebih tinggi dan proporsional.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki postur tubuh dan membuat tubuh tampak lebih tinggi adalah dengan beberapa pose yoga, seperti mountain pose, cobra pose, dan child’s pose.

3. Istirahat yang Cukup

Kurang tidur dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Pada anak-anak dan remaja, kurang tidur bisa membuat tumbuh kembang terganggu. Ini karena proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh membutuhkan asupan energi yang tinggi, dan salah satu cara untuk mengisi energi tersebut adalah dengan istirahat yang cukup.

Berikut adalah jumlah waktu tidur yang ideal berdasarkan usia:

* Bayi 0–3 bulan: 14–17 jam
* Bayi 3–11 bulan: 12–17 jam
* Balita 1–2 tahun: 11–14 jam
* Balita 3–5 tahun: 10–13 jam
* Anak 6–13 tahun: 9–11 jam
* Remaja 14–17 tahun: 8–10 jam
* Orang dewasa 18–64 tahun: 7–9 jam

4. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Selama masa pertumbuhan, sangat penting untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, agar pertumbuhan tinggi badan bisa maksimal. Pada anak-anak, asupan nutrisi yang tercukupi juga berperan penting untuk mencegah stunting.

Untuk menunjang pertumbuhan tinggi badan dan menjaga kepadatan tulang, anak-anak dan remaja perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan beragam nutrisi, seperti protein, kalsium, dan vitamin D.

Asupan nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, seafood, telur, tahu tempe, serta susu dan olahannya, termasuk yoghurt dan keju.

Pada beberapa kasus, misalnya gangguan pada hormon pertumbuhan atau malnutrisi, penggunaan suplemen tambahan mungkin akan disarankan untuk menambah tinggi badan. Namun, konsumsi suplemen ini sebaiknya disesuaikan dengan anjuran dokter.

5. Terapi Hormon

Selain itu, untuk mengatasi masalah pada hormon pertumbuhan, dokter juga bisa memberikan terapi hormon. Terapi hormon pertumbuhan merupakan terapi jangka panjang yang dapat berlangsung beberapa tahun. Terapi ini umumnya diberikan melalui suntikan.

Dokter akan menentukan dosis dan berapa lama terapi hormon pertumbuhan diberikan, serta memantau respons anak terhadap terapi dengan pemantauan berkala. Saat anak menjalani terapi hormon pertumbuhan, dokter dapat mengubah dosis terapi sesuai kebutuhan anak.

Terapi hormon pertumbuhan ini dapat menambah tinggi badan anak akibat kekurangan hormon pertumbuhan hingga kurang lebih 10 cm pada tahun pertama dan 7,5 cm pada tahun selanjutnya.

Selain untuk kekurangan hormon pertumbuhan, terapi ini juga dapat membantu anak yang memiliki tubuh pendek karena kondisi lain, seperti terlahir prematur, penyakit ginjal kronis, sindrom Turner, dan sindrom Prader-Willi.

Perlu diketahui, pemberian hormon pertumbuhan pada anak memiliki beberapa efek samping, seperti:

* Sakit kepala.
* Nyeri otot dan sendi.
* Nyeri dan pembengkakan di lokasi penyuntikan.

Selain memiliki efek samping, pemberian hormon pertumbuhan pada anak juga bisa menimbulkan komplikasi berupa gangguan bentuk tulang belakang (skoliosis), masalah pada tulang panggul, seperti dislokasi atau patah tulang, dan diabetes. Namun, hal ini jarang terjadi.

Oleh karena itu, pengaturan dosis dan evaluasi kesehatan secara berkala harus dilakukan untuk memantau kondisi anak dan menilai apakah anak mengalami efek samping selama menjalani terapi hormon pertumbuhan.

6. Peregangan

Melakukan peregangan juga bisa dilakukan untuk menambah tinggi badan secara alami. Salah satu gerakan yang bisa dilakukan adalah leg stretch. Cara peregangan ini bisa dilakukan sambil duduk dan meluruskan kedua kaki ke depan.

Setelah itu, coba jangkau dan sentuh ujung jari kaki dengan tangan. Tahan selama 10 detik dan ulangi gerakan ini sebanyak lima kali.(dra)